Basis Pemilih Jadi Modal Besar Pasangan Calon Perseorangan di Sulteng
Tiga bakal paslon dari jalur independen akan bertarung di Pilkada 2020 di tiga kabupaten berbeda di Sulteng. Calon pendukung dari hasil verifikasi lalu dan program yang relevan menjadi modal mereka optimistis bertarung.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Tiga bakal pasangan calon independen atau perseorangan dalam pemilihan kepala daerah di Sulawesi Tengah optimistis bertarung dengan calon dari partai politik. Mereka mengklaim diuntungkan karena memiliki basis pemilih yang sudah dikantongi sebagai syarat dukungan minimal pada saat tahapan verifikasi lalu.
Sebanyak delapan kabupaten/kota menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 9 Desember 2020 di Sulteng, termasuk Kabupaten Poso, Tojo Una-Una, dan Banggai Laut. Masing-masing di tiga kabupaten tersebut ada satu bakal pasangan calon perseorangan yang bertarung dengan bakal pasangan yang diusung partai politik. Pemilihan untuk menggantikan gubernur-wakil gubernur juga dilaksanakan bersamaan, tetapi tanpa pasangan dari jalur independen.
Mereka adalah Wakil Bupati Poso Samsuri yang berpasangan dengan Tony Sowolino di Pilkada Poso, Wakil Bupati Tojo Una-Una Admin S Lasimpala-Moh Baedhawi Abdullah di Pilkada Tojo Una-Una, dan Rusli Banun-AsgarB Badalia di Banggai Laut.
”Kami mendapatkan rekomendasi dari rakyat untuk maju pilkada. Ini modal kami. Mereka itu jadi sukarelawan untuk bertempur,” kata Ketua Pemenangan Pasangan Calon Admin S Lasimpala-Moh Baedhawi Abdullah, Yusuf Dumo, saat dihubungi dari Palu, Rabu (9/9/2020).
Merujuk hasil verifikasi faktual yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum, Tojo Una-Una pada Juni-Juli lalu, lanjut Yusuf, total 14.000 calon pemilih yang sudah mendukung pasangan Admin-Baedhawi. Jumlah pendukung pun diklaim bertambah berdasarkan data yang dimutakhirkan terus. Hingga saat ini, tercatat 18.000 calon pemilih yang sudah bergabung untuk memenangi pasangan tersebut.
Yusuf menyatakan, mereka terus bergerak untuk menggaet pendukung di tingkat desa atau kampung. ”Strategi kami satu pendukung menggaet satu pendukung lainnya di kampung atau desa. Jadi, mereka ini yang menjadi tulang punggung. Sejauh ini, strategi itu berjalan dengan terus bertambahnya pendukung,” ujarnya.
Dihubungi secara terpisah, Samsuri menyampaikan strategi serupa. Dirinya bersama tim pemenangan tinggal merawat calon pemilih yang sudah mendukungnya di Poso saat pengumpulan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik lalu. ”Kami tinggal merawat pendukung yang sudah ada, sekitar 20.000 orang. Tentu juga menggaet yang lainnya,” katanya.
Untuk memastikan dukungan mereka, lanjut Samsuri, anggota tim pemenangan menyapa mereka. Komunikasi dengan calon pemilih tersebut terus terjalin. Untuk memuluskan pemenangan, kedua pasangan calon juga mengangkat program yang relevan.
Di Tojo Una-Una, kata Yusuf, selain perikanan dan wisata di Taman Nasional Kepulauan Togean, pasangan yang dibesutnya akan menggenjot produksi komoditas pertanian, terutama jagung dan nilam. Dalam dua tahun terakhir, jagung mulai diekspor ke Filipina. Sementara nilam nilai ekonominya makin tinggi.
Di Poso, bakal pasangan Samsuri-Tony akan fokus mengurus tiga masalah atau isu utama, yakni menjaga kondusivitas masyarakat dengan penguatan nilai-nilai sosial-budaya; meningkatkan citra desa dengan wisata yang dibarengi perbaikan infrastruktur; serta peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tadulako, Palu, Slamet Riyadi Cante, menyatakan, jika memelihara dengan baik basis dukungan yang telah ada, pasangan perseorangan berpeluang memenangi pilkada.
Namun, ada sejumlah sentimen atau isu yang perlu diredam oleh bakal calon perseorangan, antara lain dukungan politik saat menjalankan pemerintahan jika terpilih nanti. Ini bisa ”digoreng” oleh partai politik untuk mendiskreditkan pasangan calon perseorangan. ”Jika isu itu bisa dikelola dengan baik, calon pemilih yang sudah ada tidak goyang, malah bisa bertambah,” katanya.
Sejak era pemilihan kepala daerah secara langsung berlaku, ada cerita sukses calon perseorangan dalam kontestasi pemilihan di Sulteng. Pada Pilkada Kabupaten Donggala 2013, pasangan dari jalur independen Kasman Lassa-Vera Laruni memenangi pertarungan.