18.129 Warga di Kabupaten Mempawah Terdampak Banjir
Sejumlah wilayah di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, dilanda banjir dengan ketinggian air 30 cm-60 cm sejak awal September hingga Rabu (9/9/2020). Sebanyak 5.209 keluarga atau 18.129 warga terdampak banjir.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Sejumlah wilayah di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, dilanda banjir dengan ketinggian air 30-60 cm sejak awal September hingga Rabu (9/9/2020). Sebanyak 5.209 keluarga atau 18.129 warga terdampak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah Hermansyah, Rabu (9/9/2020), mengatakan, banjir melanda 14 desa yang tersebar di enam kecamatan di Mempawah. Enam Kecamatan itu adalah Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Sungai Punyuh, Segendong, Jongkat, dan Toho.
”Secara keseluruhan di Mempawah ada 5.209 keluarga atau 18.129 jiwa yang terdampak berdasarkan data Rabu pukul 10.07. Banjir di situ (terjadi) sejak awal September,” ujarnya.
Sebagian warga di desa-desa sudah mempersiapkan diri menghadapi banjir karena sudah sering terjadi. Mereka membuat semacam panggung di dalam rumah untuk menghindari genangan air.
Namun di Desa Sungai Purun Kecil, Kecamatan Sungai Pinyuh, ada warga yang terpaksa mengungsi di SMP. Sebanyak 104 jiwa juga mengungsi ke rumah-rumah saudara mereka. ”Mereka mengungsi saat ketinggian air sempat 30- 60 cm. Banjir di Desa Sungai Purun Kecil baru tahun ini terjadi. Warga tidak siap sehingga mengungsi,” kata Hermansyah.
Adapun di sebagian tempat, banjir perlahan surut. Pada Rabu, misalnya, di Desa Galang dan Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, ketinggian air turun 10 cm dari semula 30 cm-60 cm.
Banjir juga menghambat akses antardusun. Akses ke Dusun Telayar, Kecamatan Mempawah Timur, yang agak terpencil, misalnya, dilanda setinggi 60 cm sepanjang 1 km. Warga menggunakan perahu bermesin untuk melintasi jalan tersebut.
Hermansyah mengatakan, penyebab banjir di Mempawah karena curah hujan tinggi dan laut pasang. Air tidak bisa hanyut ke laut dan sungai karena permukaan air laut dan sungai sama tinggi sehingga air bertahan di darat.
BPBD Mempawah memberikan sejumlah kebutuhan pokok, matras, dan selimut kepada warga, baik yang mengungsi maupun yang tidak mengungsi. Bantuan disiapkan di posko, kemudian pihak kecamatan dan desa mendistribusikannya.
Hujan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi beberapa hari mendatang di wilayah Kalbar terhitung Rabu (9/9/2020) hingga Jumat (11/9/2020).
Banjir juga masih terjadi di Kabupaten Melawi. Kepala BPBD Kabupaten Melawi Syafarudin mengatakan, banjir masih terjadi di Kota Pinoh dan Kecamatan Sokan. Ketinggian banjir masih sekitar 50 cm pada Rabu pagi.
Adapun banjir yang sempat terjadi di Kabupaten Landak beberapa hari lalu sudah surut sejak Selasa (8/9/2020). Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Kalbar Novel Umar mengatakan, banjir di Kabupaten Landak sudah surut total di semua kecamatan.
Sebelumnya, 806 keluarga di enam kecamatan, yakni Kecamatan Meranti, Air Besar, Menyuke, Kuala Behe, Menjalin, dan Ngabang, dilanda banjir dengan ketinggian air 100-120 cm beberapa hari lalu.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandara Supadio Pontianak Debi mengatakan, hujan masih berpotensi terjadi beberapa hari mendatang terhitung Rabu (9/9/2020) hingga Jumat (11/9/2020). Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat itu berpotensi terjadi di wilayah Kalbar secara umum.