Lift Pekerja Rumah Sakit di Malang Terjatuh, Empat Tewas dan Enam Luka-Luka
Empat orang tewas dan enam orang pekerja mengalami luka-luka setelah lift pembangunan gedung baru Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang (RSI Unisma) terjatuh pada Selasa (08/09/2020). Polisi masih menyelidikinya.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS – Empat orang tewas dan enam orang pekerja mengalami luka-luka setelah lift pembangunan gedung baru Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang (RSI Unisma) terjatuh pada Selasa (08/09/2020). Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kejadian. Lima orang dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut.
Kecelakaan kerja tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu sebanyak 11 pekerja naik lift pekerja hendak naik ke lantai 5 bangunan gedung rawat inap baru RSI Unisma. Namun masih sampai lantai 4, tali atau sling lift putus dan lift langsung meluncur jatuh.
“Dari kejadian itu empat pekerja tewas di tempat, dan enam luka-luka. Ada yang berhasil menggantung, mungkin ini satu orang yang berhasil selamat,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Malang Kota Komisaris Besar Leonardus Simarmata, Selasa (8/9/2020).
Simarmata mengatakan, setelah kejadian, polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara dan melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP). “Kami sudah melakukan oleh TKP. Namun ke depan kami akan bekerjasama juga dengan Labfor Polda Jatim untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab pasti kecelakaan itu,” katanya.
Saat ini, polisi sudah meminta keterangan 5 orang saksi terkait kecelakaan kerja tersebut. “TKP sudah diberi garis polisi agar bukti tidak rusak dan hilang. Nanti penyelidikan lebih lanjut akan kami lakukan bersama,” kata Simarmata.
Menurut Simarmata, olah TKP lanjutan aakn dilakukan untuk mengetahui apakah kecelakaan itu ada unsur kelalaian atau tidak.
Dari kejadian itu empat pekerja tewas di tempat, dan enam luka-luka. Ada yang berhasil menggantung, mungkin ini satu orang yang berhasil selamat (Leonardus Simarmata)
Adapun terkait kecelakaan kerja tersebut, Wakil Direktur RSI Unisma Muhammad Henalsyah, mengatakan hingga saat ini belum bisa memberikan keterangan. “Saya belum bisa memberikan keterangan dahulu. Kami masih memrioritaskan merawat pasien di IGD. Banyak pasien IGD yang harus ditangani,” katanya.