Positif Covid-19, Wakil Bupati Agam Sempat Tiga Hari ke Jakarta
Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria sempat ke Jakarta selama tiga hari sebelum dinyatakan positif Covid-19. Ia lalu mendaftar ke KPU Agam sebagai bakal calon bupati.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria sempat ke Jakarta selama tiga hari sebelum dinyatakan positif Covid-19. Sekembali dari Jakarta, Trinda juga sempat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Agam sebagai bakal calon bupati. Petugas kesehatan sedang melacak kontak erat Trinda untuk dites usap sebagai upaya memutus rantai penularan.
Trinda, Senin (7/9/2020) sore, mengatakan, Senin pekan lalu ia mengikuti tes usap dan hasilnya negatif. Setelah itu, pada Selasa-Kamis (1-3/9/2020), Trinda melakukan perjalanan ke Jakarta. Ia menduga terpapar Covid-19 ketika melakukan perjalanan ini.
”Hari Selasa sampai Kamis saya harus ke Jakarta. Jadi, kemungkinan saya terpapar di pesawat. Baru tadi malam (Minggu, 6/9/2020) saya dapat berita hasil tes usap saya positif Covid-19,” kata Trinda dalam siaran pers. Trinda mengikuti tes usap pada Jumat (4/9/2020) sepulang dari Jakarta.
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Trinda mengikuti proses pendaftaran calon bupati Agam ke Kantor KPU Agam pada Minggu menjelang malam. Trinda hendak maju dalam kontestasi pemilihan Bupati Agam didampingi bakal calon wakil bupati M Kasni, diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Nasdem.
Trinda melanjutkan, ia telah berupaya menaati protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, setiap beraktivitas. Selain itu, ketika berbicara di depan publik, Trinda selalu menyemprot mikrofon dengan cairan pembersih tangan, begitu pula sesudah dan sebelum bersalaman dengan orang lain.
Akan tetapi, dalam kondisi pandemi, kata Trinda, siapa saja berkemungkinan terpapar Covid-19. ”Saya sudah berusaha, terkadang masih bisa terpapar juga. Setidaknya, saya sudah melakukan antisipasi dan waspada dari kemungkinan terpapar Covid-19,” ujar Trinda.
Penerapan normal baru memang menjadi dilema antara pengendalian penularan Covid-19 dan pemulihan dampak ekonomi. Cara terbaik dalam mengantisipasi penularan Covid-19, lanjut Trinda, adalah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Agam Martias Wanto mengatakan, pihaknya sudah meminta petugas kesehatan mengecek kondisi Trinda. ”Tadi pagi langsung antisipasi segera dengan cek laboratorium. Alhamdulillah hasilnya secara umum kesehatan beliau (Trinda) baik-baik saja,” kata Martias.
Ia juga sudah meminta petugas kesehatan melakukan tes usap terhadap semua orang di rumah dinas wakil bupati, termasuk anggota keluarga Trinda. Selain itu, penyemprotan disinfektan terhadap rumah dinas bupati dan Kantor KPU Agam juga dilakukan untuk sterilisasi ruangan.
Secara terpisah, Ketua KPU Agam Riko Antoni mengatakan sudah mendapatkan informasi terkait adanya bakal calon kepala daerah di Agam yang positif Covid-19. Namun, Riko tidak mau menyebutkan nama bakal calon kepala daerah tersebut karena belum mendapatkan informasi resmi secara tertulis.
Riko melanjutkan, KPU Agam sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Agam, gugus tugas, dan dinas kesehatan. Puluhan anggota dan staf KPU Agam menjalani tes usap pada Senin siang sebagai antisipasi meskipun pada penerimaan pendaftaran bakal calon kepala daerah, mereka menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
”Langkah awal di internal, kami tes usap hari ini pukul 14.00 untuk semua personel di kantor. Tadi ada 31 orang yang dites usap. Kemungkinan masih ada tambahan karena ada yang bertugas di luar kantor,” kata Riko.
Menurut Riko, sembari menunggu hasil tes usap, anggota dan staf KPU Agam menjalani isolasi mandiri. Sejumlah pekerjaan teknis dikomunikasikan secara daring oleh anggota dan staf. Walaupun demikian, tetap ada anggota dan staf yang piket secara bergantian di Kantor KPU Agam.
Dengan Trinda dinyatakan positif Covid-19, jumlah kepala daerah yang terpapar Covid-19 di Sumbar menjadi lima orang. Selain Trinda, ada Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa, Wali Kota Solok Zul Elfian, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, dan Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz. Empat dari lima kepala daerah itu punya riwayat perjalanan ke Jakarta.
Empat dari lima kepala daerah itu punya riwayat perjalanan ke Jakarta.
Hendri Septa dinyatakan positif Covid-19 pada 31 Agustus 2020 sepulang dari Jakarta. Zul Elfian dinyatakan positif Covid-19 pada 27 Agustus 2020 dan punya riwayat perjalanan dari Jakarta.
Ali Mukhni yang dinyatakan positif Covid-19 pada 23 Agustus 2020 juga punya riwayat perjalanan dari Jakarta. Sementara itu, Erwin Yunaz dinyatakan positif Covid-19 pada 19 Agustus 2020 karena berkontak dengan tamu dari Padang yang positif Covid-19.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, Senin (7/9/2020), melaporkan, ada tambahan 52 orang positif Covid-19 di Sumbar dari total 4.650 sampel yang diperiksa. Selain itu, ada tambahan 1 pasien meninggal dan tambahan 57 pasien sembuh. Hingga Senin malam, total kasus di Sumbar mencapai 2.795 orang, dengan 61 orang di antaranya meninggal dan 1.509 orang sembuh.
Tambahan kasus pada Senin berasal dari Kepulauan Mentawai sebanyak 16 orang, Padang 15 orang, Padang Pariaman 5 orang, Padang Panjang 3 orang, Pasaman Barat 3 orang, Sawahlunto 2 orang, Agam 2 orang, Sijunjung 2 orang, Limapuluh Kota 2 orang, Kota Solok 1 orang, dan Dharmasraya 1 orang.
Adapun jumlah spesimen atau sampel yang diperiksa di Sumbar sebanyak 136.359 spesimen dengan jumlah orang diperiksa 114.646 orang. Rasio pasien positif dibandingkan jumlah orang yang diperiksa (positivity rate) sebesar 2,4 persen.
Di Agam, dalam sebulan terakhir, kasus Covid-19 melonjak tajam. Merujuk data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, pada 31 Juli 2020, kasus Covid-19 di Agam baru sebanyak 28 orang. Pada 7 September 2020, total kasus sudah mencapai 244 orang dengan 3 orang di antaranya meninggal dan 56 orang sembuh. Agam masuk dalam kategori zona oranye atau risiko sedang penularan Covid-19.