Pemprov Papua Minta Akses Palapa Ring Timur Diperluas
Ratusan ribu pelajar di daerah pedalaman Papua tak dapat mengikuti kegiatan belajar secara daring karena ketiadaan layanan internet. Karena itu, Pemprov Papua meminta pemerintah pusat memperluas akses Palapa Ring Timur.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Papua meminta pemerintah pusat memperluas akses layanan internet melalui Palapa Ring Timur. Hal ini agar seluruh pelajar di daerah pedalaman Papua bisa mengikuti kegiatan belajar secara daring seperti anak-anak di perkotaan.
Hal ini disampaikan Gubernur Papua Lukas Enembe sesuai pertemuan dengan perwakilan PT Telkomsel, salah satu penyedia jasa layanan telekomunikasi di Kota Jayapura, Senin (7/9/2020). Dalam pertemuan itu, Telkomsel secara simbolis memberikan produk layanan akses internet sebesar 10 gigabita untuk pelajar di 28 kabupaten dan 1 kota di Papua kepada Lukas.
Para pelajar hanya mengeluarkan biaya pulsa sebesar Rp 10 untuk mendapatkan produk yang dikhususkan untuk program belajar via daring, salah satunya Ruang Guru. Lukas mengatakan, pemerintah pusat dan Telkomsel telah menyediakan fasilitas internet gratis bagi para pelajar. Sayangnya, fasilitas ini tidak bisa dinikmati seluruh pelajar di Papua.
Dari data Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua, hanya 34 persen atau 200 distrik (kecamatan) dari total 580 distrik di Papua yang dapat mengakses layanan internet. Akibatnya, sebanyak 330.044 siswa tak dapat mengikuti program belajar jarak jauh secara daring.
”Kami berharap pemerintah pusat dapat mengoperasikan Palapa Ring Timur di Papua secara optimal. Anak-anak di wilayah pedalaman juga memiliki hak yang sama untuk mengikuti pembelajaran secara daring,” ucap Lukas.
Diketahui, pembangunan Palapa Ring Timur mencakup wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua dengan panjang jaringan 6.878 kilometer. Jaringan itu menjadi tulang punggung internet yang menghubungkan seluruh Nusantara.
General Manager Consumer Sales Telkomsel Regional Maluku dan Papua Alfon Oktorianda mengatakan, pihaknya telah menggunakan Palapa Ring Timur untuk memberikan layanan internet. Namun, pihaknya hanya mampu menyediakan layanan internet di ibu kota kabupaten saja karena masih minimnya kapasitas fasilitas Palapa Ring Timur.
”Telkomsel memiliki 3,8 juta pelanggan di Papua. Namun, kami belum dapat menyediakan layanan internet di seluruh kecamatan. Padahal, terdapat juga sekolah di sana,” kata Alfon.
Maruntung Sihombing, salah satu guru SMA di Kampung Indawa, pedalaman Kabupaten Lanny Jaya, saat dihubungi, mengungkapkan, di tempat tugasnya itu tidak hanya belum memiliki jaringan internet, tetapi juga belum ada layanan listrik.
Ia mengungkapkan, ribuan pelajar di Indawa sangat merindukan kembali belajar dengan gurunya. Namun, mereka tak memiliki fasilitas dan kesempatan untuk belajar secara daring.
”Kami berharap pemerintah pusat membuat kebijakan yang merata untuk seluruh anak Indonesia. Jangan abaikan nasib pendidikan anak-anak di daerah terpencil,” kata Maruntung yang juga perintis fasilitas Pondok Baca Indawa tersebut.