Pemilihan kepala daerah serentak 2020 di 19 kabupaten/kota di Jawa Timur menghadirkan calon tunggal, antara lain di Kabupaten Ngawi.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemilihan kepala daerah serentak 2020 di 19 kabupaten/kota di Jawa Timur menghadirkan calon tunggal. Di Ngawi, pasangan calon bupati-wakil bupati Ony Anwar-Dwi Rianto Jatmiko akan menghadapi kotak kosong.
Ony menjabat Wakil Bupati Ngawi, sedangkan Dwi adalah Ketua DPRD Ngawi dari PDI-P. Mereka diusung oleh seluruh partai politik pemilik 45 kursi di DPRD Kabupaten Ngawi, yakni PDI-P (20 kursi), Partai Golkar (5), PKB (4), Gerindra (4), PKS (4), PAN (3), Nasdem (2), PPP (1), Hanura (1), dan Demokrat (1). Pasangan ini telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ngawi pada Jumat (4/9/2020).
Pasangan yang mendaftar menyapu bersih sehingga hanya ada calon tunggal. (Prima Aequina Sulistyanti)
Adapun batas waktu pendaftaran pasangan calon kepala daerah-wakil kepala daerah adalah Minggu (6/9/2020) tengah malam. Di sisi lain, pendaftaran pasangan calon dari jalur perseorangan atau independen sudah ditutup pada Februari 2020. Tidak ada pasangan calon nonpartai yang lolos verifikasi, sementara di jalur partai semua dukungan disapu bersih oleh Ony-Dwi. Peluang kehadiran pasangan lain sebagai penantang sudah tertutup.
Ketua KPU Ngawi Prima Aequina Sulistyanti saat dihubungi dari Surabaya mengatakan, untuk jalur partai, pasangan calon dapat mendaftar dengan dukungan minimal 9 kursi yang merupakan 20 persen dari total 45 kursi di DPRD.
”Pasangan yang mendaftar menyapu bersih sehingga hanya ada calon tunggal,” kata Prima.
Setelah pendaftaran, KPU berkewajiban memverifikasi dukungan dan mengumumkan penetapan. Untuk calon tunggal, ditiadakan acara pengambilan nomor urut, tetapi lebih ditekankan sosialisasi ke masyarakat untuk mendorong partisipasi publik dalam pemungutan suara.
Di Surabaya, pasangan Machfud Arifin-Mujiaman Sutrisno mendaftar ke KPU dengan diiringi kerumunan massa. Machfud adalah mantan Kepala Polda Jatim dan mantan Ketua Tim Kampanye Joko Widodo-Ma’ruf Amin Daerah Jatim. Mujiaman belum lama mundur dari jabatan Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.
Machfud-Mujiaman diusung oleh koalisi PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, Nasdem, Partai Golkar, dan PKS yang memiliki 31 kursi dari 50 kursi parlemen Surabaya. Mereka akan menantang Eri Cahyadi-Armuji yang diusung PDI-P dan PSI (19 kursi) dan telah mendaftar pada Jumat.
Eri baru mundur dari jabatan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Surabaya, sedangkan Armuji adalah anggota DPRD Jatim dari PDI-P dan pernah menjabat Ketua DPRD Kota Surabaya.
Adapun kontestasi di Gresik akan diikuti oleh dua pasangan. Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah akan menantang pasangan petahana Mohammad Qosim (Wakil Bupati Gresik)-Aslukhul Alif. Kedua pasangan telah mendaftar ke KPU Kabupaten Gresik.
Memborong
Fandi-Aminatun diusung oleh koalisi Nasdem, Partai Golkar, PDI-P, PPP, PAN, dan Demokrat sebagai pemilik 29 kursi dari total 50 kursi DPRD serta partai-partai nonparlemen, yakni Perindo, PSI, Partai Garuda, Hanura, PKS, dan Partai Berkarya. Mereka akan menantang Qosim-Alif yang diusung PKB dan Gerindra yang memiliki 21 kursi di parlemen.
Kontestasi di Lamongan akan diikuti oleh tiga pasangan. Pemilihan kali ini diprediksi sengit karena mempertarungkan pejabat teras Pemerintah Kabupaten Lamongan. Pasangan yang telah mendaftar ialah Yuhronur Efendi (Sekretaris Kabupaten Lamongan)-KH Abdul Rouf. Mereka akan menantang petahana Kartika Hidayati (Wakil Bupati Lamongan)-Saim (Ketua PDI-P Lamongan) serta pasangan jalur independen, Suhandoyo-Muhammad Suudin.
Seperti Lamongan, tetangganya, kontestasi di Tuban juga akan diikuti oleh tiga pasangan calon yang telah mendaftar. Mereka adalah Setiajit-Armaya Mangkunegara, Aditya Harlindra-Riyadi, dan Khozanah Hidayati-Muhammad Anwar.
KPU berkewajiban memastikan terselenggaranya kontestasi dengan bersih, jujur, lancar, dan tertib. (Choirul Anam)
Tiga pasangan juga akan bertarung berebut kursi kepemimpinan di Kabupaten Mojokerto. Bupati Mojokerto Pungkasiadi berpasangan dengan Titik Masudah, adik Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Mereka akan menghadapi Yoko Priyono (Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto) dan mantan Wakil Bupati Mojokerto Choirun Nisa. Kontestasi diramaikan oleh turunnya Ikfina Fahmawati, istri mantan Bupati Mojokerto Mustafa Kemal Pasya, yang berpasangan dengan Muhammad Al Barra, putra ulama karismatik setempat.
Ketua KPU Jatim Choirul Anam mengatakan, jumlah pasangan yang mendaftar apakah hanya satu atau lebih di luar kewenangan lembaga tersebut.
”KPU berkewajiban memastikan terselenggaranya kontestasi dengan bersih, jujur, lancar, dan tertib,” kata Choirul.
KPU berharap kontestasi tahun ini dapat terselenggara dengan baik meski situasi masih dalam ancaman wabah Covid-19 (Coronavirus disease 2019) akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2). Wabah yang menyerang sejak pertengahan Maret ini berpotensi menurunkan minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara dan membahayakan penyelenggara.
”Kami mengantisipasi dengan penerapan protokol kesehatan di seluruh prosesnya,” kata Choirul.
Guru Besar Sosiologi Universitas Airlangga, Surabaya, Bagong Suyanto menilai tingkat partisipasi dalam pilkada serentak tahun ini bisa lebih buruk daripada lima tahun lalu apabila wabah tidak segera teratasi. Adapun pemungutan suara akan berlangsung pada 9 Desember 2020.
”Pikiran masyarakat juga masih terbebani dengan segala persoalan yang terdampak wabah,” ujar Bagong.