Pemilihan Wali Kota Makassar akan diikuti empat pasangan calon. Tiga dari empat pasangan sudah mendaftar di KPU Kota Makassar dan satu akan menyusul pada Minggu.
Oleh
Reny Sri Ayu
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Tiga pasangan bakal calon wali kota-wakil wali kota Makassar, yang mendaftar pada Jumat (4/9/2020), dinyatakan memenuhi syarat pencalonan. Satu pasangan lainnya akan mendaftar pada Minggu (6/9). Pihak KPU Makassar masih akan meneliti berkas dan menunggu aduan masyarakat terkait dokumen yang diserahkan.
Tiga pasangan yang mendaftar itu adalah M Ramdhan Pomanto-Fatmawati, Irman Yasin Limpo-Zunnun Nurdin, dan Syamsu Rizal-Fadli Ananda. Sebagaimana syarat yang ditetapkan KPU Makassar, setiap pasangan setidaknya harus mengantongi 10 kursi DPRD Kota Makassar. Syarat itu dipenuhi oleh ketiga pasangan tersebut.
”Sejauh ini, dokumen sebagai syarat pencalonan sudah dipenuhi oleh ketiga pasangan bakal calon. Tinggal kami akan meneliti kembali berkas-berkas dan dokumen tersebut. Kami juga menunggu aduan masyarakat jika ada yang dipertanyakan terkait dokumen yang diserahkan para pasangan. Kami akan memverifikasi nanti,” tutur Ketua KPU Makassar Farid Wajdi.
Dari tiga pasangan yang mendaftar pada hari pertama ini, tak satu pun calon perseorangan. Begitupun satu pasangan calon lain yang belum datang, juga diusung partai politik. Pasangan Ramdhan-Fatmawati, misalnya, diusung Partai Nasdem, pemilik enam kursi DPRD Makassar, dan Gerindra (5 kursi) sehingga total 11 kursi.
Pasangan Irman-Zunnun diusung Partai Golkar (5), PAN (5), dan PKS (5) atau total 15 kursi. Adapun pasangan Rizal-Fadli diusung PDI-P (6), Hanura (3), dan PKB (1) dengan total 10 kursi. Satu calon lainnya yang akan datang pada Minggu (6/9), pasangan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando, diusung Partai Demokrat (6), PPP (5), dan Perindo (2) dengan total 13 kursi.
Bursa pemilihan wali kota Makassar kali ini sebagian besar diwarnai wajah-wajah lama. Mereka adalah birokrat, mantan wali kota, mantan wakil wali kota, dan keluarga ataupun kerabat pejabat dan politisi.
M Ramdhan Pomanto adalah mantan Wali Kota Makassar periode 2014-2019. Pada Pilkada 2018, dia mencalonkan kembali, tetapi gugur setelah digugat pasangan Munafri Arifuddin-Rahmatika Dewi. Sementara pasangan Ramdhan, yakni Fatmawati, adalah istri Rusdi Masse, Ketua DPD Partai Nasdem Sulsel yang juga pengurus DPP Nasdem. Rusdi juga adalah Bupati Sidrap dua periode.
Calon lain, yakni Irman Yasin Limpo, adalah adik kandung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Sebelumnya, Irman pernah menjabat Kepala Badan Penanaman Modal dan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel saat Syahrul Yasin Limpo menjabat sebagai gubernur. Pasangannya, Zunnun Nurdin, adalah anak politisi Golkar Nurdin Halid. Pada Pilgub Sulsel 2018, Nurdin bersaing dengan adik Syahrul, yakni Ichsan Yasin Limpo.
Sementara Syamsu Rizal adalah mantan Wakil Wali Kota Makassar saat Ramdhan menjabat wali kota. Pasangannya, Fadli Ananda, terbilang baru di dunia politik. Dalam tim pasangan ini ada Fauzi Nurdin Abdullah, putra Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, yang menjadi juru bicara. Fauzi juga adalah Ketua Banteng Muda Sulsel.
Adapun Munafri Arifuddin adalah CEO PSM Makassar dan menantu pemilik Bosowa Corp, Aksa Mahmud. Aksa juga merupakan besan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Munafri juga adalah keponakan mantan Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin. Pada Pilwali Makassar 2018, Munafri kalah oleh kotak kosong.
Terkait pencalonan ini, ketiga pasangan berkomitmen menjalankan proses pilkada dengan baik dan sesuai aturan. Kaum muda atau milenial juga menjadi sasaran yang ingin dilibatkan untuk berpartisipasi pada pilkada.
”Komitmen saya adalah menjadi baik dan benar dalam proses ini. Saya mengajak penyelenggara, pengawas, kompetitor, dan instansi pemerintah untuk menciptakan demokrasi yang waras. Kedepankan strategi yang bisa diterima oleh semua masyarakat. Mari beradu gagasan secara sehat,” kata Irman.
Sementara Ramdhan Pomanto mengatakan akan mengajak semua pendukung untuk bersatu dan menjaga proses demokrasi berjalan dengan baik. ”Saya berharap anggota partai pendukung dan siapa pun yang mendukung kami untuk bersatu. Kita kawal proses demokrasi ini dengan baik,” katanya.
Syamsu Rizal juga berkomitmen menjaga pilkada damai. Dia juga mengatakan akan mengajak pemilih muda atau kaum milenial untuk ikut berpartisipasi pada pilwali nanti.