Hari Pertama, 12 Bakal Calon Kepala Daerah di NTT Mendaftar
Hari pertama masa pendaftaran calon bupati dan wakil bupati di Nusa Tenggara Timur, ada 12 bakal calon di tujuh kabupaten dari total sembilan kabupaten penyelenggara pilkada, 9 Desember 2020, mendaftar.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Hari pertama masa pendaftaran calon bupati dan wakil bupati di Nusa Tenggara Timur, ada 12 bakal calon di tujuh kabupaten dari total sembilan kabupaten penyelenggara pemilihan kepala daerah, 9 Desember 2020, mendaftar. Seusai pendaftaran, para bakal calon langsung mengikuti pemeriksaan kesehatan di Kupang. Terkait keterangan bebas dari Covid-19, Komisi Pemilihan Umum daerah di sembilan kabupaten mengalami kesulitan dalam pengiriman spesimen polymerase chain reaction (PCR) bakal calon ke Kupang.
Ketua KPU Nusa Tenggara Timur Thomas Dohu di Kupang, Jumat (4/9/2020), mengatakan, dua pasangan calon perseorangan yang dinyatakan lolos dari dua kabupaten berbeda pun mendaftar bersama bakal calon lain dari partai politik. Kedua calon perseorangan itu adalah pasangan Wilfridus Muga-Herman Sae dari Ngada dan Takem Radja Pono-Herman Habu dari Kabupaten Sabu Raijua.
Untuk bakal calon dari partai politik, sementara calon perseorangan sudah selesai verifikasi syarat dukungan, tinggal verifikasi berkas administrasi pendaftaran dan lainnya. (Thomas Dohu)
Hari pertama pendaftaran, 12 bakal calon bupati dan wakil bupati yang ada di tujuh dari sembilan kabupaten penyelenggara pilkada 2020 mendaftar. ”Masih ada waktu dua hari lagi, yakni tanggal 5-6 September 2020. Pendaftaran hari pertama dan kedua mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00 Wita, hari terakhir pendaftaran sampai pukul 24.00 Wita,” kata Thomas.
Ia mengatakan, soal nama 12 bakal calon bupati dan wakil bupati serta partai politik pendukung masing-masing pasangan masih diproses di tujuh KPU kabupaten. Tentu jumlahnya akan meningkat karena dua kabupaten belum mendaftar, sehingga tidak tertutup kemungkinan bakal calon lain dari tujuh kabupaten yang sudah menerima pendaftaran pun akan mendaftar.
Ketujuh kabupaten yang melaporkan pendaftaran bakal calon kepala daerah adalah Ngada sebanyak empat pasangan, Sabu Raijua dua pasangan, Sumba Barat dua pasangan, Sumba Timur satu pasangan, Manggarai Barat satu pasangan, Timor Tengah Utara satu pasangan, dan Kabupaten Malaka satu pasangan. Kabupaten Belu dan Manggarai akan mendaftar pada hari kedua dan ketiga.
KPU menunggu sampai hari ketiga pukul 24.00 Wita, ada berapa banyak pasangan calon yang mendaftar. Setelah itu akan diverifikasi KPU masing-masing kabupaten terkait kelengkapan persyaratan administrasi calon, jumlah dukungan kursi parpol, dan lainnya.
”Untuk bakal calon dari partai politik, sementara calon perseorangan sudah selesai verifikasi syarat dukungan, tinggal verifikasi berkas administrasi pendaftaran dan lainnya,” katanya.
Jadwal berikutnya, Senin (7/9/2020), setiap pasangan calon akan melakukan tes kesehatan di RSUD Yohannes Kupang. Pemeriksaan kesehatan itu menyangkut kesehatan rohani, jasmani, serta narkotika dan bahan berbahaya lain. Terkait kesehatan jasmani, akan ada pemeriksaan spesimen PCR untuk memastikan calon bersangkutan benar-benar bebas dari Covid-19.
Menyangkut pemeriksaan PCR, bakal calon dari Ngada dan Sumba Timur menyampaikan kesulitan yang mereka hadapi. Di Ngada, pihak KPU setempat sudah mengambil sampel spesimen dari setiap bakal calon dengan dukungan dinas kesehatan setempat. Namun, proses pengiriman spesimen PCR ke Kupang sulit dilakukan karena pesawat yang melayani rute Kupang-Ngada menolak membawa spesimen itu.
Kendala yang sama dialami KPU Sumba Barat. Mereka kesulitan mengirim spesimen PCR ke Kupang dengan alasan yang sama. Tujuh kabupaten lain juga belum mengirim spesimen PCR karena kesulitan serupa.
Sementara itu, Senin (7/9/2020), para pasangan calon bupati dan wakil bupati dari sembilan kabupaten sudah harus memeriksa kesehatan di RSUD Yohannes Kupang. Pemeriksaan terpusat di RSUD Yohannes Kupang karena fasilitas dan tenaga medis di rumah sakit itu jauh lebih lengkap.
”Tes PCR ini dilakukan bersamaan dengan tes kesehatan lain sehingga data kesehatan setiap bakal pasangan calon dapat diketahui serentak, sesuai jadwal dan koordinasi segera dengan dinas kesehatan provinsi, sehingga ada solusi soal tes PCR ini,” kata Thomas.
Herman Habu, salah satu calon wakil bupati Sabu Raijua dari jalur perseorangan, mengatakan telah mendaftar di KPU Sabu Raijua. Ia yakin menang dalam Pilkada 9 Desember 2020 jika tidak ada yang menggunakan politik uang untuk menarik para pendukung pasangan calon perseorangan ini.
”Kalau mereka bersedia memberi KTP, kartu keluarga, dan paspor untuk mendukung kami, itu berarti mereka dukung sampai hari pemilihan, 9 Desember 2020. Masyarakat tidak akan bergeser ke calon lain jika mereka tidak dibayar dengan uang,” kata Habu.