Dua Paslon Pilgub Sulteng Berkomitmen Cegah Polarisasi Masyarakat
Pilgub Sulteng 2020 dipastikan hanya diikuti dua pasang calon. Alih-alih bertarung keras sampai ke polarisasi kuat pemilih, banyak isu yang bisa diangkat untuk dikomunikasikan kepada pemilih, termasuk infrastruktur.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah pada 9 Desember 2020 dipastikan hanya diikuti dua pasangan calon. Kedua pasangan menjamin untuk mencegah polarisasi atau gesekan kekuatan di masyarakat.
Kedua pasang calon yang maju tersebut, Hidayat Lamakarate-Bartholomues Tandigala, yang didukung dua koalisi Pertai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan serta duet Rusdy Mastura-Ma’mun Amir. Pasangan Rusy-Ma’mun didukung koalisi Ma’mun ”gemuk” yang digalang Partai Nasdem, Golongan Karya, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Partai Persatuan Indonesia, dan Partai Garuda.
Dua partai lainnya, yakni Partai Persatuan Pembangunan serta Partai Amanat Nasional, menyusul untuk merapat ke pasangan Rusdy-Ma’mun. Dengan demikian, hanya tersisa Partai Demokrat yang belum menentukan sikap atau dukungan pasangan.
Partai itu memiliki empat kursi di DPRD sehingga otomatis tak bisa mencalonkan pasangan yang mereka ajukan selama ini, yakni anggota DPR, Anwar Hafid dan Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Sait alias Pasha Ungu. Pasangan calon minimal mengantongi sembilan kursi di DPRD Sulteng untuk maju bertarung.
Kedua pasang calon menjadwalkan pendaftaran pada Sabtu (5/9/2020) di kantor Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulteng. Rusdy sudah menggelar deklarasi pencalonan pada Kamis (3/9/2020) yang dihadiri ketua dewan pimpinan wilayah/daerah serta jaringan sukarelawan. Hidayat berencana menggelar deklarasi pada Sabtu sebelum mendaftar ke KPU Sulteng. Berdasarkan aturan KPU, pendaftaran calon dibuka pada 4-6 September 2020.
Pada Jumat (4/9/2020) ini, Hidayat yang menjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah telah mengajukan penguduran diri dari posisinya sekaligus sebagai aparatur sipil negara (ASN). Proses administrasinya akan dilakukan Badan Kepegawaian Daerah Sulteng. Langkah itu bagian dari persyaratan administratif untuk mengikuti kontestasi pemilihan.
”Ini saya lakukan untuk menghindari penyalahgunaan kedudukan saya sebagai sekretaris daerah dan penggunaan fasilitas negara. Saya telah menyerahkan fasilitas negara yang saya pakai, seperti kendaraan dinas dan aset lainnya,” ujar Hidayat seusai mengikuti acara penyerahan surat pengunduran diri kepada Gubernur Sulteng Longki Djanggola di Palu, Sulteng, Jumat.
Terkait dengan situasi yang menghadirkan pertarungan satu lawan satu atau berhadap-hadapan (head to head),Hidayat menuturkan, dirinya menerapkan politik santun. ”Banyak yang menganggap itu tak mungkin dalam politik, tetapi saya akan lakukan itu. Kalau, toh, ada gesekan kecil, kami akan membicarakan hal itu dengan pasangan lain,” ujarnya.
Hidayat menganggap Rusdy sudah seperti orangtuanya. Selama ini komunikasi di antara keduanya pun terbangun baik. Dengan kondisi itu, dia menjamin tak ada hal yang tak bisa bisa dikomunikasikan. Momentum Pilgub 2020 ini harus menjadi kesepakatan bersama untuk membangun demokrasi damai. ”Kalau pilihan beda, tetap tak boleh pisah sebagai saudara,” kata Hidayat.
Di sela-sela deklarasi pada Kamis, Rusdy yang juga mantan Wali Kota Palu menyatakan, pertarungan Pilgub Sulteng ajang untuk menangkap aspirasi pemilih. Bentuk kampanye hanya berisi penyampaian aspirasi untuk membangun Sulteng. ”Lihat aspirasi siapa yang paling memungkinkan. Biarkan warga memilih (berdasarkan aspirasi),” katanya.
Ilham (44), warga Kota Palu, berharap Pilgub Sulteng 2020 menjadi ajang untuk pertarungan ide atau visi membangun Sulteng ke depan. ”Hidayat dan Rusdy, dua tokoh yang cukup dikenal masyarakat. Jangan nodai ketokohan mereka dengan pertarungan yang tidak sehat yang bisa memicu perpecahan di masyarakat,” katanya.
Menurut Ilham, masalah di Sulteng salah satunya kondisi infrastruktur yang belum merata ke kampung atau desa. Isu tersebut harus diangkat kedua calon.