Dua Hari Terakhir Tambahan 21 Kasus Covid-19 di NTT
Dalam dua hari terakhir, ditemukan 21 kasus positif Covid-19 tersebar di Manggarai, Manggarai Barat, dan Kabupaten Ende. Kasus-kasus ini ditemukan dari para pelaku perjalanan dan kluster lokal di Manggarai.
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Dalam dua hari terakhir, ditemukan 21 kasus positif Covid-19, tersebar di Manggarai, Manggarai Barat, dan Kabupaten Ende. Kasus-kasus ini ditemukan dari para pelaku perjalanan di Manggarai dan kluster lokal di Manggarai Barat. Mayoritas kasus positif Covid-19 di NTT dari pelaku perjalanan dari luar NTT, setelah diberlakukan normal baru, 15 Juni 2020.
Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur (NTT) Messerassi Ataupah di Kupang, Kamis (3/8/2020), mengatakan, baru saja mengunjungi dua puskesmas di Kabupaten Manggarai, yakni Puskesmas Anam. Seorang tenaga kesehatan di puskesmas itu mengunjungi pamannya yang sedang sakit setelah pulang dari Pontianak, Kalimantan Barat. Pamannya itu meninggal pada 20 Agustus 2020.
Dengan ini jumlah kasus positif Covid-19 per 2 September 2020 sebanyak sembilan orang.
Kemarin, Rabu, 2 September 2020, ditemukan satu tenaga kesehatan di Puskesmas Anam di Manggarai positif Covid-19, kemudian anaknya empat orang juga positif, istri, dan satu ponakan pun positif sehingga total tujuh orang.
Sementara di Desa Waebelang, Manggarai, ditemukan satu orang positif Covid-19, pelaku perjalanan dari Makassar, dan satu lagi di Nagekeo sebagai pelaku perjalanan dari Denpasar, Bali. ”Dengan ini, jumlah kasus positif Covid-19, per 2 September 2020 sebanyak sembilan orang,” kata Ataupah.
Terhadap kasus ini, Dinas Kesehatan Manggarai telah memerintahkan agar Puskesmas Anam ditutup untuk pelayanan umum sampai 60 tenaga kesehatan dan tenaga tata usaha serta petugas lain di puskesmas itu selesai mendapatkan hasil PCR atau tes cepat. Para tenaga kesehatan di puskesmas itu saat ini sedang menjalankan karantina di salah satu hotel di Ruteng, ibu kota Manggarai.
Jika ada di antara 60 tenaga kesehatan, tata usaha, dan petugas lain di puskesmas itu positif Covid-19, akan ditelusuri lebih lanjut kontak erat yang bersangkutan dengan orang lain. Akan tetapi, jika tidak ada di antara mereka yang positif Covid-19, Puskesmas Anam akan sesegera mungkin beroperasi kembali, begitu hasil tes PCR diumumkan.
Sehari sebelumnya, Senin (1/9), ditemukan 12 kasus positif Covid-19 di NTT. Jumlah 12 kasus ini terdiri dari 11 kasus dari Manggarai Barat dan 1 kasus dari Sumba Timur. Kasus Manggarai Barat berasal dari lima orang kluster lokal, lima orang kluster Surabaya, dan satu orang kluster Denpasar. Sementara kasus Sumba Timur berasal dari kluster Surabaya.
Lonjakan tertinggi
”Dengan demikian, dalam dua hari terakhir ini terdapat 21 kasus positif Covid-19. Ini termasuk lonjakan tertinggi selama masa pandemi Covid-19 berlangsung di NTT. Temuan kasus memang masih fluktuatif. Ada hari tertentu kasusnya nihil, tetapi waktu tertentu kasus itu meningkat cukup signifikan,” tutur Ataupah.
Dengan demikian, jumlah kasus Covid-19 di NTT menjadi 200, 2 orang meninggal, 162 orang sembuh, 36 orang masih dirawat atau dikarantina. Mereka yang dirawat tersebar di Manggarai Barat, sebanyak 18 orang, Kota Kupang 4 orang, Nagekeo 3 orang, Alor 1 orang, Manggarai 8 orang, Ende 1 orang, dan Sumba Timur 1 orang.
Satu-satunya kabupaten di NTT yang sama sekali belum terjangkit Covid-19 dan masih zona hijau adalah Sabu Raijua. Kabupaten kepulauan ini berjarak sekitar 135 mil dari Kota Kupang. Kabupaten lain telah terjangkit Covid-19 dan saat ini masuk zona kuning, orange, dan zona merah.
Anggota DPRD NTT, Buce Lioe, mengatakan, NTT memberlakukan masa normal baru 15 Juni 2020. Sebagian masyarakat taat menjalankan protokol kesehatan, terutama mengenakan masker saat keluar rumah. Akan tetapi, dalam hal menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan masih sulit dilakukan.
”Di pasar-pasar, swalayan, bank, dan pertokoan orang duduk atau berdiri saling berdempetan, tidak menjaga jarak satu sama lain, meskipun mengenakan masker. Hal ini terjadi karena lupa, malas, kurang peduli, atau anggap remeh dengan virus korona,” kata Lioe.
Juru Bicara Satgas Covid-19 NTT Marius Jelamu mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi protocol kesehatan jika berada di luar rumah. Demikian pula bagi mereka yang ingin bepergian ke provinsi lain, jika kebutuhan itu bisa dilakukan dari jauh, secara daring, tidak perlu pergi.
Namun, kalau harus datang pada kegiatan itu, tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat. ”Selalu mengingatkan diri sendiri dalam setiap kegiatan dengan cara memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan,” katanya.