Dua Bakal Pasangan Calon Pilkada Pekalongan Mendaftar di Hari Berbeda
Pada masa pandemi, jumlah orang yang mendampingi bakal pasangan calon untuk mendaftar ke KPU dibatasi. Di Kabupaten Pekalongan, dua bakal pasangan calon mendaftar pilkada ke KPU di dua hari yang berbeda.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
KAJEN, KOMPAS — Pemilihan Kepala Daerah 2020 di Kabupaten Pekalongan diperkirakan bakal diramaikan dua pasangan. Keduanya akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pekalongan pada Jumat-Minggu (4-6/9/2020). Proses itu harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat pencegahan Covid-19.
Pasangan pertama adalah Fadia A Rafiq, Wakil Bupati Pekalongan 2011-2016, dan politisi PDI-P, Riswadi, yang berencana mendaftar Jumat siang. Pesaing beratnya adalah petahana Bupati Asip Kholbihi yang menggandeng Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan Sumarwat. Keduanya berencana mendaftar Sabtu petang.
Ketua KPU Kabupaten Pekalongan Abi Rizal mengatakan, berbeda dari sebelumnya, kali ini protokol kesehatan diterapkan ketat untuk meminimalkan penyebaran Covid-19. Di kantor KPU Pekalongan, misalnya, jumlah orang yang diperbolehkan masuk saat pendaftaran bakal calon pasangan dibatasi 20 orang.
”Yang boleh masuk hanya bakal pasangan calon, ketua dan sekretaris partai pengusung, penghubung, ketua tim kampanye, serta saksi. Massa pendukung tidak diperbolehkan masuk,” ujar Abi, Kamis (3/9/2020).
Tidak hanya itu, mereka yang diizinkan masuk akan diukur suhu tubuhnya serta diminta mencuci tangan dan memakai masker. Bakal pasangan calon juga diminta menyerahkan hasil tes usap. Jika hasilnya positif, mereka bisa mengikuti pendaftaran secara daring.
Pembatasan massa juga dilakukan di Kota Pekalongan. Bakal pasangan calon tidak boleh membawa massa pendukung ke kantor KPU. Apabila tetap ada massa pendukung yang datang, mereka diminta tidak masuk ke kantor KPU.
Salah satu bakal pasangan calon, yakni petahana Wakil Wali Kota Afzan Arslan Djunaid yang berpasangan dengan Ketua DPRD Kota Pekalongan 2004-2009 Salahudin, berencana mendaftar Jumat. Afzan optimistis bisa memenangi pilkada.
”Belum menentukan target (perolehan suara). Namun, kami optimistis bisa menang,” kata Afzan.
Afzan dan Salahudin didukung empat partai politik, yakni PDI-P, Hanura, PPP, dan PAN. Pasangan itu akan bertarung melawan Balgis Diab dan Machrus Abdullah yang diusung Partai Golkar, PKB, PKS, Gerindra, serta Nasdem. Saat ini, Balgis adalah Ketua DPRD Kota Pekalongan.
Jelang pilkada, Pemerintah Kota Pekalongan menggelar pertemuan dengan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Dalam pertemuan tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pekalongan Sukirno mengajak anggota ormas dan LSM untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif.
”Pertemuan ini dilakukan untuk menekan potensi konflik yang muncul sebelum dan sesudah pilkada. Kami berharap ormas, LSM, dan seluruh elemen masyarakat tidak mudah terpancing oleh isu-isu politik maupun isu-isu yang dapat mengakibatkan perpecahan,” kata Sukirno.
Sebelumnya, sejumlah kepolisian di wilayah pesisir pantai utara barat Jateng menggelar simulasi pengamanan pilkada. Dalam simulasi yang digelar di Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Pemalang itu, polisi menggelar simulasi pengamanan sebelum, selama, dan sesudah pilkada. Simulasi digelar untuk memastikan kesiapan kepolisian mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban.