Uji Coba Belajar Tatap Muka di Kalbar Dievaluasi Setelah Sepekan
Kalimantan Barat menggelar uji coba pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan sejak Senin (31/8/2020). Uji coba tahap awal hanya bagi kelas XII di satu SMA saja. Setelah sepekan, gubernur akan mengevaluasi.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·4 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Provinsi Kalimantan Barat menggelar uji coba pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan ketat sejak Senin (31/8/2020). Uji coba tahap awal hanya berlaku bagi kelas XII di satu SMA selama sepekan. Hasil uji coba akan dievaluasi oleh gubernur.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Sugeng Hariadi, Rabu (2/9/2020), di Pontianak menuturkan, di dalam aturan Surat Keputusan Bersama (SKB) instansi terkait di tingkat pusat, pendidikan jenjang SD-SMA di zona hijau dan kuning, boleh digelar secara tatap muka. Namun, demi kehati-hatian, Pemprov Kalbar hanya memilih kelas XII, itupun hanya di satu SMA, yakni SMAN 1 Pontianak.
Uji coba pembelajaran tatap muka di SMAN 1 Pontianak digelar sejak Senin (31/8) dengan persetujuan orangtua murid terlebih dahulu. Dari 423 siswa kelas XII di SMAN 1 Pontianak, sekitar 62 persen orangtua menyetujui anaknya belajar tatap muka.
“Para guru sebelumnya sudah menjalani tes usap. Siswa juga sudah menjalani tes cepat sebelum tatap muka,” kata Sugeng.
Dalam situasi normal, dalam satu kelas terdiri dari 35-36 siswa. Namun, dalam uji coba pembelajaran tatap muka hanya 17-18 siswa. Pembelajaran hanya dilakukan dua jam sebagai uji coba. Mata pelajaran pun terbatas, hanya tujuh pelajaran untuk ujian masuk perguruan tinggi negeri termasuk agama.
Uji coba pembelajaran tatap muka dibagi dalam tiga sesi, yakni pukul 07.00-09.00, pukul 08.00-10.00, dan pukul 09.00-11.00. ”Jadi hanya untuk membiasakan dahulu,” ujarnya.
Dalam rencana awal, pembelajaran tatap muka dimulai awal Agustus. Namun, arahan dari gubernur Kalbar, semua guru dan murid di ibu kota kabupaten/kota harus menjalani tes usap terlebih dahulu. Guru dan tenaga kependidikan tes usap dan siswa dites cepat.
Dari hasil itu sempat ada beberapa guru di Kalbar positif Covid-19. Akhirnya, rencana awal itu ditunda dahulu, sehingga uji coba pembelajaran tatap muka baru dimulai Senin (31/8/2020). Itu pun baru uji coba di satu sekolah.
Uji coba selama sepekan ini, nantinya akan dievaluasi. Jika aman, pembelajaran tatap muka akan diperluas secara bertahap. Perluasan pembelajaran tatap muka hanya bagi sekolah yang sudah menyatakan siap menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, hanya ditujukan bagi sekolah di zona kuning dan hijau yang telah menggelar tes usap bagi para guru dan tes cepat bagi para murid kelas XII.
Untuk siswa yang orangtuanya tidak setuju anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka, sekolah tetap melayani pembelajaran secara daring. ”Jadi siswa tetap mendapat pelayanan belajar,” ujar Sugeng.
Kepala SMAN 1 Pontianak Dwi Agustina, menuturkan, jumlah siswa yang hadir pada uji coba hari pertama 139 siswa. Kemudian, pada hari kedua 125 siswa. Siswa yang diizinkan orangtuanya sekitar 62 persen dari 423 jumlah siswa kelas XII SMAN 1 Pontianak.
”Pada Rabu (2/9/2020) pagi, ada empat kelas yang masuk, yakni siswa dengan nomor absen ganjil. Jarak antarkursi siswa diatur mengacu jarak aman. Siswa yang bernomor absensi genap mengikuti pembelajaran daring melalui live instagram,” ujarnya.
Perluasan pembelajaran tatap muka hanya bagi sekolah yang sudah menyatakan siap menerapkan protokol kesehatan.
Sekolah sudah mempersiapkan sarana-prasarana protokol kesehatan. Di pintu masuk terdapat tempat cuci tangan. Kemudian, ada petugas pemeriksa suhu tubuh. Di depan pintu kelas juga disediakan tempat cuci tangan. Sementara antiseptik pembersih tangan disediakan di kelas. Setiap siswa juga wajib mengenakan masker dan pelindung wajah (faceshield).
”Kami memberi jarak satu kelas dengan kelas lainnya. Siswa yang sakit, misalnya flu, tidak boleh masuk sekolah dan belajar melalui live instagram. Kantin juga tidak dibuka. Anak-anak membawa makanan dan minuman sendiri,” ujarnya.
Elgi Srikandi Amanda (17), siswi kelas XII IPA 2 SMAN 1 Pontianak, mengaku senang kembali belajar secara tatap muka. Ia merasa lebih mudah memahami pelajaran. ”Kalau daring, jaringannya kadang mengalami gangguan. Kamera juga kadang blur (buram),” ujarnya.
Demikian juga dengan Irfan (16), siswa kelas XII IPA 3 SMAN 1 Pontianak. Menurut dia, belajar tatap muka lebih jelas. Ia menuturkan, jika belajar dari rumah, terkadang kurang semangat. Dengan bertatap muka, ia merasa lebih gampang menyerap penjelasan guru.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar hingga Rabu (2/9/2020) pukul 07.00, secara kumulatif di Kalbar terdapat 653 kasus konfirmasi Covid-19. Sebanyak 557 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan lima orang meninggal dunia. Sementara kasus aktif 91 orang.