NTB Maksimalkan Layanan Informasi tentang Covid-19 lewat Situs Web
Pemerintah Provinsi NTB memaksimalkan layanan informasi tentang Covid-19 lewat situs web. Itu agar terbangun kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pandemi sehingga ikut memutus rantai penyebarannya.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan berbagai cara untuk menyampaikan informasi lengkap tentang pandemi Covid-19, termasuk memaksimalkan layanan informasi berbasis situs web. Dengan upaya itu, terbangun kesadaran dan pemahaman yang utuh pada masyarakat untuk ikut memutus rantai penularan Covid-19.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi di Mataram, Rabu (2/9/2020), mengatakan, aplikasi berbasis situs web sudah bisa diakses masyarakat melalui situs corona.ntbprov.go.id.
Menurut Gede, situs web itu berisi layanan informasi lengkap tentang Covid-19. ”Mulai dari peta sebaran Covid-19 di seluruh NTB, rumah sakit rujukan, fasilitas layanan kesehatan, hingga nomor-nomor kontak darurat yang bisa dihubungi saat warga ingin mendapatkan layanan dan informasi,” kata Gede.
Selain itu, tambah Gede, masyarakat juga bisa mendapatkan informasi tentang kondisi pasien positif yang masih dirawat, pasien yang telah sembuh, dan pasien meninggal. Informasi itu termasuk alamat desa atau lingkungan tempat tinggal pasien.
Dalam pencantuman identitas pasien, kata Gede, pihaknya tetap mengedepankan kerahasiaan informasi pribadi pasien. Sesuai Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan surat edaran Komisi Informasi Pusat (KIP) mengenai pelayanan informasi selama masa darurat kesehatan, nama pasien harus disamarkan dengan inisial.
Mulai dari peta sebaran Covid-19 di seluruh NTB, rumah sakit rujukan, fasilitas layanan kesehatan, hingga nomor-nomor kontak darurat yang bisa dihubungi saat warga ingin mendapatkan layanan dan informasi. (Gede Putu Aryadi)
Selain itu, peta sebaran dan titik peta pasien juga bukan persis lokasi pasien positif Covid-19, melainkan diacak dengan sistem dalam radius 1 kilometer dari alamat domisili pasien. Itu juga berlaku bagi pasien sembuh dan meninggal. Sistem seperti itu diharapkan bisa membuat masyarakat tetap waspada.
Menurut Gede, dalam aplikasi tersebut juga ditampilkan zona penyebaran Covid-19 untuk memberikan status daerah itu dengan warna. Merah untuk memperlihatkan risiko tinggi sebaran Covid-19, oranye untuk sedang, kuning rendah, dan hijau jika di zona itu sudah tidak ada kasus penderita Covid-19.
Kepala Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik NTB Yasrul menambahkan, aplikasi dibangun dengan fitur-fitur yang mudah diakses. Misalnya, data kasus Covid-19 per hari di NTB seperti data pasien dirawat, sembuh, dan meninggal yang bersumber dari data Dinas Kesehatan Provinsi NTB.
Selain itu, kata Yasrul, ada data perkembangan Covid-19 di seluruh Indonesia yang berasal dari Kementerian Kesehatan, juga perkembangan Covid-19 di dunia dari Worldometer, situs rujukan untuk penghitungan dan statistik secara realtime.
Menurut Yasrul, situs web itu juga memuat grafik perkembangan Covid-19 di NTB berdasarkan kasus per hari. Di dalamnya ada lima besar kumulatif positif Covid-19, lima besar kematian, dan lima besar kesembuhan pasien Covid-19 di NTB.
Sementara itu, hingga Rabu sore, menurut Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi, total pasien positif Covid-19 di NTB mencapai 2.785 orang. Dari jumlah itu, 517 orang masih isolasi, 2.106 orang dinyatakan sembuh, dan 162 orang meninggal.