Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Provinsi Maluku dalam satu bulan terakhir naik 123 persen. Warga tak boleh terlena. Kewaspadaan akan bahaya Covid-19 terus ditingkatkan mengingat penularan kian masif.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Provinsi Maluku dalam satu bulan terakhir naik dari 699 orang menjadi 1.558 orang atau mencapai 123 persen. Inilah angka kesembuhan tertinggi dalam periode satu bulan sejak pandemi Covid-19 melanda 6 bulan lalu. Di sisi lain, dalam periode yang sama, kasus positif juga meningkat signifikan dari 1.093 menjadi 1.857 atau sekitar 70 persen. Sebagian besar kasus dari Kota Ambon.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Melky Lohy, di Ambon, Rabu (2/9/2020), mengatakan, sebagian besar pasien yang sembuh adalah mereka yang tidak bergejala. ”Banyak dari mereka yang melakukan karantina mandiri secara baik dan berhasil sembuh. Ini menjadi kabar gembira bagi kita semua,” ujarnya.
Menurut Melky, yang juga penyintas Covid-19 itu, kesembuhan ditentukan oleh beberapa hal, yakni mengonsumsi makanan sehat, vitamin, obat, dan istirahat yang cukup. ”Dan yang terpenting adalah selalu menenangkan pikiran dan berpikir positif,” ujarnya. Ia sendiri menjalani masa karantina sekitar satu bulan lamanya.
Sementara itu, kelompok rentan seperti warga usia lanjut dan orang-orang yang memiliki penyakit dinilai sangat berbahaya jika terpapar Covid-19. Sebanyak 33 pasien yang meninggal semuanya memiliki penyakit bawaan. Oleh karena itu, protokol kesehatan wajib diterapkan secara ketat tanpa toleransi. Lingkungan sekitar kelompok rentan itu diharapkan ikut mencegahnya.
Namun, apabila ada kelompok rentan yang terinfeksi, Melky mengatakan, bukan berarti tidak ada lagi harapan hidup. Jika sudah menunjukkan gejala mirip Covid-19 seperti demam, sesak napas, pilek, dan batuk kering, diminta segera memeriksa kesehatan ke puskesmas terdekat. Tujuannya agar penyakit tersebut segera diatasi secara intensif oleh petugas medis.
Ia mencontohkan, seorang pasien berinisial JL (64) menderita diabetes, paru, dan jantung, berhasil sembuh. Pasien itu ditangani setelah dengan sadar memeriksakan kesehatannya di rumah sakit. ”Banyak pasien yang meninggal karena Covid-19 itu baru dibawa ke rumah sakit setelah virus sudah lama di dalam tubuh. Oleh karena itu, tidak perlu takut ke rumah sakit,” ujarnya.
Wempi Paays (35), warga Kota Ambon, mengatakan, tingkat kesembuhan yang tinggi menjadi kabar gembira bagi masyarakat. Ada harapan hidup bagi mereka yang terinfeksi. Ia mengajak masyarakat agar tidak memberikan stigma buruk bagi warga yang terinfeksi. Di lingkungan tempat tinggal Wempi di Karang Panjang, mereka memberikan dukungan dalam bentuk doa dan sumbangan makanan.
Namun, Wempi pun berharap kepada gugus tugas agar lebih transparan dalam menjawab pertanyaan terkait kejanggalan penanganan pasien Covid-19. Penolakan terhadap tes cepat dan perampasan jenazah Covid-19 oleh keluarga juga perlu menjadi bahan refleksi bagi gugus tugas. ”Masyarakat pasti mendukung jika itu yang terbaik, tetapi masyarakat akan mempertanyakan hal-hal yang janggal,” ujarnya.
HUT Ambon
Kota Ambon masih menjadi daerah di Maluku dengan jumlah kasus tertinggi. Di Maluku terdapat 11 kabupaten/kota. Kasus Covid-19 di Kota Ambon meningkat 92 persen dalam satu bulan terakhir. Sementara di sisi lain, tingkat kesembuhan pun naik signifikan sekitar 55 persen.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon, pada akhir Juli lalu, jumlah kasus Covid-19 di Kota Ambon sebanyak 751 dengan angka kesembuhan 522 dan pasien meninggal 17 orang. Hingga akhir Agustus, jumlah kasus di Kota Ambon tercatat 1.440 dengan angka kesembuhan 810 dan meninggal 25 orang.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan, perayaan HUT Kota Ambon ke-445 pada 7 September mendatang akan dirayakan secara sederhana. Upacara peringatan berlangsung di Lapangan Tahapary dan diikuti paling banyak 100 orang. Warga dilarang hadir pada acara tersebut.
”Tidak ada perayaan berlebihan karena kita semua masih dalam suasana penuh keprihatinan akibat pandemi Covid-19. Lewat cara ini, kita ingin memberi contoh kepada publik,” ujar Richard seraya mengimbau warga agar menyaksikan perayaan HUT Kota Ambon melalui siaran langsung yang dipancarkan lewat media sosial.