Anak Pramono Anung Bakal Lawan Kotak Kosong di Pilkada Kediri
Anak Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono, yang berpasangan dengan Dewi Maria Ulfa, diperkirakan bakal melawan kotak kosong di Pilkada Kabupaten Kediri.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
KEDIRI, KOMPAS — Dua hari menjelang pendaftaran bakal calon kepala daerah, peta politik di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, makin terlihat jelas. Hanindhito Himawan Pramono, putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung, diperkirakan akan melawan kotak kosong pada Pilkada Kabupaten Kediri nanti.
Sisa kursi yang hanya dua tidak memungkinkan bagi partai lain untuk mengusung bakal calon lain. Adapun masa pendaftaran calon perseorangan sudah lama tutup dan di Kabupaten Kediri tidak muncul calon dari jalur itu.
Hanindhito maju menjadi bakal calon Bupati Kediri berpasangan dengan Dewi Maria Ulfa selaku Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri. Pasangan ini direncanakan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kediri pada 4 September.
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Kediri Dodi Purwanto, Rabu (2/9/2020), mengatakan, saat ini sudah ada delapan partai politik yang bergabung mendukung Hanindhito-Dewi Maria.
Delapan partai yang dimaksud adalah PDI-P, Partai Nasional Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Golkar, Partai Gerakan Indonesia Raya, dan Partai Demokrat. Partai terakhir yang merapat akhir Agustus kemarin adalah Partai Keadilan Sejahtera.
Dengan demikian, dari sisi kursi di parlemen, pengusung Handindhito sudah mencapai 48 dari 50 kursi yang ada. Dua kursi lainnya milik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang disebut-sebut juga akan ikut menyusul untuk merapat.
”Besok kelihatannya PPP merapat. Kapan hari, sebenarnya (rekomendasi) sudah turun; cuman salah tulis nama dan yang pusat (Dewan Pimpinan Pusat/DPP) sudah oke sejak lama,” ujar Dodi ketika dihubungi dari Malang.
Meski tidak ada lawan, sudah 50 kursi parlemen ikut kami dan beberapa kursi nonparlemen sudah mulai ikut merapat. Kami tidak boleh lengah.
Tanpa PPP, menurut Dodi, syarat tiket menuju pilkada bagi Hanindhito-Dewi Maria sebenarnya sudah lebih dari cukup. Namun, untuk membangun Kabupaten Kediri yang lebih baik, semua pihak perlu dirangkul.
Meski kemungkinan besar bakal melawan kotak kosong di Pilkada Kabupaten Kediri, Dodi mengatakan, pihaknya tidak ingin lengah. Sosialisasi dan konsolidasi tetap dilakukan, termasuk ke kelompok-kelompok masyarakat.
”Meski tidak ada lawan, sudah 50 kursi parlemen ikut kami dan beberapa kursi nonparlemen sudah mulai ikut merapat. Kami tidak boleh lengah,” ucapnya. Karena politik dinamis, pihaknya berharap minimal bisa meraup 80 persen suara nantinya.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah terkait rencana PPP merapat ke kubu Hanindhito, Ketua DPC PPP Kabupaten Kediri Taufik Chavifudin mengatakan, hingga Rabu siang, belum ada kepastian. ”Mungkin sehari-dua hari ini (kepastian),” ujarnya.
Saat ditanya perihal kendala apa sehingga belum ada keputusan, Taufik mengatakan, pihaknya tidak mengetahui karena yang memutuskan dewan pimpinan pusat. ”Tinggal nanti DPP bagaimana, apakah akan ikut gabung atau abstain, tidak tahu saya. Tinggal nunggu saja,” ujarnya.