Sebanyak 41 Tenaga Kesehatan di Subang Positif Covid-19
Empat puluh satu tenaga kesehatan di Puskesmas Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat, terkonfirmasi Covid-19. Pelayanan kesehatan dihentikan sementara waktu hingga pekan depan.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
SUBANG, KOMPAS — Sebanyak 41 tenaga kesehatan di Puskesmas Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat, positif Covid-19. Pelayanan kesehatan dihentikan sementara waktu hingga pekan depan.
Hingga Senin (31/8/2020), jumlah pasien positif Covid-19 di Subang mencapai 196 orang. Sebanyak 47 orang di antaranya masih dirawat, 143 orang sembuh, dan 6 orang meninggal. Lonjakan pasien terjadi pada tiga hari lalu secara bertahap dari hasil penelusuran seorang pasien yang bekerja sebagai tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Nunung Syuhaeri, Senin, mengatakan, kasus bermula dari seorang tenaga kesehatan di balai pengobatan bagian rawat jalan Puskesmas Ciasem yang sakit. Petugas tersebut harus dirawat dan mengikuti tes usap tenggorokan. Hasil tesnya positif Covid-19.
Pelacakan ini dilakukan segera mungkin untuk mencegah penyebaran kian meluas dengan memeriksa orang-orang yang kontak langsung dengan pasien di tempat kerja dan keluarga. Hasilnya, 40 orang lainnya tertular Covid-19 dari total 88 karyawan di puskesmas yang diperiksa.
Mayoritas tidak menunjukkan gejala khusus seperti pasien pertama (OTG). Sebanyak 17 orang diisolasi di ruang perawatan puskesmas dan 24 orang isolasi mandiri di rumah masing-masing. Puskesmas Ciasem pun ditutup sementara hingga Senin (7/9/2020).
”Sampai sekarang kami tidak mengetahui sumber penyebaran dari dia (pasien pertama). Apakah tertular dari pasien atau dari mana (transmisi lokal),” kata Nunung.
Sumber penularan yang susah diketahui berpotensi meningkatkan jumlah orang yang terinfeksi Covid-19. Adapun beberapa bulan sebelumnya, sejumlah tenaga kesehatan positif Covid-19 diduga tertular seusai kontak dengan pasien yang tak jujur dengan riwayat perjalanan. Ketidakjujuran pasien membahayakan tenaga kesehatan yang tengah bertugas.
Sejumlah kasus yang muncul di Subang sebelumnya juga dipicu para pelaku perjalanan lintas wilayah. Kemudian, pasien tersebut menularkannya kepada sebagian anggota keluarga di rumah.
Pemkab Subang telah mendapatkan izin menguji spesimen di wilayahnya sendiri sejak Mei 2020. Uji spesimen ini dilakukan di Balai Veteriner Subang dengan satu unit alat PCR yang mampu mengolah 40 sampel spesimen per hari.
Wakil Bupati Subang Agus Masykur menilai, kesadaran dan kedisiplinan masyarakat Subang menggunakan masker dan penerapan protokol kesehatan masih kurang. Tanpa kesadaran dan kedisiplinan yang muncul dari dalam diri mereka, kasus Covid-19 kian meluas di tengah masyarakat.
Saat ini, upaya yang dilakukan pihaknya adalah menyosialisasikan peraturan gubernur dan bupati dalam penggunaan masker kepada masyarakat. Sanksi sosial hingga denda bakal diberlakukan bagi mereka yang tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar.