Ekspor karet yang sempat anjlok dihantam pandemi Covid-19 mulai menggeliat lagi pada triwulan tiga 2020. Namun, tren perbaikan ekspor karet itu belum diikuti perbaikan harga karet di tingkat petani.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJAR, KOMPAS — Ekspor karet dari Kalimantan Selatan yang sempat anjlok dihantam pandemi Covid-19 mulai menggeliat lagi pada triwulan III-2020. Tren perbaikan ekspor karet itu diharapkan bisa turut memperbaiki harga karet di tingkat petani.
Sebanyak 10 kontainer karet diekspor dari Kalimantan Selatan ke India, Senin (31/8/2020). Karet dengan volume sekitar 200 ton itu diekspor dari gudang PT Bumi Asri Pasaman di Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.
Ketua Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Cabang Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) Andreas Winata mengatakan, permintaan kembali datang dari pabrik-pabrik ban yang ada di India, China, Jepang, dan Amerika Serikat.
”Mudah-mudahan ekspor karet pada triwulan tiga (Juli- September) ini bisa menutup hasil negatif pada triwulan dua (April-Juni) dan terus beranjak positif sampai triwulan empat (Oktober-Desember) nanti,” kata Andreas di sela-sela kegiatan pelepasan ekspor karet di Kertak Hanyar, Banjar, Senin.
Pada triwulan dua 2020, ujar Andreas, ekspor karet tertekan karena pandemi Covid-19. Negara-negara mitra dagang melakukan karantina wilayah sehingga pabrik-pabrik ban pun tidak beroperasi. Banyak kontrak dagang yang sudah dibuat akhirnya dibatalkan. Pada periode itu, kontrak baru juga tidak ada.
”Pada triwulan dua terjadi penurunan nilai ekspor karet sebesar 15 persen dari nilai ekspor tahun 2019 pada periode yang sama. Padahal, pada triwulan pertama (Januari-Maret) nilai ekspor karet sempat meningkat 5,5 persen dari nilai ekspor tahun 2019 pada periode yang sama,” tuturnya.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Banjarmasin Nur Hartanto mengatakan, ekspor karet yang dilaporkan ke Balai Karantina Pertanian Banjarmasin meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, peningkatan terlihat cukup signifikan pada tahun ini.
Pada periode Januari-Agustus, volume ekspor karet meningkat dari 16.371,16 ton (2019) menjadi 32.939,08 ton (2020). Nilai ekspornya juga meningkat dari Rp 442,82 miliar (2019) menjadi Rp 613,90 miliar (2020).
Menurut Kepala Seksi Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Banjarmasin Priyatno, pandemi Covid-19 tidak terlalu signifikan memengaruhi ekspor karet. Bahkan, pada akhir-akhir ini tren ekspornya justru meningkat. ”Komoditas perkebunan terutama karet dan kelapa sawit sejauh ini tidak banyak mengalami penurunan. Tren ekspornya justru malah meningkat,” katanya.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kalsel Syaiful Azhari mengatakan, nilai ekspor Kalsel secara keseluruhan pada Juli 2020 memang turun cukup tajam, yakni sebesar 36,73 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Juli 2019. ”Mudah-mudahan dengan adanya gerakan ekspor ini, ekspor karet Kalsel bisa meningkat pada triwulan tiga dan empat,” katanya.
Menurut Andreas, perbaikan ekspor karet saat ini memang belum diikuti perbaikan harga karet di tingkat petani. Sebab, harga karet ditentukan oleh pasar dunia. ”Untuk mendapatkan harga yang tinggi, petani harus membuat karet yang bagus,” katanya.
Bekti Supomo (34), petani karet dari Desa Bawahan Selan, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar menuturkan, harga karet di tingkat petani saat ini hanya Rp 4.000 per kilogram (kg). ”Harga itu benar-benar membuat kami mengelus dada. Rendah sekali,” katanya.
Harga itu benar-benar membuat kami mengelus dada. Rendah sekali.
Menurut Marsudi (38), petani karet yang juga berasal dari Desa Bawahan Selan, harga karet Rp 4.000 per kg di tingkat petani sudah bertahan sepanjang tahun ini. ”Kalau tahun lalu, harganya sempat Rp 5.600 per kg. Namun, harga karet idealnya itu paling tidak Rp 10.000 per kg,” ujarnya.
Bekti berharap ada perhatian dan pembinaan dari instansi terkait kepada para petani agar petani bisa mendapatkan harga yang lebih baik. ”Pada prinsipnya, kami akan mengikuti saja kalau yang harus dilakukan itu memang bisa meningkatkan harga karet,” katanya.