Borobudur Marathon 2020 Digelar dengan Konsep Hibrida
Borobudur Marathon 2020 tetap digelar November mendatang dengan konsep hibrida. Para peserta akan berlari secara virtual di tempat masing-masing, sedangkan ajang lari secara langsung dikhususkan bagi pelari profesional.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·4 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Ajang Borobudur Marathon 2020 akan tetap digelar dalam situasi normal baru pandemi Covid-19. Dengan mempertimbangkan protokol kesehatan dan pembatasan peserta, ajang tersebut tahun ini akan dilaksanakan dengan konsep hybrid, perpaduan lari virtual dan secara langsung di kawasan Borobudur.
Borobudur Marathon merupakan ajang lari yang diselenggarakan Pemprov Jateng, Bank Jateng, bersama harian Kompas. Kegiatan ini setiap tahunnya selalu dinanti dan menjadi magnet bagi para pelari profesional ataupun nonprofesional dalam dan luar negeri.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah Sinung Nugroho Rachmadi mengatakan, opsi berlari secara langsung di kawasan Borobudur pada hari H pelaksanaan Borobudur Marathon, tanggal 15 November 2020, hanya terbuka bagi pelari profesional. Adapun pelari dari kalangan nonprofesional bisa mengikuti lari virtual.
”Jika tetap ingin berlari di kawasan Borobudur, para pelari nonprofesional tetap bisa mencoba berlari dalam kesempatan simulasi,” ujar Sinung, saat ditemui di sela-sela kegiatan tur sepeda Tour de Borobudur di Bukit Dagi Abhinaya di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (30/8/2020).
Menurut Sinung, jumlah peserta Borobudur Marathon yang sudah mendaftar sejak Maret hingga Juli 2020 mencapai 9.800 orang. Simulasi akan diselenggarakan dua hingga tiga kali sebelum hari H Borobudur Marathon dengan jumlah peserta dibatasi hanya 30 orang. Saat ini, panitia dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah masih mempertimbangkan apakah simulasi akan dilakukan untuk semua kategori 10 kilometer, separuh maraton (half marathon), dan maraton.
Untuk lari virtual, jumlah peserta berkisar 9.000-10.000 orang. Dengan mengunggah aplikasi tertentu sesuai permintaan panitia, para peserta nantinya cukup berlari di daerah masing-masing dengan gambaran visual seolah-olah sedang berlari di kawasan Borobudur.
Adapun jumlah peserta yang lari secara langsung di kawasan Borobudur pada hari H Borobudur Marathon dibatasi 30 orang. Para peserta yang terlibat juga dibatasi hanya pelari profesional.
Budhi Sarwiadi, manajer Event Harian Kompas selaku penyelenggara Borobudur Marathon 2020, mengatakan, pada September mendatang, pihaknya akan mengonfirmasi ulang para pendaftar apakah tetap bersedia berlari secara virtual.
”Jika kemudian banyak pendaftar menyatakan tidak berminat dan mengundurkan diri, maka pertengahan September mendatang, kami akan kembali membuka pendaftaran peserta,” ujarnya. Pembukaan pendaftaran dilakukan untuk memastikan jumlah peserta Borobudur Marathon tetap berkisar 9.000-10.000 orang.
Jika kemudian banyak pendaftar menyatakan tidak berminat dan mengundurkan diri, maka pertengahan September mendatang, kami akan kembali membuka pendaftaran peserta. (Budhi Sarwiadi)
Saat ini, menurut Budhi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dan sudah mengundang 30-40 pelari profesional untuk terlibat dalam Borobudur Marathon. Namun, hingga kini belum bisa dipastikan semua mau terlibat.
”Jika memang ada yang tidak mau terlibat, mau tidak mau, kami akan tetap menggelar Borobudur Marathon dengan pelari yang ada saja,” tambah Budhi.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan, sekalipun Borobudur Marathon tahun ini tidak bisa terselenggara seperti biasa, pihaknya akan terus membantu UMKM yang sebelumnya telah didampingi dalam Borobudur Marathon 2019. Adapun bentuk pendampingan, antara lain, difokuskan membantu pemasaran produk UMKM secara daring.
Selain itu, di kawasan Borobudur, Bank Jateng juga berupaya membantu memberikan subsidi untuk perbaikan rumah-rumah warga yang dijadikan homestay. ”Untuk setiap homestay, kami memberi dana hibah maksimal Rp 70 juta,” ujarnya.
Proyek bantuan untuk perbaikan homestay ini dilakukan Bank Jateng bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Di tengah pandemi, Sinung mengatakan, segenap pihak, termasuk dari sejumlah event organizer, mulai menyelenggarakan kegiatan sport tourism, seperti Tour de Borobudur dan Borobudur Marathon. Syaratnya, kegiatan-kegiatan itu digelar sesuai standar protokol kesehatan. Sejumlah kegiatan itu diharapkan dapat memancing aktivitas ekonomi di masyarakat. Untuk selanjutnya, diharapkan masyarakat bisa kembali berwisata secara aman dan nyaman.
Penyelenggaraan acara untuk menarik kunjungan wisatawan ini, menurut Sinung, sangat dibutuhkan sebagai bagian dari upaya untuk membangkitkan kembali dunia pariwisata Jawa Tengah. Setidaknya pada tiga bulan terakhir di pengujung tahun 2020.
Pemprov Jateng menghapus target kunjungan wisatawan asing dan hanya menetapkan target 7,4 juta wisatawan Nusantara. Target ini turun jauh dari target sebelumnya yang ditetapkan 50 juta orang.
Pada 2020, Pemprov Jateng menghapus target kunjungan wisatawan asing dan hanya menetapkan target 7,4 juta wisatawan Nusantara. Target pelancong domestik ini turun jauh dari target sebelumnya yang ditetapkan 50 juta orang.
Saat ini, dari 690 destinasi wisata di Jawa Tengah, sudah ada 283 destinasi wisata yang sudah beroperasi, sedangkan 72 destinasi lain masih melakukan persiapan dengan simulasi. Sebanyak 335 destinasi lainnya belum melakukan persiapan apa-apa karena merasa belum siap.
General Manager Taman Wisata Candi Borbudur I Gusti Putu Ngurah Sedana mengatakan, saat ini kunjungan wisatawan di Taman Wisata Candi Borobudur berlangsung baik. Namun, pihaknya masih akan terus melakukan evaluasi dan berencana mengajukan permintaan penambahan kuota pengunjung ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Jika sebelumnya jumlah wisatawan dibatasi 2.500 orang per hari, selanjutnya kuota jumlah wisatawan Candi Borobudur diharapkan bisa ditambah menjadi 5.000 orang per hari.