Positif Covid, Sekda Aceh Besar Meninggal, Wakil Wali Kota Banda Aceh Isolasi
Pemkot Banda Aceh melakukan uji usap terhadap 1.348 orang, sebanyak 88 orang di antaranya positif Covid-19. Namun, kata Lukman, besar potensi akan ada kasus baru sebab, dalam sebulan terakhir, kasus baru terus muncul.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Besar Iskandar (52) meninggal setelah terpapar Covid-19. Sementara Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin menjalani isolasi mandiri.
Iskandar meninggal pada Jumat (29/8/2020) sore di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Banda Aceh. Iskandar mengalami sesak napas yang diduga karena pengaruh Covid-19. Beberapa jam setelah mengembuskan napas terakhir, hasil laboratorium mengonfirmasi Iskandar positif Covid-19.
Direktur RSUD Meuraxa Fuziati menuturkan, Iskandar masuk ke rumah sakit pada Kamis (28/8) pukul 23.00. Setelah dirawat intensif, Iskandar tidak terselamatkan. Jenazah Iskandar dikebumikan menggunakan protokol Covid-19.
Pemerintah telah bekerja maksimal, tetapi kedisiplinan warga menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci pencegahan penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin dilaporkan positif Covid-19. Saat ini, Zainal melakukan isolasi mandiri di rumahnya di bawah pengawasan tim medis RSUD Meuraxa.
Kabag Humas Kota Banda Aceh Irwan mengatakan, saat ini kodisi wakil wali kota stabil sebab tidak ada gejala. Terhadap pegawai Pemkot Banda Aceh yang pernah kontak dengan Zainal telah diambil sampel usap. ”Hari ini keluar hasil, mudah-mudahan semuanya negatif,” kata Irwan.
Sulit dipetakan
Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh Lukman menuturkan, penyebaran virus korona di Banda Aceh semakin sulit petakan dan tidak bisa lagi dibuat kluster-kluster. Tidak sedikit pasien Covid-19, tetapi tidak diketahui dari mana mula dia terpapar.
”Setelah kami telusuri antara kasus satu dan lain tidak saling terhubung, semakin sulit dipetakan,” kata Lukman.
Banda Aceh termasuk daerah dengan kasus tertinggi, yakni 444 kasus positif dari total kasus di Aceh 1.448 orang. Lonjakan kasus terjadi pada Juli-Agustus atau saat penerapan normal baru.
Lukman menambahkan, virus korona telah menyebar luas di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, kedisiplinan setiap orang menerapkan protokol kesehatan akan mengurangi potensi terpapar.
Untuk memetakan penyebaran Covid-19, Pemkot Banda Aceh telah melakukan uji usap terhadap 1.348 orang, sebanyak 88 orang di antaranya positif Covid-19. Namun, kata Lukman, besar potensi akan ada kasus baru sebab, dalam sebulan terakhir, kasus baru terus bermunculan.
”Pemerintah telah bekerja maksimal, tetapi kedisiplinan warga menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci pencegahan penyebaran Covid-19,” ujar Lukman.