Pedagang Pasar Terapung di Kalimantan Selatan Diberi Bantuan Bahan Pokok
Wisata budaya pasar terapung di Kalimantan Selatan masih sepi dari kunjungan wisatawan akibat pandemi Covid-19. Bantuan dan dukungan dari pemerintah dibutuhkan untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata unggulan itu.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJAR, KOMPAS — Wisata budaya pasar terapung di Kalimantan Selatan masih sepi dari kunjungan wisatawan. Kondisi itu membuat para pedagang pasar terapung kehilangan pendapatan selama masa pandemi Covid-19. Untuk membantu mereka, pemerintah daerah memberikan bantuan bahan kebutuhan pokok.
Sebanyak 300 paket bahan kebutuhan pokok diberikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kepada para pedagang Pasar Terapung Lok Baintan di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Sabtu (29/8/2020). Penyerahan bantuan sosial bagi warga terdampak pandemi Covid-19 itu dilakukan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.
Ainiah (42), pedagang Pasar Terapung Lok Baintan, menuturkan, dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan para pedagang. Selama empat bulan, tidak ada wisatawan datang ke Pasar Terapung Lok Baintan. Padahal, mayoritas pembeli di pasar terapung selama ini adalah wisatawan, terutama dari luar Kalsel.
”Sebelum (pandemi) korona, sekali turun berjualan bisa dapat Rp 300.000. Selama korona ini paling banyak dapat Rp 50.000. Kadang-kadang tidak dapat sama sekali,” kata Ainiah yang menjual buah-buahan.
Sebagai masyarakat terdampak pandemi Covid-19, Ainiah pun butuh bantuan. Apalagi, dia bukan termasuk penerima bantuan langsung tunai (BLT). ”Dapat bantuan bahan pokok seperti ini saja sudah alhamdulillah,” katanya.
Ainiah mengaku sudah beberapa kali menerima bantuan paket bahan pokok selama masa pandemi Covid-19. Selain dari Pemprov Kalsel, juga pernah ada bantuan dari Pemkab Banjar dan pihak lainnya. ”Sakit benar berjualan selama (pandemi) korona ini. Mudah-mudahan saja korona segera berlalu,” ujarnya.
Sarbani (53), pedagang lainnya di Pasar Terapung Lok Baintan, mengatakan, pasar terapung tetap buka selama pandemi Covid-19 meskipun tidak ada wisatawan yang datang. Pasar rakyat di atas Sungai Martapura yang hanya digelar pada pagi hari itu seperti kembali ke masa lampau, yakni melayani pembeli lokal.
”Kami tetap berjualan seperti biasa karena ada saja warga yang berbelanja. Selain itu, kadang-kadang ada juga pedagang dari pasar-pasar (tradisional) di Banjarmasin yang membeli di sini untuk dijual lagi,” tuturnya.
Dalam sebulan terakhir, menurut Sarbani, kunjungan wisatawan lokal ke Pasar Terapung Lok Baintan mulai ada meskipun masih sangat sedikit. Pengunjung dari Banjarmasin biasanya datang dengan naik perahu bermotor atau kelotok. ”Kalau Sabtu dan Minggu, bisa lima buah kelotok datang. Semoga saja nanti bisa sampai 20-an kelotok lagi kayak dulu,” ujarnya.
Sahbirin Noor mengatakan, sudah empat bulan semua pihak terdampak virus korona. Banyak korban berjatuhan. Perekonomian juga menjadi seret dalam beberapa bulan terakhir ini. ”Maka, sudah menjadi kewajiban pemerintah provinsi untuk memperhatikan para pedagang di sini,” katanya.
Sahbirin berharap bantuan paket bahan pokok itu bisa bermanfaat dan sedikit meringankan beban masyarakat terdampak pandemi Covid-19. ”Kita semua tidak boleh putus asa dan selalu berusaha menghindari serta mencegah paparan virus korona dengan protokol kesehatan. Pada saatnya nanti, kita harus gelorakan lagi pariwisata Kalsel,” katanya.