Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian Ledakan Bengkel Las di Deli Serdang
Kepolisian menyelidiki dugaan kelalaian dalam kasus ledakan bengkel las yang menyebabkan tiga orang meninggal di Jalan Binjai-Stabat, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Ledakan merusak bengkel, rumah, dan mobil.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
DELI SERDANG, KOMPAS — Kepolisian menyelidiki dugaan kelalaian dalam kasus ledakan bengkel las yang menyebabkan tiga orang meninggal serta sembilan orang kritis dan terluka di Jalan Binjai-Stabat, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (27/8/2020). Ledakan sangat kuat hingga membuat tabung gas oksigen dan elpiji koyak serta terlempar sampai radius 200 meter. Belasan rumah warga dan empat mobil juga rusak parah.
”Kami sudah memeriksa pemilik bengkel las dan para pekerja. Kami juga melakukan olah tempat kejadian perkara untuk melihat apakah ada unsur kelalaian,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Binjai Ajun Komisaris Yayang Rizki Pratama.
Yayang mengatakan, hasil penyelidikan sementara, ledakan bersumber dari tabung elpiji dan tabung oksigen yang digunakan untuk memotong besi. Daya ledaknya cukup kuat yang membuat tabung gas dan material besi terlempar hingga radius 200 meter. Selain menghancurkan bengkel berukuran 15 meter x 30 meter itu, ledakan juga merusak belasan rumah warga, empat mobil, dan satu sepeda motor.
Tiga korban meninggal adalah tukang las Erwin (27), Ayu (24) yang merupakan kasir, dan seorang sopir yang melintas, Budi Irwansyah (39).
Budi diduga terkena besi yang terlempar ke mobil saat melintas di depan bengkel. Besi itu menembus pintu dan menghantam dirinya hingga meninggal. Seorang pembeli besi juga kritis dan delapan karyawan luka-luka.
Yayang menyebutkan, pihaknya mendalami apa saja aktivitas bengkel las dan bagaimana prosedur keamanan bengkel milik Suriono (53) itu. Jika ada unsur kelalaian, polisi akan memproses hukum.
Jika ada unsur kelalaian, polisi akan memproses hukum.
Wahyudi (25), pekerja bengkel las yang selamat, mengatakan, material besi dan tabung gas menghantam para pekerja setelah dentuman yang sangat keras terdengar sekitar pukul 10.00. Ketika itu ada sekitar 12 orang yang sedang berada di bengkel dan beberapa pembeli.
”Erwin sedang memotong besi, sementara Ayu sedang duduk di depan kantor,” katanya. Bengkel las KM 29 itu biasanya melayani pembuatan pagar rumah, kerangka atap, dan perabot besi lainnya.
Menurut Wahyudi, ledakan berasal dari tempat Erwin bekerja. Ia memotong besi menggunakan api bertekanan tinggi dari elpiji yang dicampur dengan tekanan udara dari tabung gas oksigen. Setelah ledakan, beberapa tabung elpiji kapasitas 12 kilogram dan tabung oksigen setinggi 1,5 meter tampak koyak dan terlempar.
Berdasarkan pantauan Kompas, bengkel las rusak parah. Besi-besi berserak. Hampir semua atap bengkel terbuka dan terlempar ke sekitarnya. Pagar di sekeliling bengkel pun semuanya terbuka. Ada juga tabung gas terlempar menembus beton rumah warga yang berada sekitar 10 meter dari bengkel. Perabotan rumah-rumah di sekitar bengkel juga berserakan.
Tiga mobil yang berada di depan bengkel rusak parah. Hampir semua kaca pecah dan bodi penyok.
Azhari (50), warga yang rumahnya rusak parah, mengatakan, material besi dan tabung gas menghantam bangunan di sekitarnya sesaat setelah ia mendengar dentuman keras. ”Abu mengepul di bengkel dan sekitarnya, tetapi saya tidak melihat ada api,” katanya. Sebuah besi juga terlempar ke mobil yang sedang melintas, menembus pintu dan menghantam pengemudinya hingga meninggal.