Gairah Berwisata ke Candi Borobudur Mulai Meningkat
Jumlah pengunjung di Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mulai meningkat. Namun, tren ini diprediksi akan tetap berlangsung lambat akibat pembatasan kuota dan larangan menaiki bangunan candi.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Seiring pelonggaran aktivitas pariwisata, jumlah pengunjung Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sepanjang bulan Agustus menunjukkan tren meningkat. Kendati demikian, seiring kebijakan larangan bagi pengunjung naik ke bangunan candi, jumlah wisatawan hingga akhir tahun diyakini akan jauh di bawah kondisi tahun lalu.
”Melihat kondisi pandemi dan masih ketatnya pembatasan pengunjung demi mencegah penyebaran virus, jumlah pengunjung tahun ini tidak mungkin mampu mencapai 10 persen dari jumlah pengunjung tahun lalu,” ujar General Manager Kantor Unit Taman Wisata Candi Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana saat ditemui, Kamis (27/8/2020). Adapun jumlah pengunjung pada 2019 sekitar 4 juta wisatawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah ditutup selama tiga bulan, Taman Wisata Candi Borobudur kembali dibuka pada 25 Juni 2020. Selama 25 Juni hingga Juli, jumlah pengunjung terdata 24.949 orang.
Bulan ini, terhitung selama 1-26 Agustus 2020, jumlah pengunjung terdata sudah mencapai 39.000 orang. Jumlah ini jauh di atas target yang ditetapkan sebelumnya, hanya sekitar 10.000 orang.
Di tengah situasi normal baru, Putu mengatakan, target pengunjung pun direvisi. Target pengunjung bulan Agustus sebelum pandemi ditetapkan sebanyak 400.000 orang. Terlebih mengingat pada bulan ini ada beberapa libur panjang akhir pekan. Namun, akibat pandemi, targetnya direvisi hanya 10.000 orang.
Meski demikian, menurut Putu, target kunjungan bulanan akan selalu diubah tergantung dari situasi dan kondisi. ”Target kunjungan tiap bulan bisa ditetapkan berubah-ubah, tergantung dari hasil evaluasi capaian bulan sebelumnya dan perkembangan situasi,” ujarnya.
Terhitung sejak Senin (17/8/2020), kuota jumlah pengunjung di zona II di wilayah Taman Wisata Candi Borobudur, berdasarkan izin Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, ditambah menjadi 2.500 orang per hari. Sebelumnya, sejak dibuka pada 26 Juni, jumlah pengunjung dibatasi hanya 1.500 orang per hari.
Target kunjungan tiap bulan bisa ditetapkan berubah-ubah, tergantung dari hasil evaluasi capaian bulan sebelumnya dan perkembangan situasi.
Sementara itu, batasan jumlah pengunjung untuk kawasan zona I di area sekitar bangunan Candi Borobudur, yang berada di bawah kewenangan Balai Konservasi Borobudur (BKB), juga ditambah dari 1.400 orang menjadi 1.800 orang. Namun, di area tersebut, pengunjung pun hanya diizinkan berjalan-jalan di bawah bangunan candi.
Selanjutnya, menurut Putu, pihaknya juga akan mencoba kembali berkoordinasi dengan BKB, meminta agar wisatawan bisa diizinkan naik ke bangunan candi hingga batas lantai tertentu.
”Selama ini, larangan tak bisa naik ke candi menjadi salah satu hal yang kerap dikeluhkan dan membuat banyak wisatawan akhirnya membatalkan kunjungan,” ujarnya. Sejak Juli hingga 26 Agustus lalu, jumlah pengunjung yang membatalkan kunjungan karena tak bisa naik ke bangunan candi mencapai 14.000 orang.
Jika Taman Wisata Candi Borobudur sudah mulai menambah jumlah pengunjung, beberapa obyek wisata di Kabupaten Magelang lainnya masih ragu untuk meningkatkan kuota wisatawan.
Kepala Bagian Pemasaran dan Promosi Obyek Wisata Ketep Pass, Edward Alfian, mengatakan, Ketep Pass dibuka sejak 21 Juli 2020. Pada dua pekan pertama pembukaan, jumlah pengunjung dibatasi 500 orang per hari. Setelah itu, kuota pengunjung dibatasi 1.000 orang per hari.
Kendati demikian, Edward mengatakan, pihaknya belum siap untuk kembali menambah kuota pengunjung.
”Demi keamanan dan kenyamanan bersama, kami memutuskan untuk sementara ini memakai batasan 1.000 wisatawan per hari saja,” ujarnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, segenap pengelola tempat wisata diminta terus menjalankan protokol kesehatan dalam aktivitas kunjungan wisatawan sehari-hari.
Jumlah wisatawan di obyek wisata saat ini dibatasi hanya sekitar 50 persen dari kondisi normal. Bahkan, di daerah-daerah tertentu di mana tren kasus Covid-19 cenderung meningkat, pengelola diminta menetapkan batasan jumlah wisatawan hanya sekitar 25 persen dari kondisi normal.