Sinergikan Kawasan Industri Pantura Jawa dan Lembaga Pendidikan
Presiden Joko Widodo mendorong sinergi antara kawasan industri, termasuk yang ada di jalur pantai utara Jawa, dan dunia pendidikan.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mendorong sinergi antara kawasan industri, termasuk yang ada di jalur pantai utara Jawa, dan dunia pendidikan. Hal tersebut penting guna menyambut puncak bonus demografi.
Hal itu dikatakan Presiden saat meresmikan gedung Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip), Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/8/2020). Peresmian dilangsungkan virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Adapun gedung itu ialah hibah dari PT Sinarmas dan PT Astra International.
Presiden Jokowi menuturkan, pemerintah sedang membangun sejumlah kawasan industri. Salah satu yang terpenting ialah jalur kawasan industri di sepanjang superkoridor ekonomi pantura Jawa. Akses logistik, baik darat (tol), laut, maupun udara, tersedia. Ketersediaan listrik pun melimpah.
”Industri-industri di kawasan ini kami dorong bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan, terutama pendidikan vokasi. Dan, dorong kerja sama dengan pelaku UMKM untuk membangun sinergi kekuatan nasional. Saya ajak semua pihak terkait untuk memanfaatkan pengembangan kawasan industri sebagai ajang sinergi untuk lompatan kemajuan,” tutur Presiden.
Sejumlah kawasan industri yang telah ada di pantura Jateng, antara lain, adalah Kawasan Industri Wijayakusuma Kota Semarang dan Kawasan Industri Kendal. Pemerintah saat ini tengah membangun Kawasan Industri Terpadu Batang serta Kawasan Industri Brebes.
Presiden pun mengajak semua pihak untuk memanfaatkan momentum. ”Inovasi model kerja sama harus terus dikembangkan. Masing-masing pihak harus membuka diri untuk berubah. Temukan cara-cara baru yang menghasilkan nilai tambah maksimal untuk perekonomian nasional,” katanya.
Dalam mewujudkan itu, sinergi dunia pendidikan dan usaha atau industri perlu terus diperkuat. Hal itu terkait fokus pemerintah selama lima tahun ke depan, yakni pengembangan sumber daya manusia (SDM). Dengan demikian, infrastruktur, SDM, dan lembaga bekerja efisien.
”Itulah modal kita untuk bisa keluar dari middle income trap atau jebakan negara berpendapatan menengah. Dan, juga akan bisa membawa kita menjadi negara maju,” kata Joko Widodo.
Kesempatan magang
Gedung Sekolah Vokasi Undip menjadi salah satu wujud kerja sama lembaga pendidikan dan industri. Presiden mengapresiasi inisiatif tersebut. Namun, ia mengingatkan, selain penyediaan infrastruktur, akses mahasiswa untuk magang juga tak kalah penting.
”Akses mahasiswa untuk belajar sambil belajar di industri. Bukan hanya 1-2 minggu, minimal paling tidak 1 semester. Itulah inti dari kebijakan merdeka belajar. Kampus merdeka,” katanya.
Mahasiswa, kata Joko Widodo, agar didukung dan diberi akses untuk belajar kepada siapa saja dan di mana saja yang bisa memberikan pengetahuan dan keterampilan baru. Hal itu relevan dalam memenuhi kebutuhan SDM unggul, baik bagi masyarakat maupun industri.
Rektor Undip Yos Johan Utama menuturkan, sinergi antara industri dan perguruan tinggi tak hanya sekadar sarana prasarana, tetapi juga peningkatan kualitas SDM vokasi. Itu dilakukan, antara lain, melalui praktik magang ataupun bantuan pengajar.
”Dengan adanya sinergi kuat, yang juga didukung pemerintah dalam segala aspek, tidak mustahil upaya mencetak manusia unggul akan lebih cepat tercapai,” kata Yos.
Chief of Corporate Affairs PT Astra International Riza Deliansyah menuturkan, setelah peresmian gedung Sekolah Vokasi Undip, selanjutnya diharapkan bisa ada transfer pengetahuan dari Undip. Pihaknya juga akan menyinkronkan kerja sama itu dengan Politeknik Manufaktur Astra.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Eka Tjipta Foundation Ardy Candra Sutandi mengatakan, pendidikan vokasi dan dunia usaha atau industri saling melengkapi. Pihaknya siap untuk terus bekerja sama agar ada link antara tenaga siap pakai yang tersedia dan kebutuhan industri.
Gedung Sekolah Vokasi Undip memiliki luas total 4.900 meter persegi dan terdiri dari empat lantai dan mengedepankan konsep bangunan hijau (green building). Di gedung yang ramah difabel itu, terdapat 19 ruang kelas dan 76 unit panel surya. Juga ada fasilitas sistem daur ulang air. Saat ini, terdapat lebih dari 6.000 mahasiswa aktif di Sekolah Vokasi Undip. Mereka terbagi pada 21 program studi jenjang diploma 3 dan 11 program studi jenjang strata 1 terapan.