Ratusan Warga Konawe Utara Diduga Keracunan Makanan Hajatan
Sekitar seratus warga di Kecamatan Wiwirano, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, diduga keracunan makanan setelah menghadiri hajatan. Sebagian warga masih dirawat karena muntah dan diare.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Sekitar seratus warga di kecamatan Wiwirano, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, diduga keracunan makanan setelah menghadiri hajatan. Sebagian warga masih dirawat di sejumlah puskesmas dan rumah sakit karena muntah dan diare. Pihak kepolisian masih menunggu hasil pengujian makanan di laboratorium.
Syawaluddin (22), salah seorang warga Kelurahan Lamonae, Wiwirano, Rabu (26/8/2020), menceritakan, ia bersama istri dan seorang anaknya mendatangi pesta perayaan kelahiran keluarganya. Bersama-sama warga lainnya, ia lalu menyantap hidangan yang disajikan, yaitu acar, sop, ayam, dan nasi.
”Sekitar pukul 20.00 Wita, perut saya tiba-tiba kembung. Tidak lama, naik di tenggorokan. Saya berusaha tahan, tetapi tidak bisa hingga akhirnya muntah disertai buang air besar,” ucapnya, dihubungi dari Kendari.
Sepanjang malam, tutur Syawaluddin, ia setidaknya muntah disertai buang air besar sebanyak tujuh kali. Tengah malam, ia dibawa ke Puskesmas Wiwirano untuk mendapatkan pengobatan. Di puskesmas tersebut, telah banyak tetangga dan keluarganya yang mengeluhkan hal yang sama.
Dua hari dirawat di puskesmas, ia belum juga sehat. Pihak puskesmas lalu membawanya ke RSUD Konawe Utara untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Kesehatannya mulai membaik setelah tiga hari mendapatkan perawatan.
”Hari Ini baru agak baikan, sama seperti yang lain. Dari 200 orang yang diundang 100-an lebih yang kena, termasuk yang punya acara. Sepupu-sepupu, tetangga, ada yang dirawat di puskesmas juga di rumah sakit. Banyak juga yang tidak terlalu sakit pilih istirahat di rumah,” ujarnya.
Linda (21), warga Wiwirano lainnya yang juga merasakan sakit berhari-hari, menyampaikan, ia menduga makanan yang bermasalah tersebut dari acar yang disajikan. Sebab, mereka yang tidak memakan acar tidak sakit seperti yang lainnya. Padahal, sajian makanan yang lain tetap disantap.
Berdasarkan data Polsek Wiwirano, total warga yang diduga keracunan makanan sebanyak 78 orang. Warga tersebut dirawat di sejumlah puskesmas terdekat dengan kondisi yang hampir seragam, yaitu mual, muntah, pusing, dan buang air besar.
Direktur RSUD Konut dr Dewi Tambili mengatakan, sebanyak sembilan orang dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lanjutan. Saat ini, kondisi pasien membaik dan sebagian di antaranya telah diperbolehkan pulang.
”Untuk penyebabnya, kami tidak bisa menyampaikan karena itu bukan wewenang kami. Yang jelasnya, mereka semua memang menghadiri acara yang sama dan memakan sajian di acara tersebut,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Polres Konut Ajun Komisaris Besar Achmad Fathul Ulum menyampaikan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait kejadian ini. Pemeriksaan saksi dan pengambilan sampel makanan telah dilakukan. Meski demikian, penyebab sakitnya warga secara bersamaan belum bisa disimpulkan.
”Sampel makanan sedang diuji lab di laboratorium Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) di Kendari untuk mengetahu kandungan dari makanan tersebut. Kami sedang menunggu hasil pengujian makanan tersebut,” ungkapnya.