Ekonomi kreatif dan usaha mikro, kecil, dan menengah di Lampung mulai bergeliat di tengah situasi perlambatan ekonomi. Pemerintah Provinsi Lampung mendorong promosi produk kreatif dengan membuka pasar kreatif dan seni.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Ekonomi kreatif dan usaha mikro, kecil, menengah atau UMKM di Lampung mulai bergeliat di tengah situasi perlambatan ekonomi. Pemerintah Provinsi Lampung mendorong promosi produk kreatif dengan membuka pasar kreatif dan seni.
Pasar Kreatif dan Seni Lampung berada di kawasan Pusat Kebudayaan dan Olahraga Way Halim, Bandar Lampung. Di pasar itu terdapat ruangan yang bisa dimanfaatkan sebagai galeri untuk memajang aneka produk kerajinan.
Pada Selasa (25/8/2020), sejumlah pekerja sibuk menata galeri. Sejumlah pekerja seni juga sedang berlatih tari untuk pameran yang akan digelar di pasar kreatif dan seni itu pada Sabtu (29/8/2020).
”Kami menggelar pameran sebagai salah satu upaya menghidupkan pasar kreatif dan seni ini,” ujar Kemas A Helmi (40), salah satu pelaku ekonomi kreatif yang membuka galeri di Pasar Kreatif dan Seni Lampung.
Di pasar tersebut, aneka kerajinan dipromosikan, seperti patung gajah, topeng sekura, dan siger Lampung. Ada juga berbagai produk tapis dan oleh-oleh khas Lampung, misalnya keripik pisang cokelat dan kopi robusta.
Menurut Kemas, pandemi Covid-19 membuat penghasilan pekerja ekonomi kreatif seperti dirinya merosot tajam. Sejak lima bulan terakhir, tidak ada instansi yang menyewa properti seni. Kunjungan wisata yang anjlok juga membuat penjualan berbagai produk kerajinan dan oleh-oleh makanan khas Lampung menurun.
Sejak lima bulan terakhir, tidak ada instansi yang menyewa properti seni.
Dia mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Lampung dalam menggeliatkan kembali sektor ekonomi kreatif. Sejak dua bulan terakhir, pelaku ekonomi kreatif diberikan fasilitas galeri secara gratis. Mereka juga bisa memanfaatkan pasar kreatif dan seni itu untuk ruang latihan dan pameran.
Meski belum banyak pengunjung, mereka tetap melakukan latihan atau membuat produk setiap hari. ”Perkembangannya cukup baik. Ada saja pengunjung yang datang untuk memesan atau membeli lukisan,” ujar Tonizal (38), perupa yang memasarkan lukisannya di pasar itu.
Sebelumnya, Pemprov Lampung menutup Pasar Seni yang berada di Kecamatan Tanjung Karang Pusat pada 2017. Lokasi itu dijadikan ruang terbuka hijau di pusat kota. Kini, pelaku ekonomi kreatif direlokasi ke Pasar Kreatif dan Seni Lampung.
Kepala Dinas Pariwisata Lampung Edarwan menuturkan, peresmian pasar itu merupakan upaya pemerintah dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Keberadaan pasar itu juga dinilai mendukung sektor pariwisata Lampung.
Ke depan, pemerintah akan bekerja sama dengan industri perhotelan dan pariwisata untuk menjadikan pasar itu sebagai salah satu destinasi wisata. Pekerja seni juga didorong untuk menggelar pertunjukan setiap akhir pekan untuk meningkatkan kunjungan.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Lampung Riana Sari menuturkan, pemerintah berupaya memperkuat ekonomi kreatif dan UMKM untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19. Pengembangan sentra ekonomi kreatif berbasis keunggulan lokal diharapkan mampu memberikan dampak sosial yang luas dalam mensejahterakan masyarakat.