Puluhan Peserta Rapat Paripurna DPRD Sidoarjo Bakal Jalani Uji Usap
DPRD Sidoarjo yang ikut rapat paripurna bersama almarhum Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin akan diuji usap. Itu untuk memastikan kondisi kesehatan mereka serta mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Puluhan anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo akan menjalani uji usap untuk memastikan kondisi kesehatan mereka setelah mendiang Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin terkonfirmasi positif Covid-19. Ini merupakan bagian dari upaya pelacakan kontak erat dan pengetesan massal untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nur Ahmad, yang juga menjabat Wakil Bupati Sidoarjo meninggal dunia, Sabtu (22/8/2020). Dia dirawat di RSUD Sidoarjo selama 6 jam karena sesak napas. Almarhum mengeluh sakit dengan gejala demam disertai batuk sepulang dari kunjungan kerja di Jakarta, Rabu (19/8/2020) pagi.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman, Senin (24/8), mengatakan, uji usap terhadap puluhan anggota DPRD Sidoarjo itu dijadwalkan berlangsung pada Rabu (26/8). Tempat pengambilan sampel uji usap direncanakan di Gelora Delta Sidoarjo. Alasannya, tempatnya luas, terbuka, dan tersedia fasilitas laboratorium lapangan untuk uji usap dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR).
Berdasarkan hasil pelacakan tim surveilans Dinkes Sidoarjo, puluhan anggota DPRD Sidoarjo berkontak erat dengan Nur Ahmad. Mereka hadir pada rapat paripurna dengan agenda pengambilan keputusan DPRD Sidoarjo terhadap Rancangan Kebijakan Umum Perubahan (RKUP) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPASP) APBD tahun berjalan. Rapat di gedung Dewan itu dihadiri 42 anggota DPRD Sidoarjo.
Syaf Satriawarman mengatakan, sejumlah upaya pencegahan sebaran Covid-19 terus dilakukan. Dua hari setelah meninggalnya Nur Ahmad, dinkes menyemprotkan cairan disinfektan di seluruh area rumah dinas wakil bupati Sidoarjo dan kediaman pribadi almarhum. Selain itu, puluhan orang yang sempat melakukan kontak langsung dengan almarhum langsung melakukan uji usap.
”Dari puluhan orang yang diuji usap, sebanyak 22 orang di antaranya berasal dari pihak keluarga dekat serta delapan orang aparatur sipil negara yang mendampingi kunjungan kerja ke Jakarta. Mereka dihubungi langsung untuk melakukan uji usap,” tutur Syaf Satriawarman.
Para pegawai di bagian protokoler hingga pekerja di rumah dinas juga menjalani uji usap. Seperti diberitakan sebelumnya, istri almarhum Nur Ahmad juga terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, karena tidak mengalami gejala klinis, perempuan yang aktif pada kegiatan PKK Sidoarjo itu memilih melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pendampingan tim kesehatan.
Pelacakan terhadap pihak-pihak yang berkontak erat dengan Nur Ahmad Syaifuddin terus dilakukan Dinkes Sidoarjo. Sasaran pelacakan adalah para pihak yang berinteraksi secara intens dalam kurun 10 hari sebelumnya. Pertimbangannya, masa inkubasi virus korona baru penyebab Covid-19 diprediksi berlangsung selama 14 hari.
Dari hasil pelacakan, para pihak yang diduga kuat melakukan kontak erat akan diuji usap dan diminta melakukan isolasi mandiri selama dua pekan. Apabila mengalami gejala klinis, mereka diminta melapor ke puskesmas terdekat atau langsung memeriksakan diri di fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan rujukan Covid-19.
Ada 11 rumah sakit rujukan Covid-19 di Sidoarjo yang memiliki fasilitas ruang isolasi khusus. Bagi yang bergejala ringan juga bisa menjalani isolasi di hotel yang disediakan Pemkab Sidoarjo.
Pelacakan kontak erat dan pengetesan Covid-19 itu untuk memaksimalkan penanganan terhadap para pihak yang terindikasi terkena virus sehingga angka kesembuhannya tinggi. Selain itu, hal itu dilakukan untuk memutus rantai sebaran Covid-19 di Sidoarjo. Saat ini, kota satelit Surabaya tersebut merupakan zona merah. Artinya, masyarakatnya berisiko tinggi karena sebaran Covid-19 belum terkendali.
Berdasarkan data Dinkes Sidoarjo, jumlah kasus terkonfirmasi positif sampai Minggu mencapai 4.644 orang, dengan rincian sebanyak 615 orang dirawat di rumah sakit, sebanyak 254 orang menjalani isolasi di rumah dan hotel, sebanyak 283 orang meninggal, serta 3.456 orang dinyatakan sembuh.
Dari hasil pelacakan, para pihak yang diduga kuat melakukan kontak erat akan diuji usap dan diminta melakukan isolasi mandiri selama dua pekan.
Penunjukan sekda
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menunjuk Sekretaris Daerah Achmad Zaini sebagai pelaksana harian. Penyerahan surat penunjukan dilakukan pada Minggu (23/8) malam di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Dalam suratnya disebutkan, pelaksana harian bupati Sidoarjo melaksanakan tugas sehari-hari bupati Sidoarjo dan melaporkan pelaksanaannya ke gubernur Jatim. Pelaksana harian tidak berwenang mengambil keputusan dan atau tindakan strategis yang berdampak pada perubahan status hukum organisasi, kepegawaian, dan alokasi anggaran.
Zaini mengatakan, pihaknya memastikan roda pemerintahan di Sidoarjo tetap berjalan dengan baik hingga ada keputusan dari Kementerian Dalam Negeri terkait penunjukan pejabat bupati Sidoarjo. Salah satu tugasnya adalah melanjutkan upaya pencegahan dan penanganan sebaran Covid-19 agar masyarakat bisa kembali produktif.