Tes Usap Sudah Jangkau Lebih dari 1 Persen Penduduk Kalsel
Tes usap masif dilakukan di Kalimantan Selatan dalam upaya percepatan penanganan Covid-19. Jangkauan tes usap saat ini sudah lebih dari 1 persen penduduk di Kalimantan Selatan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Tes usap untuk mendiagnosis Covid-19 sudah menjangkau lebih dari 1 persen penduduk di Kalimantan Selatan. Dari sekitar 4,3 juta penduduk, lebih dari 50.000 orang sudah menjalani tes usap.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Muslim, yang juga juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, menyampaikan, hingga Selasa (18/8/2020), sudah diperiksa 58.104 spesimen usap dari 50.684 orang.
”Kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk saat ini, pemeriksaan usap sudah lebih dari 1 persen. Upaya tes masif ini akan terus dilakukan,” kata Muslim dalam konferensi pers secara virtual yang diikuti dari Banjarmasin, Rabu (19/8/2020).
Sesuai dengan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 10 Juni 2020, jumlah tes PCR atau tes dengan metode reaksi rantai polimerase minimal untuk setiap daerah seharusnya 1 orang per 1.000 penduduk per minggu. Jumlah itu hanya bisa dipenuhi Jakarta.
Bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Ke-70 Provinsi Kalsel pada 14 Agustus lalu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor meluncurkan kegiatan tes usap masif dengan target 10.000 orang. Tes usap masif dilakukan untuk menemukan sebanyak-banyaknya kasus positif agar bisa secepatnya ditangani. Tes usap masif dijadwalkan pada 14-17 Agustus.
Kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk saat ini, pemeriksaan usap sudah lebih dari 1 persen. Upaya tes masif ini akan terus dilakukan. (Muslim)
Menurut Muslim, realisasi kegiatan tes usap masif tersebut melebihi 100 persen, yakni mencapai 11.770 orang. Dari 13 kabupaten/kota di Kalsel, 8 kabupaten/kota yang melampaui target 100 persen, yaitu Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Utara, Tapin, Kota Banjarbaru, Tanah Laut, Hulu Sungai Selatan, Barito Kuala, dan Balangan.
Dari 11.770 spesimen usap yang sudah diambil, lebih dari 8.000 spesimen sudah dikirim ke laboratorium PCR. Setidaknya ada lima laboratorium PCR di Kalsel dengan kapasitas mencapai 2.000 spesimen per hari. ”Pemeriksaan di laboratorium masih berlangsung,” ujarnya.
Sejauh ini, yang sudah terkonfirmasi positif dari kegiatan tes usap masif 215 orang. Tiga daerah dengan kasus konfirmasi tertinggi yaitu Kabupaten Banjar (86 orang), Hulu Sungai Utara (49 orang), dan Balangan (29 orang).
Muslim mengatakan, temuan kasus positif itu sudah disampaikan kepada gugus tugas kabupaten/kota untuk secepatnya ditangani. ”Kebanyakan yang terkonfirmasi positif itu tidak dirujuk ke rumah sakit karena gejalanya ringan atau bahkan tanpa gejala. Mereka hanya perlu dikarantina ataupun melakukan isolasi mandiri,” tuturnya.
Hingga Rabu (19/8/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Kalsel tercatat 7.363 kasus. Secara nasional, Kalsel menempati urutan keenam kasus tertinggi. Dari jumlah tersebut, 2.286 orang dalam perawatan, 4.750 orang sembuh, dan 327 orang meninggal. Tingkat kematian akibat Covid-19 tercatat 4,43 persen, sedangkan tingkat kesembuhan 64,52 persen.
Sahbirin Noor mengapresiasi pelaksanaan tes usap masif di Kalsel yang realisasinya melampaui target. Keberhasilan itu tidak lepas dari kesadaran dan partisipasi masyarakat yang merasa pernah melakukan kontak erat dengan orang-orang yang positif.
Ia pun berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan tes usap masif. ”Tes usap masif dilaksanakan guna memutus mata rantai penularan Covid-19. Tanpa dukungan masyarakat di semua kabupaten/kota, upaya ini tidak akan berhasil,” katanya.