Kluster Perkantoran Pemerintah di Jawa Barat Meluas
Kluster penularan Covid-19 di perkantoran pemerintah di Jawa Barat meluas. Setelah di Gedung Sate dan DPRD Jabar, puluhan pegawai di Dinas Pendidikan Jabar juga terpapar virus korona baru.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kluster penularan Covid-19 di perkantoran pemerintah di Jawa Barat meluas. Setelah terjadi di Gedung Sate dan DPRD Jabar, puluhan pegawai di Dinas Pendidikan Jabar juga terpapar virus korona baru.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Daud Achmad mengatakan, sekitar 450 pegawai Disdik Jabar mengikuti tes usap, Selasa (14/8/2020). Hasilnya, sekitar 20 pegawai terkonfirmasi positif.
”Mereka terdiri dari pegawai di Kantor Disdik Jabar di Jalan Dr Rajiman (Kota Bandung) dan kantor cabang dinas pendidikan di daerah,” ujarnya di Gedung Sate, Bandung, Rabu (19/8/2020).
Pelacakan dilakukan terhadap sekitar 50 orang yang melakukan kontak erat. Dari tes usap yang digelar pada Selasa, 20 orang dinyatakan negatif Covid-19.
Meskipun terdapat kasus positif Covid-19, Kantor Disdik Jabar tidak ditutup. Menurut Daud, kebijakan itu diambil karena pegawai yang terkonfirmasi positif telah melakukan isolasi mandiri.
”Beberapa (pegawai positif Covid-19) sudah menjalani tes usap lanjutan dan hasilnya negatif. CT (cycle threshold) sudah di atas 38 sehingga untuk menuju negatif akan lebih cepat,” ucapnya.
Pelacakan dilakukan terhadap sekitar 50 orang yang melakukan kontak erat. Dari tes usap yang digelar pada Selasa, 20 orang dinyatakan negatif Covid-19.
Kasus positif Covid-19 di perkantoran pemerintah di Jabar bukanlah yang pertama. Akhir Juli lalu, 40 orang di Gedung Sate, pusat perkantoran Pemprov Jabar, terpapar Covid-19.
Ke-40 orang itu terdiri dari 17 pegawai negeri sipil (PNS) dan 23 anggota staf pendukung. Mereka tersebar di beberapa biro pemerintahan.
Mayoritas dari mereka tinggal di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi. Sekitar 40 persen berusia 31-20 tahun dan 30 persen berusia 20-30 tahun. Adapun sisanya berusia di bawah 20 tahun dan di atas 50 tahun.
Sebanyak 38 orang di DPRD Jabar terkonfirmasi positif Covid-19 setelah mengikuti tes usap pada Rabu (12/8/2020). Mereka terdiri dari 7 anggota DPRD, 9 PNS, dan 22 pegawai non-PNS.
Sejak awal Agustus, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar melakukan tes masif di sejumlah perkantoran. Tujuannya untuk memetakan penyebaran virus korona baru.
Daud menuturkan, setiap kantor telah membentuk satuan tugas penanganan Covid-19. Protokol kesehatan dan pembatasan jumlah pegawai yang bekerja di kantor juga telah diterapkan.
Akan tetapi, Daud mengakui, pihaknya sulit mengawasi pergerakan dan aktivitas pegawai di luar kantor. ”Mungkin dia terpapar Covid-19 di luar kantor. Statusnya OTG (orang tanpa gejala) sehingga tanpa gejala suhu tubuh tinggi, demam, dan batuk,” ujarnya.
Daud menambahkan, pihaknya selalu mengingatkan setiap instansi untuk menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Salah satunya memprioritaskan rapat secara virtual untuk meminimalkan potensi kontak fisik.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, di masa adaptasi kebiasaan baru, mobilitas orang tidak dibatasi. Alhasil, pola aktivitas pegawai di luar kantor tidak terkontrol.
”Dugaan kami, (penularan Covid-19) datang dari mobilitas sepulang kantor,” ujarnya.
Kamil belum dapat memastikan sumber penularan berasal dari satu atau beberapa orang. Sebab, di luar kantor, pegawai memiliki aktivitas berbeda.
”Kami hanya bisa mengimbau, sepulang dari kantor, mau ke kafe, pasar, atau ke mana pun, 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan) harus diterapkan,” ujarnya.