Penambahan kasus Covid-19 di Provinsi Papua mencapai 67 pada Rabu ini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Terjadi penambahan 67 kasus positif Covid-19 di seluruh Provinsi Papua pada Rabu (19/8/2020). Selain itu, empat pasien meninggal. Penambahan kasus ini menunjukkan penyebaran virus korona di Papua masih membahayakan.
Juru bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, Silwanus Sumule, memaparkan, tambahan 67 kasus ini terjadi di lima kabupaten dan satu kota, mayoritas dari Kota Jayapura, yakni 41 kasus, disusul Kabupaten Yalimo sebanyak 11 kasus. Sementara empat pasien yang meninggal memiliki penyakit penyerta, salah satunya anak berusia 9 tahun.
Jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua hingga Rabu ini mencapai 3.409 orang. Jumlah ini meliputi 1.276 orang dirawat, 2.096 sembuh, dan 42 orang meninggal. ”Angka ini menunjukkan Covid-19 masih menjadi momok yang sangat berbahaya bagi masyarakat. Kami memberikan perhatian khusus kepada Yalimo yang berada di daerah Pegunungan Tengah Papua,” kata Silwanus.
Ia menuturkan, penyebab tingginya kasus positif dan angka kematian karena minimnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan menjaga jarak saat beraktivitas di luar rumah.
Selain itu, lanjut Silwanus, penyebab lainnya adalah kegiatan surveilans dan pemeriksaan Covid-19 yang mulai kendur akhir-akhir ini. Pemeriksaan sampel usap di laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua turun hingga 50 persen.
”Cara untuk mengendalikan Covid-19 adalah menemukan virus ini sedini mungkin di tengah masyarakat. Disiplin protokol kesehatan juga harus ditingkatkan,” kata Silwanus.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Papua Donald Aronggear mengungkapkan, sejumlah puskesmas dan rumah sakit di beberapa daerah di Papua terpaksa membatasi atau menghentikan sementara layanan kesehatan karena tenaga kesehatannya positif Covid-19. Total sebanyak 307 tenaga kesehatan di Papua yang terpapar Covid-19.
Di sisi lain, lanjut Donald, kapasitas fasilitas kesehatan di Papua dikhawatirkan tidak bisa mengakomodasi pasien di tengah tren peningkatan kasus yang terus terjadi.
”Kami berharap pemerintah daerah segera menyiapkan alat pemeriksaan sampel usap di rumah sakit untuk mempercepat pemeriksaan Covid-19 dan menetapkan perda mengenai kewajiban menjalani protokol kesehatan,” ucapnya.