Kasus Covid-19 di Balikpapan Tinggi, Lokasi Wisata Ditutup dan WFH Diberlakukan Kembali
Pada Rabu, di Balikpapan, tercatat kasus positif Covid-19 harian tertinggi, yakni 48 kasus. Jumlah tempat tidur perawatan Covid-19 di Balikpapan tersisa 149 unit.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menutup sementara tempat wisata seiring masih tingginya kasus Covid-19. Selain itu, kebijakan bekerja dari rumah juga diberlakukan kembali di kantor-kantor pemerintahan.
”Tempat wisata kita minta distop dulu. Masih ditutup saat libur panjang minggu ini,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, di Balikpapan, Rabu (19/8/2020).
Sebelumnya, Pemkot Balikpapan melonggarkan kegiatan di pusat perbelanjaan, restoran, dan tempat wisata. Namun, di tengah pelonggaran itu, angka kasus positif Covid-19 terus merangkak naik. Hal itu dikhawatirkan membuat rumah sakit tak bisa menampung pasien mengingat banyaknya pasien dengan gejala sedang hingga berat.
Pada Rabu (19/8) saja terdapat penambahan 48 pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Itu merupakan penambahan kasus tertinggi sejak kasus pertama muncul pada Maret lalu. Rizal mengatakan, dengan demikian, total kasus positif Covid-19 berjumlah 1.103 kasus, dengan rincian 200 dirawat di rumah sakit, 184 pasien isolasi mandiri, 651 sembuh, dan 68 meninggal.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencatat, kasus Covid-19 juga masih muncul di kantor pemerintahan. Hingga hari ini, terdapat 20 aparatur sipil negara di Balikpapan yang terjangkit Covid-19. Dengan kondisi demikian, kebijakan bekerja di rumah (WFH) kembali diterapkan di kantor pemerintahan hingga 24 Agustus.
Rumah sakit
Kasus yang meningkat juga berdampak terhadap beban tenaga medis di rumah sakit. Bahkan, kasus Covid-19 juga menjangkiti tenaga kesehatan. Dua tenaga kesehatan di RSUD Beriman Balikpapan dilaporkan terjangkit Covid-19, yakni seorang dokter dan seorang perawat pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, untuk mengisi slot kosong tenaga kesehatan Covid-19 di rumah sakit itu, tenaga kesehatan dari layanan lain diperbantukan di layanan Covid-19.
”Layanan rawat jalan di RSUD Beriman yang rentan terjadi penularan Covid-19 juga ditutup sementara, seperti poli THT dan poli gigi. Layanan lain, seperti poli penyakit dalam, poli kandungan, dan UGD tetap membuka layanan,” kata Andi.
Saat ini, ruang isolasi untuk merawat pasien Covid-19 di delapan rumah sakit rujukan di Balikpapan berjumlah 349 tempat tidur. Artinya, dengan jumlah pasien yang dirawat saat ini, yakni 200 pasien, jumlah tempat tidur yang tersisa 149. Jumlah itu masih mengkhawatirkan karena belum semua spesimen kontak erat diketahui hasil uji laboratoriumnya.
Wakil Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan Letnan Kolonel I Gusti Agung Putu Sujarnawa mengatakan, saat ini sosialisasi digencarkan di tingkat akar rumput. Tim gugus tugas sudah mengumpulkan pemerintah di tingkat kecamatan hingga ketua RT untuk membantu penerapan protokol kesehatan di lingkungan warga.
”Kami juga bekerja sama dengan rumah ibadah. Misalnya, setiap hari, pengelola masjid mengumumkan perkembangan kasus Covid-19. Harapannya, agar warga tetap waspada selama berkegiatan,” kata Putu.
Sementara ini, Pemkot Balikpapan memasifkan sosialisasi dan pembatasan di tempat-tempat publik untuk menekan kasus Covid-19. Adapun peraturan wali kota tentang Covid-19 sudah dikirim ke Gubernur Kaltim Isran Noor.
Dalam peraturan wali kota itu, semua tempat publik dan pusat keramaian akan diatur dengan protokol kesehatan. Peraturan itu juga akan menjadi landasan pemberian sanksi bagi pelanggar protokol.
”Hari ini, Kepala Satpol PP Balikpapan ada di Samarinda untuk mengonsultasikan peraturan wali kota yang sudah kami kirim. Harapannya agar peraturan wali kota bisa cepat disahkan sekaligus konsultasi jika perlu ada harmonisasi aturan,” tutur Rizal.