Hunian Hotel di Batu Penuh Selama Libur Panjang Akhir Pekan
Tingkat hunian hotel di Kota Batu, Jawa Timur, melonjak selama libur panjang akhir pekan. Bahkan, di beberapa hotel, dari 50 persen kapasitas kamar yang diperbolehkan selama pandemi, telah terisi semua atau 100 persen.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Tingkat hunian hotel di Kota Batu, Jawa Timur, melonjak selama libur panjang akhir pekan, baik saat peringatan HUT Kemerdekaan Ke-75 RI maupun Tahun Baru Islam 1442 H. Meski demikian, kebanyakan tamu yang menginap masih berasal dari wilayah Jawa Timur.
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Mukhlas Rofik, Selasa (18/8/2020), mengatakan, tingkat hunian hotel di wilayahnya terus membaik. Bahkan, di beberapa hotel, dari 50 persen kapasitas kamar yang diperbolehkan selama pandemi, telah terisi 100 persen.
Di Batu, terdapat sekitar 70 hotel dan restoran anggota PHRI dengan lebih dari 5.000 unit kamar. Menurut Rofik, jumlah tamu yang menginap di akhir pekan meningkat dibandingkan dua bulan lalu.
”Libur panjang akhir pekan kali ini tingkat hunian juga membaik. Beberapa hotel rata-rata okupansinya sudah penuh dari 50 persen kapasitas. Memang, selama pandemi, hotel hanya boleh diisi separuhnya,” kata Rofik.
Menurut Rofik, mayoritas pengunjung masih berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti Surabaya, Lamongan, Pasuruan, dan Madura. Mereka umumnya keluarga yang datang ke Batu untuk berlibur. Sementara tamu dari luar Jawa Timur, seperti Jakarta, persentasenya masih cukup kecil.
Meski tingkat okupansi membaik, para pengelola hotel tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Hal itu mulai dari memantau suhu tubuh para tamu hingga melakukan disinfeksi kamar setelah digunakan.
Kalau ada hotel yang tidak menjalankan prosedur, kami pengurus PHRI akan langsung menegur dalam rangka saling menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. (Mukhlas Rofik-PHRI Batu)
”Kita saling mengingatkan. Kalau ada hotel yang tidak menjalankan prosedur, kami pengurus PHRI akan langsung menegur dalam rangka saling menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Protokol kesehatan juga masih diterapkan di dunia pariwisata. Rofik mencontohkan, di Kaliwatu Rafting yang ia kelola, satu perahu untuk arung jeram hanya boleh dinaiki dua hingga tiga orang. Padahal, biasanya ada lima orang dalam satu perahu.
Membaiknya tingkat hunian hotel dibenarkan Manajer Pemasaran dan Humas Jatim Park Group Titik S Ariyanto. Tanpa menyebut persentase, ia menjelaskan, okupansi hotel Pohon Inn yang berada di area Jatim Park II juga meningkat selama libur panjang akhir pekan.
Pohon Inn yang mulai beroperasi kembali pada 27 Juni menerapkan sejumlah protokol kesehatan, mulai dari pintu masuk, di dalam lobi, lift, dan kamar. Selain pengecekan suhu badan, tamu harus memperhatikan jarak saat di depan resepsionis. Tamu juga bisa memencet tombol lift menggunakan tusuk gigi dan kapasitas lift dibatasi lima orang.
Membaiknya angka kunjungan selama libur panjang akhir pekan juga terjadi pada obyek wisata. Namun saat hari biasa, jumlah pengunjung kembali rendah.
Membaiknya angka kunjungan selama libur panjang akhir pekan juga terjadi pada obyek wisata. Namun saat hari biasa, jumlah pengunjung kembali rendah.
”Lumayan naik jumlah pengunjungnya. Namun, protokol kesehatan tetap wajib kami jalankan, mulai dari pakai masker, jaga jarak, dan ada hand sanitizer. Kami juga membatasi pengunjung. Di Jatim Park III, misalnya, pengunjung yang masuk check point 3.000 orang atau hanya 60 persen dari kapasitas,” katanya.