Pencarian Korban Hanyut di Sungai Brantas Dilanjutkan Besok
Seorang pemuda hanyut di Sungai Brantas di Malang, Jawa Timur, Minggu (16/8/2020). Upaya pencarian telah dilakukan, tetapi belum membuahkan hasil. Pencarian akan dilanjutkan kembali besok.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
KOMPAS/KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Beberapa warga melihat proses pencarian korban hanyut dari atas Jembatan Lowokdoro yang membentang di atas Sungai Brantas di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (16/8/2020).
MALANG, KOMPAS — Pencarian terhadap Syamsul Arifin (22) yang hilang akibat hanyut terbawa arus Sungai Brantas, di Kelurahan Lowokdoro, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, akan dilanjutkan kembali Senin (17/8/2020). Pencarian oleh tim SAR gabungan sepanjang Minggu (16/8/2020) siang-sore belum membuahkan hasil.
Korban terseret arus pada Minggu sekitar pukul 11.00, saat bersama orangtuanya, Ali (58). Saat itu, warga Jalan Kalianyar, Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, itu tengah mencari burung yang ada di bantaran sungai.
”Hingga pencarian dihentikan Minggu sore, korban belum diketahui nasibnya. Badan SAR Nasional saat ini sudah tiba di lokasi dan menurut rencana pencarian akan dilanjutkan besok,” ujar anggota SAR Kabupaten Malang, Sarianto.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari lapangan, saat itu korban datang mengendarai sepeda motor berdua dengan Ali. Sesampai di dekat Jembatan Lowokdoro, keduanya langsung turun dan menuju ke bantaran sungai yang kondisinya curam.
Hingga pencarian dihentikan Minggu sore, korban belum diketahui nasibnya. Badan SAR Nasional saat ini sudah tiba di lokasi dan menurut rencana pencarian akan dilanjutkan besok. (Sarianto)
KOMPAS/KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Warga bersama tim SAR terlihat menyusuri bantaran Sungai Brantas untuk mencari korban hanyut di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (16/8/2020).
Kepada warga sekitar, mereka mengaku hendak berburu. Sesaat setelah itu, ada orang melintas di atas jembatan dan mendengar ada suara orang berteriak minta tolong. Ternyata itu suara Ali. ”Dia panik dan mengatakan kalau anaknya terjatuh ke aliran sungai,” kata Sarianto.
Pencarian dilakukan dengan menyusuri tepian sungai ke arah hilir. Derasnya arus sungai menjadi kendala pencarian. Apalagi Minggu sore di bagian hulu turun hujan cukup deras.
Sukarelawan
Koordinator Forum Komunikasi Kemanusiaan Relawan Malang Raya, Sarjono, mengatakan, jumlah sukarelawan yang terlibat dalam pencarian hari pertama sebanyak 41 orang dari sejumlah komunitas. Mereka menyisir dengan cara jalan kaki.
”Informasi yang kami terima ada korban hanyut. Setelah koordinasi dengan rekan-rekan potensi yang ada di Kabupaten dan Kota Malang, maka sekarang didirikan posko di sini untuk pencarian. Kendalanya kondisi arus deras,” ujarnya.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Salah satu lokasi titik pantau air Sungai Brantas yang ada di wilayah Malang, Jawa Timur, Minggu (16/8/2020).