Usaha Mikro di Jabar Diharapkan Gunakan Stimulus untuk Tingkatkan Kapasitas Produksi
Dua juta pelaku usaha mikro di Jabar ditargetkan mendapatkan stimulus bantuan modal dari pemerintah pusat. Bantuan itu diharapkan dipakai untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga dapat memulihkan perekonomian.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Dua juta pelaku usaha mikro di Jawa Barat ditargetkan mendapatkan stimulus bantuan modal dari pemerintah pusat. Bantuan itu diharapkan dipakai untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga dapat memulihkan perekonomian daerah yang terpukul akibat pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jabar Kusmana Hartadji mengatakan, hingga Kamis (13/8/2020), sekitar 2,1 juta pelaku usaha telah mendaftar untuk mendapatkan stimulus itu. Mereka mendaftar lewat dinas koperasi kabupaten/kota, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan perbankan. Pendaftaran masih dibuka hingga minggu kedua September 2020.
Jika lolos verifikasi, setiap usaha mikro akan memperoleh bantuan Rp 2,4 juta. ”Stimulus ini jangan untuk konsumsi, tetapi diharapkan dimanfaatkan dengan meningkatkan kapasitas produksi,” ujarnya di Kota Bandung, Jabar, Jumat (14/8/2020).
Pelaku usaha diminta melihat peluang produk yang dibutuhkan saat pandemi Covid-19. Usaha konfeksi, misalnya, dapat memfokuskan usahanya dengan memproduksi masker kain.
Pemerintah Provinsi Jabar menargetkan membeli 10 juta masker produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pembelian ini dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama sudah terealisasi dengan membeli 2 juta masker dari 200 UMKM.
Setiap UMKM mendapatkan pesanan 10.000 masker dengan nilai pembelian mencapai Rp 50 juta. Sementara untuk tahap kedua, delapan juta masker dipesan dari 400-500 UMKM.
Sekitar 2,1 juta pelaku usaha mikro telah mendaftar untuk mendapatkan stimulus itu. Mereka mendaftar lewat dinas koperasi kabupaten/kota, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan perbankan.
Pemanfaatan platform digital juga perlu dimaksimalkan untuk menjangkau pasar lebih luas. Saat ini baru sekitar 20 persen dari 4,6 juta UMKM di Jabar yang mengakses pasar digital. Di beberapa daerah terpencil, pemanfaatan platform ini masih terkendala koneksi internet.
Menurut Kusmana, stimulus bagi pelaku usaha mikro merupakan salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19. Sekitar 12 juta pelaku usaha akan mendapatkan bantuan ini.
Terdapat beberapa syarat bagi pelaku usaha untuk mendapatkan stimulus tersebut. Dua di antaranya tidak sedang menerima kredit dari perbankan dan jumlah saldo rekening di bank maksimal Rp 2 juta.
”Syarat pendataan lainnya memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan keterangan usaha dari desa. Lebih bagus lagi mempunyai izin usaha mikro dan kecil,” ujarnya.
Pandemi Covid-19 memukul hampir semua sektor, termasuk usaha kecil. Imbasnya, perekonomian nasional dan daerah mengalami kontraksi menjadi minus.
Data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar menyebutkan, perekonomian Jabar pada triwulan II-2020 mengalami kontraksi menjadi minus 5,98 persen (year on year) setelah pada triwulan I-2020 tumbuh melambat 2,73 persen.
”Bahkan, kontraksi ini lebih dalam dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar minus 5,32 persen,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Herawanto dalam keterangan tertulisnya.
Kontraksi pertumbuhan ekonomi Jabar terutama bersumber dari melambatnya permintaan global seiring menurunnya volume perdagangan dunia. Penurunan permintaan itu berdampak pada industri pengolahan yang merupakan sektor dengan kontribusi terbesar di Jabar.
Permintaan domestik juga berkurang akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tingkat provinsi. Kebijakan ini membatasi aktivitas usaha formal dan nonformal. Imbasnya, pendapatan masyarakat menurun sehingga konsumsi menjadi rendah.
Kondisi ekonomi Jabar diharapkan membaik pada triwulan III-2020 seiring perbaikan permintaan global pada masa adaptasi kebiasaan baru. ”Selain itu, daya beli masyarakat perlu dijaga untuk mendorong permintaan domestik sebagai penahan pelemahan ekonomi yang lebih dalam,” ujarnya.