Pejabat Sumbar Positif Covid-19, Gubernur dan Anggota DPRD Dites Usap
Seorang pejabat di Provinsi Sumatera Barat dikabarkan positif Covid-19 setelah mengikuti tes usap di bandara sekembalinya dari Jakarta. Jajaran Pemprov Sumbar dan DPRD Sumbar menjalani tes usap.
Oleh
YOLA SASTRA
·5 menit baca
PADANG, KOMPAS -- Seorang pejabat di jajaran Pemerintah Provinsi Provinsi Sumatera Barat positif Covid-19 setelah mengikuti tes usap di Bandara Internasional Minangkabau sekembalinya dari Jakarta. Pejabat itupun kembali dites usap untuk semakin memastikan hasil tes, sedangkan jajaran Pemprov Sumbar yang pernah berkontak, termasuk gubernur, wakil gubernur, dan anggota DPRD, juga menjalani tes usap.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, di Padang, Jumat (14/8/2020), seusai mendengarkan pidato Presiden RI melalui telekonferensi di kantor DPRD Sumbar, membenarkan ada staf pemprov positif Covid-19. Namun ia tidak mau menyebut nama.
"Saya tidak bicara orangnya ya, yang saya bicarakan adalah hari ini ada tambahan positif (Covid-19) dari berbagai kabupaten/kota di Sumbar, di antaranya dari Padang. Di Padang, ada staf kami dari pemprov. Dan juga beberapa lagi yang lain," kata Irwan, Jumat sore.
Pelacakan kasus sudah selesai dilakukan. Orang yang pernah berkontak dengan staf tersebut sudah terdata dan beberapa di antaranya sudah menjalani tes usap.
"Hari ini saya sudah dites usap, istri saya, Pak Wagub (Nasrul Abit), DPRD (Sumbar), dan yang lainnya sudah proses dites usap, termasuk orang-orang yang kemarin bertemu dan sebagainya selama seminggu terakhir. Jadi, untuk kepentingan tracking sudah kami lakukan," ujar Irwan.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, Jumat (14/8/2020), melaporkan, ada tambahan 42 orang positif Covid-19 di Sumbar. Paling banyak dari Padang dengan tambahan 19 orang, sisanya 6 orang dari Padang Panjang, 4 orang dari Agam dan 4 orang dari Tanah Datar.
Selain itu 2 orang dari Bukittinggi, 2 orang dari Kabupaten Solok, 2 orang dari Padang Pariaman, 1 orang dari Pariaman, 1 orang dari Sawahlunto, dan 1 orang dari Kota Solok.
Jadi, untuk kepentingan tracking sudah kami lakukan. (Irwan Prayitno)
Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan pihaknya mendapatkan informasi dari pemprov kalau Sekda Sumbar Alwis positif Covid-19. Oleh karena itu Supardi mendorong Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar segera melacak kontak eratnya agar rantai penularan bisa segera diputus.
"Gugus tugas harus cepat lakukan pelacakan. Aktivitas Pak Sekda dan jajaran pemprov dari kemarin cukup padat. Harus dilacak dengan siapa saja (Alwis) berkomunikasi (berinteraksi), diskusi dan sebagainya. Mudah-mudahan Pak Sekda cepat sembuh," ujar Supardi.
Secara terpisah, Alwis tidak membantah namun tidak juga membenarkan ia positif Covid-19. Alwi menjelaskan, ia kembali dari Jakarta melalui Bandara Internasional Minangkabau, Kamis (13/8). Sesuai kebijakan pemprov, setiap aparatur pemerintah yang kembali dari perjalanan dinas, harus mengikuti tes usap sebagai antisipasi kasus impor Covid-19.
"Tadi pagi saya dapat telepon dari dokter Andani (Eka Putra), Kepala Lab Unand, disebut, \'Sepertinya hasil tesnya ada gangguan sedikit, Pak. Ada gejala itu (mengarah ke Covid-19).\' Saya tidak tahu apakah hasilnya dapat dimaknai positif atau negatif Covid-19 tetapi yang jelas instruksinya saya menjalani tes usap lagi untuk memastikannya," kata Alwis.
Alwis melanjutkan, ia sempat menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sumbar, Jumat (14/8) pagi dan juga berinteraksi dengan sejumlah peserta rapat. Namun, setelah mendapatkan informasi terkait hasil tes usapnya beberapa saat setelah acara dimulai, Alwis langsung meninggalkan rapat untuk menjalani tes usap.
Hingga Jumat sore, Alwis merasa kondisi kesehatannya relatif bagus dan tidak merasakan gejala klinis sebagaimana yang dialami pasien Covid-19. Alwis saat ini berada di rumah menunggu hasil tes usapnya keluar.
Alwis menambahkan, ia ke Jakarta untuk perjalanan dinas, salah satu agendanya adalah ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Selain Alwis, rombongan dari Sumbar yang ikut antara lain Gubernur Sumbar, Wali Kota Padang, Sekda Padang, BPBD Sumbar, dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya.
Akan tetapi, Alwis kembali ke Padang secara terpisah dengan rombongan gubernur karena jadwal tiket pesawatnya lebih lambat. "Mudah-mudahan hasil tes usap yang kedua negatif Covid-19," kata Alwis.
Jumat pagi hingga tengah hari, petugas kesehatan mengambil sampel usap di kantor DPRD Sumbar. Tes usap diikuti oleh anggota DPRD Sumbar, staf dan pegawai DPRD Sumbar, dan beberapa staf dari Pemprov Sumbar. Sementara itu, gubernur dan jajarannya mengikuti tes usap di tempat terpisah.
Supardi mengatakan tes usap di kantor DPRD tersebut tidak terkait dengan kabar Sekda Sumbar positif Covid-19. Tes usap itu sudah direncanakan minggu lalu untuk menyikapi surat edaran gubernur agar aparatur pemerintah, termasuk anggota DPRD, mengikuti tes usap, terutama yang baru kembali dari perjalanan dinas.
"Ini tidak terkait dengan Sekda Sumbar positif Covid-19. Tidak adapun itu tetap dilakukan tes usap. Kebetulan jadwalnya cocok hari ini saat rapat paripurna. Secara maraton dan simultan dilakukan tes usap, sebagian ada yang ikut rapat paripurna, sebagian ada yang ikut tes usap," kata Supardi.
Sekretaris DPRD Sumbar Raflis menambahkan ada 100 orang yang mengikuti tes usap di DPRD Sumbar. Sekitar 80 orang dari anggota DPRD, staf, dan pegawai, sedangkan sisanya staf dan pegawai Pemprov Sumbar, yang hadir dalam rapat paripurna. Secara keseluruhan, ada sekitar 250 orang di lingkungan DPRD Sumbar yang bakal dites usap.
Total hingga Jumat sore, jumlah kasus positif Covid-19 di Sumbar mencapai 1.299 orang. Sebanyak 869 orang sembuh, 38 orang meninggal, 128 orang dirawat di rumah sakit, 216 orang isolasi mandiri, 48 orang diisolasi di tempat karantina pemprov dan pemkab/pemkot.
Adapun jumlah spesimen atau sampel yang diperiksa hingga Jumat sebanyak 86.843 spesimen dengan jumlah orang diperiksa 75.845. Persentase kasus positif pada jumlah orang yang diperiksa sebesar 1,71 persen.