Disiplin terhadap Protokol Kesehatan di Kalbar Melemah
Kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan di Kalimantan Barat kini lemah. Padahal, kasus Covid-19 belum berakhir.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Anggota TNI memberi edukasi kepada anak-anak di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (12/7/2020), agar menggunakan masker.
PONTIANAK, KOMPAS — Kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan di Kalimantan Barat perlu ditingkatkan lagi karena cenderung melemah. Padahal, kasus Covid-19 belum berakhir.
Berdasarkan pantauan Kompas, dalam beberapa pekan terakhir di Kota Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat, masyarakat belum sepenuhnya konsisten menjalankan protokol kesehatan. Bahkan, sejumlah fasilitas protokol kesehatan, antara lain tempat cuci tangan dan alat pemeriksa suhu tubuh di lokasi tertentu, terkesan formalitas dan tidak selalu dipergunakan.
Bahkan ada warga yang tidak menggunakan masker dengan benar. Masker dipakai tidak sebagaimana mestinya, misalnya tidak menutupi hidung, asal pakai, bahkan hanya digunakan untuk menghindari razia semata. Padahal, kasus Covid-19 di Kalbar hingga kini belum berakhir. Dalam beberapa hari terakhir terus muncul warga terkonfirmasi Covid-19. Beberapa kasus Covid-19 terakhir bahkan merupakan transmisi lokal.
”Kedisiplinan penerapan protokol kesehatan kendor sekali,” ujar Kepala Departemen Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak Agus Fitriangga, Jumat (14/8/2020).
Warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat, yang tidak menggunakan masker langsung di-swab di lokasi, Senin (6/7/2020) sore. Hal itu dilakukan untuk menegakkan kedisiplinan warga menggunakan masker.
Menurut Agus, sekarang saatnya pemangku kebijakan perlu mengefektifkan promosi protokol kesehatan melalui media massa, media sosial, dan pendekatan kepada perkumpulan pemuda. Bahkan, pendekatan ke tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama.
”Pemangku kebijakan menggandeng para tokoh masyarakat dan tokoh agama. Tujuannya agar protokol kesehatan, tes, dan pelacakan diperaktikkan dengan baik,” ujarnya.
Pemangku kebijakan menggandeng para tokoh masyarakat dan tokoh agama. Tujuannya agar protokol kesehatan, tes, dan pelacakan diperaktikkan dengan baik.
Upaya untuk meningkatkan kedisiplinan warga dan sosialisasi terus diupayakan berbagai pihak. Pengurus Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Kalbar, misalnya, membagikan masker kepada warga di Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, Kamis (13/8/2020).
Pembagian masker dilakukakan langsung ke rumah-rumah masyarakat. Dalam pembagian masker tersebut, PKK juga menyosialisasikan cara memakai masker yang benar kepada masyarakat. Selain itu, PKK menyosialisasikan protokol kesehatan lainnya, antara lain menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menghindari kerumunan.
”PKK Kalbar sudah membagikan masker sesuai anjuran ketua umum PKK pusat. Ada 5.000 maker yang dibagikan kepada masyarakat. Saya membagikan 20.000 masker. Kami akan membagikan ke kabupaten lain masing-masing 1.000 masker,” ujar Ketua PKK Provinsi Kalbar Lismaryani.
Siswa SMA di perbatasan Indonesia-Malaysia sedang memanfaatkan Wi-Fi gratis yang disediakan Pemerintah Desa Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (7/8/2020).
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalbar Komisaris Besar Donny Charles Go menuturkan, operasi Aman Nusa II masih digelar Polda Kalbar dan jajaran hingga akhir Agustus. Apa yang sudah dilakukan selama ini masih terus dilakukan, khususnya dalam penertiban penegakan protokol kesehataan di masyarakat.
”Cuma memang aktivitas masyarakat yang begitu banyak saat ini sehingga menyulitkan petugas meng-cover semuanya. Kalau dahulu, kesannya lebih masif penegakan protokol karena ada pembatasan aktivitas masyarakat kala itu sehingga aktivitas tidak begitu banyak di masyarkat saat itu. Kalau sekarang, aktivitas masyarakat banyak,” kata Donny.
Donny berharap dengan adanya instruksi presiden yang memberikan kewenangan penuh terhadap pemerintah daerah (pemda), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, penegakan protokol kesehatan dengan pemberian sanksi benar-benar dilakukan pemda. Dengan demikian, Polri-TNI tinggal membantu penegakan hukum terhadap aturan yang dikeluarkan pimpinan daerah.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar per Jumat (14/8/2020), secara kumulatif terdapat 439 kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar. Sebanyak 395 di antaranya sudah sembuh, 37 orang masih diisolasi, dan empat orang meninggal.