Proses pencarian Carol Marie Lakein (57), warga negara Amerika Serikat yang hilang di Teluk Ambon, dihentikan. Instruktur selam kelas dunia itu belum berhasil ditemukan.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Proses pencarian terhadap Carol Marie Lakein (57), warga negara Amerika Serikat yang hilang saat menyelam di Teluk Ambon, Maluku, dihentikan pada Kamis (13/8/2020). Pencarian selama tujuh hari terakhir tidak membuahkan hasil. Pihak keluarga pun mengikhlaskan. Korban merupakan instruktur selam kelas dunia.
”Kami sudah melakukan yang terbaik sesuai dengan standar operasi. Terima kasih untuk semua pihak yang mendukung pencarian ini. Operasi dihentikan, tetapi jika ada tanda-tanda, akan kembali dibuka hingga batas waktu tertentu,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ambon Djunaidi, Kamis petang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lakein melakukan penyelaman bersama rekannya, Kevin Scott Pool (57), Jumat pekan lalu sekitar pukul 09.30 WIT. Lokasi penyelaman sekitar 250 meter dari bibir pantai Desa Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Lokasi penyelaman berkedalaman 25 meter hingga 35 meter itu tak jauh dari kapal layar Aquabago berlabuh.
Selesai menyelam, Pool naik ke kapal. Namun, hingga lebih dari satu jam, Lakein tidak kembali. Lakein dan Pool datang ke Ambon pada Maret lalu menggunakan kapal layar Aquabago. Akibat pandemi Covid-19, mereka tertahan di Ambon. Selama di Ambon, mereka kerap menyelam.
Djunaidi mengatakan, setiap hari terdapat lebih dari 20 penyelam yang secara sukarela mencari keberadaan korban. Mereka melakukan penyelaman tiga kali per hari.
Mereka menjelajahi areal yang diperkirakan jatuhnya korban hingga radius 1.000 meter. Sementara proses pencarian di permukaan menggunakan perahu karet yang melibatkan personel TNI Angkatan Laut dan kepolisian setempat.
Menurut Djunaidi, proses pencarian tidak menemui tantangan berarti. Pada hari pertama dan kedua, sempat terkendala arus kencang hingga 4 knot (7,4 km per jam). Namun, itu pun bisa diatasi oleh para penyelam yang rata-rata berpengalaman. Pada hari-hari selanjutnya, kecepatan arus di bawah 0,5 knot. Jarak pandang di dasar laut pun di atas 10 meter.
Pool, rekan korban, menyampaikan terima kasih atas kerja keras tim yang berusaha mencari dan menemukan korban. Pool yang juga warga negara Amerika Serikat itu sudah berkomunikasi dengan keluarga korban. Pihak keluarga pun telah mengikhlaskan kehilangan korban.
Pool tidak menyangka hal buruk itu menimpa rekannya yang sudah 20 tahun terakhir menjadi instruktur selam di sejumlah negara. Keduanya bepergian menggunakan kapal layar Aquabago. Mereka sudah menyinggahi sejumlah daerah di Tanah Air, seperti Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, dan Papua Barat.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, yang hadir saat penutupan operasi pencarian itu, mengingatkan wisatawan agar selalu berhati-hati saat melakukan penyelaman di perairan tersebut. Dinas Pariwisata Kota Ambon didorong melakukan pemetaan tingkat kerawanan untuk wisata bawah air di Teluk Ambon.
Teluk Ambon merupakan ikon pariwisata di Kota Ambon yang selama ini banyak dijelajahi wisatawan, termasuk dari mancanegara. Setiap tahun, ratusan orang menyelam di Teluk Ambon. ”Ini kejadian pertama kali ada orang hilang di Teluk Ambon. Ini jadi pelajaran berharga buat kita semua,” katanya.