Kasus Covid-19 di Kalimantan Barat belum juga berakhir. Bahkan, terdapat tambahan 10 kasus terkonfirmasi Covid-19 pada Kamis (13/8/2020). Delapan orang di antaranya merupakan guru di Kabupaten Melawi.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Kasus Covid-19 di Kalimantan Barat belum juga berakhir. Bahkan, terdapat tambahan 10 kasus terkonfirmasi Covid-19 pada Kamis (13/8/2020). Delapan orang di antaranya merupakan guru di Kabupaten Melawi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson, Kamis (13/8/2020), menuturkan, dari 10 kasus baru, delapan di antaranya guru di Kabupaten Melawi. Kasus guru di Malawi ditemukan setelah provinsi membuat kebijakan melakukan tes usap acak untuk guru dan siswa guna mengetahui kemungkinan dibukanya sekolah tatap muka.
”Kemudian, ada dua kasus masyarakat umum, yakni satu kasus baru di Kabupaten Kubu Raya dan satu kasus di Kota Pontianak,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menuturkan, satu pasien Covid-19 baru di Pontianak merupakan kluster salah satu rumah sakit. Masyarakat diminta agar tetap mematuhi protokol kesehatan karena potensi keterjangkitan Covid-19 di Pontianak masih ada.
”Sekarang ini masyarakat agak kendur dalam menjalankan protokol kesehatan,” ucap Handanu.
Upaya untuk melacak dan melakukan tes kepada masyarakat terus dilakukan Pemerintah Provinsi Kalbar. Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan, ia akan secepatnya menerbitkan peraturan gubernur yang mewajibkan kabupaten/kota mengirimkan sampel tes usap minimal 200 per minggu. Hal itu dilakukan agar kabupaten/kota tidak lengah dalam melaksanakan tes Covid-19.
”Ini bahaya karena Melawi tidak gancar melakukan tes. Melawi sudah tidak melakukan tes cepat ataupun tes usap,” ujarnya.
Ini bahaya karena Melawi tidak gancar melakukan tes. Melawi sudah tidak melakukan tes cepat ataupun tes usap.
Pekan depan ditargetkan peraturan gubernur tersebut selesai. Saat ini peraturan gubernur yang sedang disiapkan masih menunggu masukan dari Kepala Kepolisian Daerah Kalbar dan Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura.
Tempat isolasi
Sutarmidji menuturkan lebih lanjut, tempat untuk isolasi pasien Covid-19 sejauh ini masih memadai. Tempat yang disiapkan bisa menampung 1.000 pasien di Pontianak dan layak digunakan.
Sejumlah lokasi untuk isolasi di Pontianak, antara lain, di rusunawa dan gedung Unit Pelatihan Kesehatan. Ada juga gedung milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Balai Latihan Koperasi, dan Balai Latihan Kerja. Kabupaten lain sejauh ini juga ada menyiapkan.
Handanu menambahkan, terkait ketersediaan tempat isolasi, kapasitas tempat isolasi di rusunawa Nipah Kuning saat ini hanya ada sekitar tiga orang dari kapasitas 100 orang. Dengan demikian, daya tampungnya masih memadai.
Selain ada tambahan kasus baru, juga ada pasien Covid-19 yang sembuh di Kalbar yaitu 18 orang. Harisson menuturkan, pasien Covid-19 yang sembuh itu terdapat di Pontianak 6 orang, Kabupaten Sambas 2 orang, Kabupaten Ketapang 8 orang, dan Kabupaten Bengkayang 2 orang.
Terkait perkembangan Covid-19, berdasarkan data dari Satuan Tugas Nasional hingga Kamis (13/8/2020), secara kumulatif terdapat 439 kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar. Sebanyak 395 orang di antaranya sudah sembuh dan 4 orang meninggal dunia.
Pantauan Kompas, dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat belum konsisten menjalankan protokol kesehatan. Bahkan, sejumlah fasilitas untuk protokol kesehatan, antara lain tempat cuci tangan dan alat pemeriksa suhu tubuh, di lokasi tertentu terkesan hanya formalitas.
Bahkan, ada warga yang tidak disiplin menggunakan masker. Masker dipakai tidak sebagaimana mestinya. Masker dipakai asal-asalan dan terkesan hanya untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu ada razia masker. Padahal, di Kalbar, beberapa kasus Covid-19 terakhir merupakan transmisi lokal.