Gencarkan Tes PCR, Sulsel Operasikan Dua Laboratorium Bergerak
Dua kendaraan tes reaksi berantai polimerase (PCR) bergerak diluncurkan di Makassar, Sulawesi Selatan. Jumlah tes PCR diharapkan bertambah dengan kehadiran dua laboratorium bergerak ini.
Oleh
RENY SRI AYU
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS - Dua kendaraan tes reaksi berantai polimerase (PCR) bergerak diluncurkan di Makassar, Sulawesi Selatan. Fasilitas ini melengkapi tujuh laboratorium pemeriksaan PCR yang telah ada sebelumnya dan satu mobil tes PCR keliling di Kabupaten Soppeng. Jumlah tes PCR diharapkan bertambah dengan kehadiran dua laboratorium bergerak ini.
Peluncuran Mobile Combat PCR Covid-19 ini dilakukan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah di Makassar, Rabu (12/8/2020). Nurdin mengatakan, kehadiran dua kendaraan ini sebagai upaya melakukan tes Covid-19 lebih masif. Kendaraan ini diadakan oleh Tim Penanganan Covid-19 Sulsel dengan anggaran Rp 3,5 miliar setiap kendaraan.
“Kita sudah punya pengalaman, bahwa dalam pandemi Covid-19 ini hal yang paling penting harus kita lakukan adalah melakukan tes secara masif dan penelusuran secara masif juga. Karena itu, kita berharap akan lebih banyak tes dilakukan dengan kehadiran kendaraan ini,” kata Nurdin.
Kapasitas untuk setiap mobil dalam satu kali pemeriksaan adalah delapan sampel dan hasilnya bisa diketahui dalam waktu satu jam. Menurut Nurdin, selain untuk kepentingan tes masif, laboratorium bergerak ini juga penting untuk membantu menentukan status orang-orang yang dirawat atau yang membutuhkan hasil tes lebih cepat.
“Artinya, tidak ada alasan lagi menunggu lama hasil tes PCR. Dengan kata lain, status orang-orang yang sedang dirawat juga bisa ditentukan lebih cepat,” katanya.
Kendaraan ini pun tak hanya dimanfaatkan untuk tes PCR, tapi juga untuk tes HIV dan narkoba. "Harapan saya adalah ini digunakan secara maksimal. Walaupun baru dua unit, mudah-mudahan kita dapat bantuan dari pemerintah pusat agar kita bisa tambah sehingga daerah-daerah terjauh akan dibantu," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari mengatakan, setiap kendaraan diawaki lima petugas yang terdiri atas satu pengemudi, satu kapten, dan tiga tenaga laboratorium. “Rencananya, satu kendaraan akan dioperasikan di bagian gawat darurat rumah sakit rujukan dan satu lainnya akan diarahkan ke kabupaten,” kata Ichsan.
Sebelumnya, Sulsel telah memiliki tujuh laboratorium pemeriksan PCR. Dari jumlah itu, lima laboratorium berada di Makassar, yakni Balai Besar Laboratorium Kesehatan, Laboratorium BPOM, Laboratorium Kesehatan Lingkungan, dan dua laboratorium milik Universitas Hasanuddin masing-masing di RSUP Wahidin dan RS Unhas.
Adapun dua laboratorium lain yakni Laboratorium Balai Besar Veteriner Maros di Kabupaten Maros dan Laboratorium Kesehatan Daerah di Kabupaten Soppeng.
Pakar epidemiologi Universitas Hasanuddin sekaligus anggota pakar Tim Penanganan Covid-19 Sulsel Prof Ridwan Amiruddin mengatakan, dengan tujuh laboratorium ini, Sulsel terus mengejar target pemeriksaan PCR, yakni 80.000 tes dari 8 juta jiwa penduduk. Saat ini, tes PCR di Sulsel telah mencapai 56.000 warga.