Bangunan Rusak Pascakerusuhan di Jayapura dan Jayawijaya Selesai Diperbaiki
Kementerian PUPR menyelesaikan rehabilitasi fasilitas yang terdampak dalam kerusuhan di Kota Jayapura dan Jayawijaya, Papua, tahun lalu. Semua pihak diminta meredam kerusuhan terulang.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Fasilitas umum di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang rusak akibat kerusuhan pada Agustus-September 2019 telah rampung dibangun kembali. Semua pihak diharapkan bersama-sama meredam segala potensi munculnya kerusuhan kembali.
Bangunan yang rusak dan dibangun kembali di Kota Jayapura adalah aula Majelis Rakyat Papua, Balai Latihan Kerja Lembaga Pemasyarakatan Abepura, dan Gedung KPU Papua. Sementara bangunan yang rusak di Wamena adalah Pasar Tradisional Wouma, Kantor Urusan Agama Kabupaten Jayawijaya, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik Amal Ilmiah Yapis, serta 403 unit ruko.
Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Wamena pascakerusuhan menginstruksikan pemulihan seluruh fasilitas yang terdampak. Total anggaran yang digelontorkan senilai Rp 141 miliar.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua Corneles Sagri mengatakan, Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Papua BPPW Provinsi Papua pada Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menuntaskan rehabilitasi seluruh bangunan. Menurut dia, durasi pembangunannya berbeda, dua minggu hingga tujuh bulan.
”Penyerahan kantor KPU ke Pemprov Papua menjadi tahapan terakhir dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan yang terdampak kerusuhan yang dilaksanakan PUPR,” ujar Corneles, seusai penyerahan kantor KPU ke Pemprov Papua di Kota Jayapura, Selasa (11/8/2020).
Pejabat Sekretaris Daerah Pemprov Papua Ridwan Rumasukun menyampaikan terima kasih kepada negara. ”Perbaikan fasilitas-fasilitas yang terdampak dalam kerusuhan sesuai dengan usulan Pemprov Papua. Kami akan menyampaikan pembangunan fasilitas yang telah tuntas kepada Gubernur Lukas Enembe,” lanjutnya.
Wamena, pusat kota Kabupaten Jayawijaya, menjadi daerah terdampak parah. Sebanyak 33 orang meninggal serta 77 warga luka-luka ringan dan berat. Di Kota Jayapura, lima orang meninggal dan dua polisi terluka akibat lemparan batu. Selain itu, di Kota Jayapura, sebanyak 31 kantor, 15 ruko, 24 kios, 33 sepeda motor, 36 mobil, dan 7 pos polisi rusak.