Perayaan HUT RI di Banyumas Digelar Sederhana, Lomba Ketangkasan Dilarang
Perayaan HUT Ke-75 RI di Kabupaten Banyumas akan digelar sederhana untuk mencegah penyebaran Covid. Masyarakat tetap menghias lingkungan tempat tinggal, bahkan ada yang melukis tiga dimensi di jalan kampung.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meminta masyarakat merayakan Hari Ulang Tahun Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia secara sederhana, di antaranya untuk menekan penyebaran Covid-19. Kegiatan resepsi, syukuran, dan perlombaan berupa olahraga ataupun permainan ketangkasan dilarang.
”Tidak ada lomba-lomba di RT-RW, cukup upacara sederhana. Pasti saat lomba tidak bisa jaga jarak,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein dalam video yang ditayangkan melalui akun media sosialnya, Senin (10/8/2020) malam.
Dalam siaran pers yang diterima, Pemerintah Kabupaten Banyumas akan menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-75 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2020 secara sederhana dan minimalis. Peserta upacara dibatasi sekitar 30 orang dan petugas pengibar bendera hanya tiga orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus korona baru.
Dalam surat edaran kepada para camat pada 7 Agustus, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas Wahyu Budi Saptono menyebutkan, terkait kondisi penyebaran Coronavirus disease 2019 (Covid-19) yang masih belum terkendali, acara resepsi atau tasyakuran dan perlombaan-perlombaan baik olahraga maupun permainan ketangkasan lainnya ditiadakan.
”Upacara Pengibaran Bendera Peringatan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI dan Penurunan Bendera Merah Putih pada Senin, 17 Agustus 2020, dilaksanakan secara sederhana dan khidmat, sangat minimalis, dan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19, termasuk di kecamatan,” kata Wahyu.
Acara resepsi atau tasyakuran dan perlombaan-perlombaan, baik olahraga maupun permainan ketangkasan lainnya, ditiadakan.
Meski dilaksanakan secara sederhana, petugas upacara yang akan mengibarkan dan menurunkan bendera untuk upacara tersebut mulai melakukan latihan di halaman Pendopo Sipanji Pemkab Banyumas, Senin (10/8/2020). Pelatih Paskibra dari Kodim 0701/Banyumas Pelda Asrokin menyebutkan, tujuh pelajar anggota Paskibra 2019 kembali akan bertugas pada upacara nanti. Mereka akan bertugas mengibarkan dan menurunkan bendera.
”Kami dipercaya kembali untuk melatih Paskibra 2020. Tujuh orang ini, tiga orang akan mengibarkan bendera, tiga orang bertugas menurunkan bendera, dan satu orang sebagai cadangan,” katanya.
Dari pantauan Kompas, Selasa (11/8/2020), di sejumlah sudut kota Purwokerto, warga tampak menata lingkungannya untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. Jalan diberi garis marka putih pada tepiannya, umbul-umbul serta bendera dipasang di sepanjang jalan.
Di RT 001 RW 009 Kelurahan Sokanegara, Kecamatan Purwokerto Timur, misalnya, warga bergotong royong membuat lukisan tiga dimensi di Gang VI. ”Kami membuat lukisan tiga dimensi ini dua malam dibantu warga sekitar,” kata Nevan (48), warga RT 001 RW 009.
Nevan bersama adiknya, Herlan (40), sehari-hari bekerja sebagai pelukis mural. Kini, keterampilan mereka disalurkan untuk memeriahkan perayaan HUT Ke-75 RI dengan membuat lukisan tiga dimensi berupa sungai lengkap dengan batu dan ikan-ikannya di jalan berukuran 8 meter x 2,8 meter.
”Semoga ini bisa memotivasi teman-teman pelukis dan seniman, bahwa seni bisa dilakukan di mana pun dan dalam kondisi apa pun. Ini bisa mempercantik lingkungan sekitar,” kata Nevan.
Hingga kini, jumlah pasien positif Covid-19 di Banyumas mencapai 207 orang. Dari jumlah itu, 179 orang sembuh, 22 orang dirawat, dan 6 orang meninggal dunia. Sementara jumlah pasien dalam pengawasan ada 414 orang dan orang dalam pemantauan 2.400 orang.
Sementara itu, sepanjang Selasa ini, beredar kabar adanya karyawan suatu bank di kota Purwokerto yang terkonfirmasi positif. Bupati Banyumas Achmad Husein membenarkan kabar itu dalam grup percakapan dengan wartawan. Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto menyampaikan, pihaknya belum mendapatkan informasi resmi dari bank terkait karena tes usap dilakukan secara mandiri, bukan dari dinas kesehatan.