PDI-P memberikan rekomendasi bagi Eva Dwiana, istri Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, untuk maju sebagai calon wali kota Bandar Lampung dalam Pilkada 2020.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — PDI-P mengeluarkan rekomendasi bagi Eva Dwiana, istri Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, untuk maju sebagai calon wali kota Bandar Lampung dalam Pilkada 2020. Kondisi itu memunculkan kekhawatiran terhadap upaya melanggengkan dinasti politik.
Surat rekomendasi yang turut memuat nama Eva itu diumumkan pada Selasa (11/8/2020) di Bandar Lampung. Adapun Herman sudah menjabat Wali Kota Bandar Lampung selama dua periode, yakni 2010-2015 dan 2016-2021. Eva akan didampingi Dedi Amrullah, pensiunan birokrat di Pemkot Bandar Lampung.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah PDI-P Lampung Sudin mengatakan, rekomendasi yang diberikan pada Eva Dwiana sudah melalui pertimbangan panjang. Rekomendasi itu juga sudah melalui persetujuan dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Sudin meyakini, PDI-P bakal meraih kemenangan dalam pilkada di Bandar Lampung dengan mengusung pasangan Eva Dwiana-Dedi Amrullah. ”Kami menargetkan kemenangan minimal enam daerah di Lampung,” ujarnya.
Selain Eva, PDI-P juga mengumumkan rekomendasi bagi tiga calon petahana lain yang akan maju dalam pilkada di Kabupaten Lampung Timur, Pesawaran, dan Way Kanan.
Selain mengantongi rekomendasi dari PDI- P, pasangan Eva Dwiana-Dedi Amrullah juga didukung Partai Nasdem. Pasangan itu mendapat dukungan 14 kursi di DPRD Kota Bandar Lampung. Jumlah itu sudah melebihi syarat 11 kursi untuk mendaftar sebagai kontestan pilkada dari jalur partai.
Terkait hal itu, Eva menyatakan pihaknya akan mencari rekomendasi dari partai lain untuk memperkuat dukungan. Dalam waktu dekat, Eva menyatakan akan ada partai lain yang memberikan dukungan kepadanya untuk maju dalam pilkada. Namun, dia enggan membocorkan partai mana yang akan memberikan dukungan.
Selain Eva Dwiana-Dedi Amrullah, ada dua bakal pasangan calon lain juga siap bertarung dalam Pilkada 2020. Pasangan lain yang juga mendapat rekomendasi partai adalah Yusuf Kohar-Tulus Purnomo. Pasangan calon itu mendapat rekomendasi dari Partai Demokrat, PAN, PKB, dan Perindo dengan jumlah dukungan 16 kursi. Pasangan calon Ike Edwin-Zam Zanariah maju melalui jalur perseorangan setelah lolos verifikasi.
Dinasti politik
Pengamat politik dari Universitas Lampung, Robi Cahyadi Kurniawan, menyampaikan, majunya Eva memunculkan peluang terbentuknya dinasti politik di Bandar Lampung. Selama ini dinasti politik masih menjadi persoalan dalam dunia perpolitikan di Indonesia.
Dinasti politik yang terbentuk dikhawatirkan bisa mematikan sistem demokrasi di Indonesia. Masyarakat seolah hanya diberikan pilihan-pilihan yang sudah ditentukan partai. Bahkan, di daerah lain, masyarakat tidak diberikan pilihan karena pilkada hanya diikuti oleh satu pasangan calon yang didukung seluruh partai politik.
Dinasti politik yang terbentuk dikhawatirkan bisa mematikan sistem demokrasi di Indonesia.
Robi menilai, semua pasangan calon yang maju dalam pilkada di Bandar Lampung memiliki peluang untuk menang. Meski demikian, tak dimungkiri Eva memiliki tingkat popularitas dan jaringan yang lebih besar ketimbang dua pasangan lainnya. Pasangan lainnya dinilai harus menawarkan program dan visi misi yang memiliki daya gebrak di masyarakat.
Robi menambahkan, para kandidat kepala daerah di Bandar Lampung dituntut untuk kreatif dan peka terhadap krisis. Pasalnya, siapa pun yang terpilih nantinya akan menghadapi persoalan berat di sektor ekonomi dan sosial di tengah pandemi Covid-19.
Pemimpin yang terpilih harus mampu membuat program yang mampu meningkatkan daya beli masyarakat. Program itu harus mampu mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah menembus pasar domestik dan internasional. Dengan begitu, daya beli masyarakat diharapkan bisa kembali pulih.
Tak hanya itu, kepala daerah juga harus mampu menyelesaikan persoalan tata kota yang masih menjadi persoalan klasik di Bandar Lampung. Tumpang tindih kawasan ekonomi, permukiman penduduk, dan konservasi di Bandar Lampung membutuhkan solusi jangka panjang.