Benda Mencurigakan Disertai Tulisan Ancaman Ditemukan di Masjid UNY Yogyakarta
Benda mencurigakan disertai tulisan bernada ancaman ditemukan di loker Masjid Al Mujahidin di kompleks Kampus Universitas Negeri Yogyakarta, Selasa (11/8/2020). Namun, polisi memastikan benda tersebut tidak berbahaya.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Jam digital beserta kabel ditemukan tersimpan dalam loker di Masjid Al Mujahidin di kompleks Kampus Universitas Negeri Yogyakarta, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (11/8/2020). Meski disertai tulisan bernada ancaman, polisi memastikan benda itu tidak berbahaya.
”Benda itu ditemukan sekitar pukul 09.15 saat kami ingin membersihkan loker di masjid,” kata Ketua Takmir Harian Masjid Al Mujahidin Universitas Negeri Yogyakarta, Rizki Nugraha (23), saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa siang.
Rizki menjelaskan, benda berupa jam digital disertai kabel itu ditemukan di dalam loker nomor 108. Loker-loker di Masjid Al Mujahidin biasa digunakan untuk menyimpan sepatu jemaah. Selain itu, Rizki menambahkan, terdapat kertas yang berisi tulisan bernada ancaman. ”BOM... ! BILA TERIAK... MELAWAN MELEDAK BERSAMA”, begitu bunyi pesannya.
Menurut Rizki, awalnya dia dan temannya mengira benda itu hanya mainan. Namun, saat melihat jam digital itu masih menyala, Rizki melaporkan temuan itu ke petugas satpam Kampus UNY yang kemudian menghubungi polisi.
Rizki mengatakan, benda itu diduga sudah lama berada di dalam loker nomor 108. Alasannya, bagian dalam loker 108 itu berdebu hingga ada sarang laba-laba. ”Kemungkinan sudah lama di sana. Di dalam lokernya itu kotor,” tuturnya.
Menurut Rizki, loker-loker tersebut sudah lama tidak dibersihkan. Selain itu, saat dicek pada Selasa pagi, loker nomor 108 itu dalam kondisi terkunci. Kunci loker tersebut juga tidak ada. Namun, pihak takmir bisa membuka loker tersebut dengan kunci lainnya.
Rizki menyatakan, sebelum penemuan benda mencurigakan tersebut, pihak takmir tidak melihat orang yang berperilaku mencurigakan di sekitar Masjid Al Mujahidin. Selain itu, takmir masjid juga tidak menerima pesan bernada ancaman sebelum kejadian tersebut.
Rizki menyebut, masjid tersebut sebenarnya dilengkapi kamera pemantau (CCTV). Namun, wilayah di sekitar loker tersebut tidak terawasi. Oleh karena itu, saat meletakkan benda mencurigakan di dalam loker tersebut, pelaku kemungkinan tidak terekam CCTV.
Tidak membahayakan
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sleman Ajun Komisaris Deni Irwansyah membenarkan penemuan benda itu. Deni mengatakan, benda tersebut tidak berbahaya.
Akan tetapi, Deni menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah tulisan tersebut merupakan ancaman atau tidak. ”Sedikit ada tulisan. Apakah nadanya ancaman? Nanti kita kaji lagi karena tulisan itu diletakkan saja, tidak ditujukan satu orang atau komunitas,” kata Deni.
Deni menambahkan, kepolisian belum bisa menyimpulkan apakah tindakan itu merupakan teror atau bukan. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait benda mencurigakan tersebut.
Hingga saat ini, Deni memaparkan, polisi belum mengantongi ciri-ciri pelaku. Namun, dia menuturkan, polisi sudah mengambil rekaman sejumlah CCTV di sekitar lokasi. Rekaman itu diharapkan bisa membantu mengidentifikasi pelaku yang meletakkan benda mencurigakan tersebut.
”CCTV di sekitar lokasi ada banyak. Mudah-mudahan dari situ bisa kelihatan identitas orang yang meletakkan benda tersebut,” ungkap Deni.
Rektor UNY Sutrisna Wibawa mengatakan, setelah kejadian itu, pihaknya akan memperbanyak jumlah CCTV di komplek kampus tersebut. Hal ini agar pengawasan kawasan Kampus UNY menjadi lebih baik sehingga orang yang berperilaku mencurigakan bisa cepat diketahui. ”CCTV-nya akan kami perluas,” ujarnya.
Sutrisna juga meminta takmir Masjid Al Mujahidin untuk lebih waspada mengawasi kondisi masjid dan sekitarnya. Jika takmir melihat ada orang yang berperilaku mencurigakan, mereka diminta segera melaporkan. ”Teman-teman takmir yang piket harus lebih waspada. Ini memberi kita peringatan,” ungkapnya.