Warga Magelang Positif Covid-19 Setelah Bersepeda dalam Rombongan
Seorang warga Kota Magelang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan aktivitas bersepeda hingga Kabupaten Bantul, DIY. Aktivitas ini dilakukan bersama rombongan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Seorang warga asal Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif Covid-19, yang sebelumnya memiliki riwayat bersepeda dan berjalan-jalan hingga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Aktivitas olahraga ini dia lakukan bersama teman-temannya dalam rombongan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Majid Rohmawanto mengatakan, penularan diduga terjadi karena dalam aktivitas tersebut, para pesepeda abai dan tidak berperilaku sesuai protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
”Padahal, dalam aktivitas olahraga bersama orang lain, warga juga tetap harus menjalankan protokol kesehatan dan tetap menjaga jarak aman satu sama lain. Saat bersepeda bersama, jarak antarpesepeda satu dengan yang lain minimal 20 meter,” ujarnya, Jumat (7/8/2020).
Jarak aman saat warga berolahraga di luar ruang memang ditetapkan lebih jauh dibandingkan jarak aman saat warga duduk ataupun berdiri yang ditetapkan, yakni sekitar 2 meter. Jika jarak aman saat bersepeda ditetapkan 20 meter, saat berolahraga lari dan berjalan kaki, jarak aman antarorang ditetapkan masing-masing 10 meter dan 5 meter. Penetapan jarak ini diambil karena saat berolahraga dan beraktivitas di luar ruang, angin bisa mempermudah penyebaran virus.
Majid mengatakan, saat ini, pasien positif Covid-19 tersebut dirawat di rumah sakit karena mengalami gejala sesak napas dan demam.
Pada Jumat, 7 Agustus, jumlah pasien positif Covod-19 di Kota Magelang bertambah tiga orang. Selain satu pasien yang memiliki riwayat bersepeda ke Bantul, dua pasien positif lainnya memiliki riwayat baru saja pulang bepergian dari Jakarta.
Dari ketiga pasien tersebut, dua orang dirawat di rumah sakit dan satu orang hanya menjalani isolasi mandiri. Dengan tambahan tiga pasien tersebut, total jumlah pasien Covid-19 di Kota Magelang hingga 7 Agustus terdata sebanyak 64 orang.
Akses pasar dibatasi
Sementara itu, untuk mengurangi potensi penularan Covid-19 di area pasar, Pemerintah Kota Magelang membatasi akses jalan masuk di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, mulai Kamis (6/8/2020). Sejumlah akses jalan masuk berupa jalan sempit ditutup demi memudahkan pengawasan terhadap pengunjung dan pelaksanaan protokol kesehatan di dalam pasar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang Catur Fajar Budi Sumarmo mengatakan, upaya pengawasan semakin diintensifkan setelah ada temuan dua pasien positif Covid-19. Belakangan diketahui bahwa keduanya adalah pasangan suami istri yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang bubur kacang hijau dan pedagang jamu keliling. Dalam kesehariannya, kedua orang ini diketahui sering menjajakan dagangan di lingkungan Pasar Rejowinangun.
”Setelah adanya temuan kasus tersebut, kami berupaya melakukan antisipasi semaksimal mungkin dengan cara menjaga dan memastikan agar protokol kesehatan terus dipatuhi dan dilaksanakan dalam berbagai aktivitas di pasar,” ujarnya.
Adapun di Kabupaten Magelang, jumlah pasien Covid-19 juga terus bertambah. Pada Jumat, terdapat tambahan lima pasien baru. Dua orang berasal dari Kecamatan Mertoyudan dan tiga orang dari Kecamatan Secang, Grabag, dan Tegalrejo.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Retno Indriastuti mengatakan, sebagian pasien positif Covid-19 baru tersebut semula adalah pasien dalam pengawasan yang sudah dirawat di rumah sakit karena menunjukkan gejala sakit sejak lama.
”Ada pasien positif Covid-19 yang sebelumnya mengalami demam dan dirawat di rumah sakit sejak 27 Juli lalu,” ujarnya.
Dengan tambahan lima pasien baru ini, total jumlah pasien baru Covid-19 di Kabupaten Magelang, terhitung sejak Maret 2020, mencapai 192 orang.