Progres Pembangunan Tahap I Pelabuhan Patimban Capai Lebih dari 90 Persen
Pembangunan tahap I Pelabuhan Patimban, Subang, Jabar, telah mencapai lebih dari 90 persen. Ke depan, Patimban akan menjadi kota yang menyokong pertumbuhan ekonomi Jabar yang dilengkapi dengan politeknik kemaritiman.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Pembangunan tahap pertama Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, telah mencapai lebih dari 90 persen dan peluncuran awal ditargetkan dilakukan pada November 2020. Patimban akan menjadi kawasan penyokong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang dilengkapi politeknik kemaritiman.
Rencana ini dibahas dalam rapat bersama daring antara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jumat (7/8/2020). Pelabuhan Patimban masuk kawasan ”segitiga rebana” yang diyakini berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan. Kawasan ini menghubungkan Cirebon, Pelabuhan Patimban (Subang), dan Bandara Internasional Jabar Kertajati (Majalengka).
Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari menyebutkan, pembangunan tahap I pelabuhan mencapai lebih dari 90 persen, termasuk reklamasi dan aksesnya. Pelabuhan ini diharapkan sudah beroperasi lebih dulu untuk melayani bongkar muat produksi otomotif paling lambat tahun 2022.
Adapun penyediaan lahan untuk pelabuhan mencapai 80,6 persen atau 296 hektar, baik untuk back up area maupun akses jalan menuju pelabuhan. Masih ada 19,4 persen atau 71 hektar dalam proses pembebasan, sudah termasuk 27,3 hektar tanah kas desa (TKD) di back up area yang harus diganti.
Menhub Budi Karya mengapresiasi proses pembangunan Pelabuhan Patimban yang relatif cepat. Menurut dia, hal ini didukung kerja sama dan koordinasi yang baik dari pemerintah pusat, provinsi, daerah, dan masyarakat.
Beberapa infrastruktur pendukung pelabuhan akan dilengkapi segera, yakni jalan tol khusus untuk menuju Pelabuhan Patimban dan jalan bagi masyarakat. Nantinya, warga sekitar tidak akan menggunakan jalan yang sama dengan akses menuju pelabuhan.
Peningkatan SDM
Selain mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, Ridwan Kamil juga berkeinginan membangun kawasan ini agar lebih humanis dengan kehadiran sarana pendidikan kemaritiman. Rencana ini dituangkan dalam desain masterplan kota baru Patimban yang akan direalisasikan bersama Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).
”JICA sudah berjanji kepada kami untuk mendesain masterplan Patimban. Kami berharap (ada) muntahan ekonomi karena saya sedang menghitung multiplier effect dari Patimban,” lanjut Kamil.
Kamil memperkirakan, pelabuhan ini bakal menyerap ribuan tenaga kerja dari turunan kegiatan yang ada. Namun, ketersediaan lapangan kerja harus didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Oleh sebab itu, kehadiran politeknik kemaritiman ini diharapkan bisa dimanfaatkan warga Subang dan Jabar untuk meningkatkan mutu dan pengetahuan.
Pemprov Jabar bersama Glasgow College of Maritime, Skotlandia, Inggris, bakal menghadirkan politeknik kemaritiman tersebut. ”Itulah kenapa masterplan Patimban di luar keteknisan pelabuhannya perlu segera kami imajinasikan sehingga tata ruang, investasi, dan hal-hal seperti ini bisa kami kebut juga,” ujar Kamil.
Budi Karya menambahkan, rencana pembangunan politeknik kemaritiman ini perlu kerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Bandung. Menurut dia, supaya tidak terlalu lama membangun, sebaiknya segera direalisasikan. Ini mengingat untuk mendirikan politeknik dibutuhkan waktu minimal tiga tahun.
”Memang kalau membangun politeknik itu dibutuhkan anggaran APBN. Seperti diketahui, APBN semakin sedikit. Saya mengusulkan agar tahun ajaran depan bisa dilakukan kerja sama dengan ITB atau Universitas Padjadjaran,” ucap Budi.