Cuaca Membaik di Bolaang Mongondow Selatan, Distribusi Bantuan Kian Lancar
Cuaca berangsur membaik di Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara. Pembagian bantuan logistik dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana pun berjalan lancar tiga hari terakhir.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Setelah lebih dari sepekan diguyur hujan deras yang memicu banjir bandang, cuaca di Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, cenderung membaik tiga hari terakhir. Dampaknya, pembagian bantuan logistik Badan Nasional Penanggulangan Bencana semakin lancar. Adapun masa tanggap darurat masih diperpanjang dua pekan.
Dihubungi dari Manado, Jumat (7/8/2020), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolaang Mongondow Selatan Daanan Mokodompit mengatakan, kondisi cuaca tiga hari terakhir cenderung bagus tanpa hujan deras. Pembagian bantuan yang telah memasuki hari ketiga pun berjalan lancar.
”Cuaca hari ini sangat mendukung. Bantuan sembako sudah memasuki hari ketiga. Bantuan dikirimkan dengan helikopter BNPB (Bantuan Nasional Penanggulangan Bencana) ke Bolaang Mongondow Selatan, lalu didistribusikan,” kata Daanan.
Kondisi cuaca tiga hari terakhir cenderung bagus tanpa hujan deras. Pembagian bantuan yang telah memasuki hari ketiga pun berjalan lancar.
Sebelumnya, BNPB telah merencanakan pengiriman bantuan dari pemerintah pusat ke Manado, Senin-Selasa (3-4/8/2020), dengan pesawat Express Air dan helikopter Mi 8-MTV. Bantuan meliputi 25 unit tenda keluarga, lima tenda pengungsi, 125 kasur lipat (velbed), 1.000 lembar matras, 5.000 lembar selimut, 200 paket perlengkapan bayi dan anak balita, serta 375 paket pakaian.
Daanan mengatakan, bantuan telah disalurkan dari Manado ke Bolaang Mongondow Selatan pada hari yang sama. Di Desa Pakuku Jaya, Kecamatan Tomini, misalnya, bantuan dibawa dengan kapal dari perairan Teluk Tomini serta melalui jalur darat. Pembagian tetap berlangsung sekalipun langit terus mendung dan hujan turun.
Kepala BPBD Sulut Joy Oroh mengatakan, total bantuan yang disalurkan dari BPBD mencapai 9,2 ton. BNPB secara khusus mengerahkan helikopter dari Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk penyaluran bantuan ke Bolaang Mongondow Selatan.
Joy menambahkan, Pemprov Sulut juga akan segera mengirimkan bantuan lanjutan ke Bolaang Mongondow Selatan. ”Ini akan menjadi bantuan kedua yang dikirimkan Pemprov. Sebelumnya sudah dibagikan Sabtu (1/8). Kami akan salurkan segera untuk tahap kedua,” katanya.
Masa tanggap darurat bencana, yang sebelumnya diberlakukan sejak 24 Juli hingga Kamis (6/8), kembali diperpanjang selama dua pekan.
Sekalipun cuaca sudah membaik, BPBD meminta warga tetap waspada. Masa tanggap darurat bencana, yang sebelumnya diberlakukan sejak 24 Juli hingga Kamis (6/8), kembali diperpanjang selama dua pekan.
Bolaang Mongondow Selatan dua kali dihantam banjir bandang dan tanah longsor pada pekan lalu, yakni 24 Juli dan 1 Agustus. Bencana itu menyebabkan 22.655 orang dari 7.046 keluarga di tujuh kecamatan kehilangan tempat tinggal atau terpaksa mengungsi. Sedikitnya 29 rumah hanyut tersapu air dan 64 rumah rusak berat.
Banjir bandang disebabkan hujan deras selama sepekan terakhir. Akibatnya, beberapa sungai besar meluap, antara lain Sungai Bolangaso, Toluaya, Salongo, Nunuka, dan Milangodaa.
Debit air Sungai Milangodaa di Kecamatan Tomini, misalnya, masih sangat deras hingga tiga hari setelah bencana banjir bandang kedua. Daerah alirannya dipenuhi batang-batang kayu patah. Rumah-rumah di bantaran sungai pun rusak tersapu air. Warga dan petugas BPBD berupaya mengangkat batang-batang kayu yang menghambat laju air tersebut.
Banjir bandang juga merusak jembatan di Desa Pakuku Jaya, Desa Kombot Timur, Salongo, Bakida, dan Sinandaka. Oprit jembatan tersapu air sehingga terlepas dari bagian abutment atau pangkal jembatan.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, longsor juga merusak sejumlah ruas penghubung Bolaang Mongondow Selatan dengan Bolaang Mongondow. ”Kami menurunkan ekskavator untuk membersihkan lumpur maupun material longsor,” katanya dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi, Manado, Nickyta Laurensis Setiadi, mengatakan, Bolaang Mongondow Selatan masih berpotensi diguyur hujan deras hingga Sabtu (8/8) malam. Pada Minggu (9/8), hujan ringan-sedang berpotensi turun di seluruh wilayah Sulut.
”Terdapat pusaran angin berdurasi harian yang disebut sirkulasi Eddy di utara Papua. Ini menyebabkan pola angin di wilayah Sulut bertiup dari selatan ke barat daya. Karena itu, cuaca di Sulut umumnya cerah berawan pada pagi hari, tetapi berpotensi hujan ringan sampai sedang, atau bahkan lebat pada siang, sore, dan dini hari. Hujan disertai petir dan angin kencang,” katanya.