4 Tenaga Kesehatan Positif Covid-19, IGD di Penajam Paser Utara Ditutup
Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menutup layanan instalasi gawat darurat hingga 14 hari ke depan setelah empat tenaga kesehatan di sana terkonfirmasi positif Covid-19.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menutup layanan instalasi gawat darurat hingga 14 hari ke depan setelah empat tenaga kesehatan di sana terkonfirmasi positif Covid-19. Selama IGD ditutup, layanan rawat inap dan rawat jalan masih beroperasi.
”Empat tenaga kesehatan yang bertugas di IGD kami terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk itu, layanan IGD ditutup sementara mulai hari ini sampai 14 hari ke depan,” kata Direktur RSUD RA Putri Botung Jansje Grace Makisurat ketika dihubungi dari Balikpapan, Jumat (7/8/2020).
Kasus Covid-19 di sana bermula ketika seorang tenaga kesehatan memiliki gejala Covid-19 dan berinisiatif melakukan tes usap mandiri. Setelah hasil uji laboratorium diketahui, yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19. Setelah itu, seluruh kontak erat, tenaga kesehatan, dan karyawan di IGD dites usap.
Sebanyak 34 orang kontak erat pasien, termasuk tenaga kesehatan di IGD, saat ini menjalani karantina mandiri dan tidak bertugas. Grace mengatakan, selama masa penutupan itu, seluruh tenaga kesehatan dan karyawan di rumah sakit akan menjalani tes usap. Para pekerja dan tenaga kesehatan yang memiliki gejala dan termasuk kontak erat menjalani karantina mandiri sampai hasil uji laboratorium tes usap diketahui.
Menurut Grace, selama masa penutupan, seluruh ruangan dan peralatan di IGD akan disemprotkan cairan disinfektan. Adapun tenaga kesehatan di rawat inap dan rawat jalan yang bertugas sudah dipastikan sehat dari hasil tes usap rutin rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara Arnold Wayong mengatakan, selama IGD ditutup, masyarakat bisa memanfaatkan layanan di puskesmas terdekat ketika membutuhkan layanan gawat darurat.
”Nanti, jika butuh perawatan lebih lanjut, seperti rawat inap, puskesmas bisa merujuk pasien ke RSUD RA Putri Botung,” kata Arnold.
Kejadian itu menambah daftar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Penajam Paser Utara. Hingga Jumat (7/8/2020) pukul 19.00 Wita, total pasien positif Covid-19 berjumlah 34 pasien dengan rincian 10 pasien dirawat dan 24 dinyatakan sembuh. Dibandingkan dengan 9 kabupaten dan kota lain di Kalimantan Timur, jumlah ini termasuk sedikit.
Meski demikian, dengan adanya kasus baru itu, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Penajam Paser Utara menghentikan program kunjungan guru ke rumah siswa. Kepala Disdikpora Penajam Paser Utara Alimuddin mengatakan, sebelumnya para guru memiliki jadwal untuk kunjungan ke rumah-rumah siswa untuk memantau secara langsung perkembangan siswa.
”Untuk menghindari kekhawatiran orangtua dan guru. Ini sebagai langkah antisipasi. Selebihnya, kami memaksimalkan pembelajaran jarak jauh,” kata Alimuddin.
Di Kalimantan Timur, selain di Penajam Paser Utara, pernah terjadi juga kasus Covid-19 di RSUD AW Sjahranie Samarinda. Kasus itu membentuk kluster dan saat ini berjumlah 31 pasien. Sebelumnya, IGD RSUD Beriman Balikpapan juga tidak beroperasi tiga hari pada 31 Juli-2 Agustus karena 14 tenaga kesehatan di sana terkonfirmasi positif Covid-19.
Meski jumlah tempat tidur untuk perawatan masih tersedia, lonjakan kasus yang drastis perlu diantisipasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Andi M Ishak berharap semua elemen masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan. Sebab, saat ini kurva kasus aktif Covid-19 menunjukkan kenaikan sejak bulan Juli. Hari ini saja terdapat penambahan 98 kasus baru Covid-19 di Kalimantan Timur.
”Meski jumlah tempat tidur untuk perawatan masih tersedia, lonjakan kasus yang drastis perlu diantisipasi. Apalagi, saat ini sudah terjadi antrean untuk pemeriksaan spesimen. Ini bisa menghambat deteksi dini,” kata Andi.