206 Kasus Covid-19 dalam Sehari, Sumut Waspadai Kluster Perkantoran
Kasus baru Covid-19 kembali melonjak di Sumatera Utara dengan 206 kasus positif baru dalam sehari. Penularan di instansi pemerintahan dan kantor layanan publik pun kini semakin meluas.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Kasus baru Covid-19 kembali melonjak di Sumatera Utara dengan 206 kasus positif baru dalam sehari. Penularan di instansi pemerintahan pun kini diwaspadai. Tidak hanya di lingkungan Pemerintah Kota Medan, kasus positif juga ditemukan di sejumlah kantor pemerintahan dan layanan publik lainnya.
”Kasus positif baru kembali melonjak tinggi di Sumut. Ini menunjukkan penularan Covid-19 masih terus meluas. Kami kembali meminta masyarakat untuk mematuhi protokol Covid-19,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Mayor (kes) dr Whiko Irwan, Jumat (7/8/2020).
Whiko mengatakan, penambahan kasus positif baru terus meningkat dalam beberapa hari belakangan dan sudah beberapa kali lebih dari 200 kasus per hari. Selain karena uji reaksi berantai polimerase (PCR) yang lebih luas, peningkatan kasus baru ini juga menunjukkan penularan masih cukup tinggi.
Kasus positif Covid-19 di Sumut pun kini sudah mencapai 4.693 kasus. Sebanyak 1.911 orang di antaranya telah sembuh dan 222 orang meninggal. Rasio kasus positif mencapai 18 persen dari total 25.849 sampel yang telah diperiksa. Sementara, jumlah pasien suspek Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mencapai 515 orang.
Salah satu upaya memutus rantai penularan di Sumut, kata Whiko, adalah dengan melakukan uji PCR dengan lebih masif. Kapasitas laboratorium di Sumut saat ini mencapai 500 spesimen per hari. Dorong Konsumsi Masyarakat, Kuota Pendaftar DitambahPemeriksaan spesimen yang lebih masif diharapkan bisa memutus rantai penularan dengan lebih cepat,” kata Whiko.
Rasio kasus positif mencapai 18 persen dari total 25.849 sampel yang telah diperiksa.
Masyarakat diharapkan berperan serta memutus rantai penularan dengan menerapkan protokol Covid-19 lebih disiplin. Masyarakat diminta memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak dengan orang lain, dan mencuci tangan secara rutin.
Sejauh ini, rasio kasus positif di Sumut masih jauh diatas standar maksimal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 5 persen. Jumlah warga yang diperiksa juga masih di bawah standar WHO yakni 1 orang per 1.000 penduduk per minggu. Dengan jumlah penduduk sekitar 14,6 juta, rasio pemeriksaan di Sumut sesuai standar WHO adalah 14.600 orang per minggu. Dengan kapasitas laboratorium 500 spesimen per hari, pemeriksaan maksimal yang bisa dilakukan berjumlah 3.500 spesimen per minggu.
Kluster perkantoran
Salah satu kluster penularan yang diwaspadai di Sumut adalah kluster instansi pemerintahan dan perkantoran. Selain Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution, dua kepala dinas di Pemko Medan juga telah dinyatakan positif Covid-19.
Kasus positif juga ditemukan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Medan, Dinas Tenaga Kerja Medan, serta Dinas Perumahan Kawasan Permukinan dan Penataan Ruang Medan. Kasus positif lainnya ada di kantor BPJS Kesehatan Medan, PDAM Tirtanadi Sumut, dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumut.
Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Medan Wiriya Al Rahman mengatakan, mereka akan memperketat pengawasan untuk memastikan protokol Covid-19 dilaksanakan di tempat-tempat publik maupun di perkantoran di Medan. ”Penerapan protokol ini sangat penting untuk memutus rantai penularan di Medan,” kata Wiriya.
Wiriya mengatakan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas berupa penahanan sementara kartu identitas, teguran lisan maupun tertulis, pencabutan izin, penutupan sementara, hingga pembubaran kerumuman. Semua pihak diminta untuk menerapkan protokol Covid-19 mulai dari masyarakat, pelaku atau pemilik usaha, perkantoran, dan instansi pemerintahan.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara Baskami Ginting mengatakan, meluasnya kasus Covid-19 seharusnya menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk semakin disiplin menerapkan protokol Covid-19. ”Kasus positif Covid-19 terus meluas dan sekarang sudah berada di sekitar kita. Kami meminta masyarakat agar disiplin melaksanakan protokol Covid-19,” katanya.
Baskami pun meminta agar pemerintah juga meningkatkan pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat. Saat ini, penerapan protokol Covid-19 masih sangat minim di Medan. Tempat-tempat publik kini semakin ramai. Orang-orang pun semakin banyak yang beraktivitas tanpa mengenakan masker.