Tiga Orang Ditemukan Tewas di Lokasi yang Berjauhan
Tiga dari empat korban hilang kecelakaan kapal cepat di Sungai Dawas, Sumatera Selatan, ditemukan dalam keadaan meninggal. Karena arus sungai yang sangat deras, ketiganya ditemukan di lokasi yang cukup jauh.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
SUNGAI LILIN, KOMPAS — Tiga dari empat korban hilang kecelakaan kapal cepat di Sungai Dawas, Sumatera Selatan, ditemukan dalam keadaan meninggal. Ketiganya ditemukan di lokasi yang jauh karena terbawa arus sungai yang deras. Polisi masih mencari keberadaan serang pengemudi kapal yang diduga melarikan diri.
Kepala Basarnas Sumsel Hery Marantika, Kamis (6/8/2020), mengatakan, ketiga jasad korban yang ditemukan adalah Nia Surnia (22), Risky Hadi Mustofa (7), dan Cukup Triyono (33). Mereka ditemukan di lokasi yang berbeda.
Jasad Nia ditemukan pertama kali pada Kamis dini hari sekitar 1 kilometer dari lokasi kecelakaan. Setelah itu Rizky ditemukan sekitar 7,6 km dari lokasi kecelakaan dan terakhir jasad Cukup ditemukan sekitar 9 km dari lokasi kecelakaan.
Mereka adalah korban kecelakaan kapal cepat yang menabrak tongkang di alur Sungai Dawas, Sumatera Selatan, Rabu (6/8/2020). Kecelakaan ini terjadi karena mesin kapal mati. Kapal pun terbawa arus dan akhirnya menabrak tongkang batubara.
Saat ini petugas masih fokus mencari satu orang yang masih hilang atas nama Dafa D Hadi Mustofa (4). Adapun serang (pengemudi kapal) berinisial OK diduga melarikan diri.
Pencarian dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, Basarnas, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Wilayah Sungai Lilin, Pemerintah Daerah Banyuasin dan Musi Banyuasin, serta dibantu masyarakat sekitar. Kerja sama inilah yang membuat ketiga korban cepat ditemukan. Ketiga jasad tersebut, lanjut Hery, telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.
Hery menerangkan, pencarian menghadapi sejumlah kendala, antara lain cuaca yang tidak menentu dan kondisi sungai yang sangat keruh sehingga jarak pandang di dalam air pun terbatas. Alhasil, penyelaman tidak bisa dilakukan. Pencarian pun dilakukan dengan menyusuri sungai.
Petugas KSOP Wilayah Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Rahmad Said, mengatakan, saat ini pencarian masih berlangsung untuk mencari satu korban hilang lagi. ”Kami berkejaran dengan waktu karena kondisi air mengalami pasang surut dan arus sungai cukup deras,” ucapnya.
Kontribusi warga dalam pencarian sangat tinggi sehingga tiga korban dapat segera ditemukan. ”Kami melibatkan para nelayan dan pengemudi angkutan sungai untuk turut membantu,” ucapnya.
Rahmad mengatakan, awalnya pencarian difokuskan di sekitar tongkang pengangkut batubara yang ada di sekitar lokasi kejadian. Beberapa tongkang dipindahkan. Di situ, jasad Nia ditemukan. Setelah itu wilayah pencarian diperluas lantaran ada kemungkinan jasad yang lain hanyut terbawa arus sungai.
Korban Nia dan Cukup merupakan pasangan suami istri. Nia dalam kondisi sedang mengandung sembilan bulan. Adapun korban Dafa dan Risky adalah saudara kandung. Kedua orangtuanya selamat dalam peristiwa ini.
Serang melarikan diri
Kepala Satuan Polisi Air Polres Musi Banyuasin Inspektur Polisi Satu Susianto mengatakan, sembari terus melakukan pencarian satu korban yang masih hilang, pihaknya juga turut memburu keberadaan serang (pengemudi kapal) berinisial OK yang berdasarkan informasi warga, yang bersangkutan selamat. Serang tersebut selamat setelah melompat ke sungai sebelum kapal cepat yang dia kemudikan menabrak tongkang yang ada di pinggir sungai.
Pemeriksaan pada serang akan dilimpahkan ke Polres Banyuasin karena lokasi kecelakaan ada di kabupaten tersebut. Kawasan kecelakaan berada di perbatasan antaran Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin.
Kepala Desa Pinang Banjar, Kecamatan Tungkal Ilir, Aman Mahmud yang turut terlibat dalam pencarian mengatakan, pihaknya berharap agar kejadian ini menjadi momen untuk mendisiplinkan tongkang yang masih kerap bersandar di tepi Sungai Dawas. ”Beberapa kali kecelakaan terjadi akibat aktivitas yang bersamaan antara masyarakat dan tongkang,” ungkapnya. Jika memang kawasan itu tidak aman bagi masyarakat, pihaknya berharap ada jalur lain yang bisa digunakan untuk warga.
Beberapa kali kecelakaan terjadi akibat aktivitas yang bersamaan antara masyarakat dan tongkang. (Aman Mahmud)
Aliran Sungai Dawas merupakan tempat nelayan mencari ikan dan menjadi jalur transportasi utama antara warga Banyuasin dan Musi Banyuasin. ”Sungai ini menjadi lokasi pelintasan utama bagi warga,” ucapnya.
KM Surya Hasil Laut ditemukan
Tim SAR gabungan di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, menemukan keberadaan KM Surya Hasil Laut yang hilang kotak saat bertolak dari Pontianak, Kalimantan Barat.
Kapal ini hanyut sekitar 160 mil laut dari lokasi terakhir hilang kontak di Pulau Pengiki, perairan Bangka. ”Kapal beserta krunya ditemukan terombang-ambing di Perairan Natuna,” ucap Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang Fazzli.
Dia menuturkan, kapal pengangkut jeruk yang betolak dari Pontianak, Kalimantan Barat, ini mengalami mati mesin. Kapal pun terombang-ambing di tengah laut hingga 12 hari.
Tiga kru kapal memutuskan mengembangkan layar dengan menggunakan terpal agar kapal menuju ke darat. Pada Kamis pagi, ujar Fazzli, kru kapal bisa berkomunikasi dengan pemilik kapal.
Berdasarkan hasil komunikasi itu, Basarnas Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, segera menjemput kapal itu. Saat ini ketiga kru kapal sudah sandar ke daratan dalam kondisi sehat. ”Dengan ditemukannya kapal beserta krunya, operasi pencarian ditutup,” kata Fazzli.