Sempat Kabur ke Hutan, Warga Positif Covid-19 Ditemukan
Seorang warga positif Covid-19 asal Jombang, Jawa Timur, yang sempat lari dari penginapannya di Pontianak, Kalimantan Barat, akhirnya ditemukan, Rabu (5/8/2020) malam.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·4 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Is (42), warga positif Covid-19 asal Jombang, Jawa Timur, yang sempat lari dari penginapannya di Pontianak, Kalimantan Barat, akhirnya ditemukan, Rabu (5/8/2020) malam. Ia kemudian diisolasi di rusunawa Pontianak untuk menjalani perawatan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson, Kamis (6/8/2020), menuturkan, Is tiba di Pontianak pada 1 Agustus. Is kemudian menjalani tes cepat di Bandara Supadio Pontianak, hasil tesnya reaktif. Namun, Is langsung keluar bandara atau melarikan diri.
Is dihubungi lagi pada malam harinya melalui telepon untuk menjalani tes usap di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Kalbar. Ia datang pada 2 Agustus ke laboratorium diantar rekannya untuk tes usap.
Setelah dites usap, yang bersangkutan lari lagi karena tidak mau diisolasi. Ia menginap di salah satu hotel di Pontianak. Pada 3 Agustus malam, hasil tes usapnya keluar dan dinyatakan positif. Namun, saat tim hendak menjemputnya ke hotel, ia sudah melarikan diri.
”Pada 4 Agustus kami mendapatkan informasi ia di rumah kontrakannya di daerah Saigon, Pontianak. Tim langsung ke lokasi pada pukul 22.00, tapi yang bersangkutan sudah melarikan diri lagi,” ungkap Harisson.
Kemudian, pada Rabu (5/8/2020) sekitar pukul 15.00, warga di Desa Jawa Tengah, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, melihat orang yang mirip Is sedang berjalan menggunakan ransel. Warga itu langsung melapor ke Puskesmas Pembantu Desa Jawa Tengah.
”Petugas puskesmas pembantu selanjutnya menginformasikan kepada kepolisian sektor setempat dan informasi itu diterima juga hingga ke Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya,” ujar Harisson.
Namun, saat didekati warga, dia melarikan diri masuk ke hutan. Pada pukul 22.30, Is keluar dari hutan dan langsung dibawa warga ke Puskesmas Sungai Ambawang. Dari situ, dilakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dan Kota Pontianak. Is dibawa ke rusunawa Pontianak untuk diisolasi.
Sekitar pukul 24.00, Is tiba di rusunawa Pontianak, tempat isolasi yang disediakan pemerintah. Is langsung menjalani pemeriksaan kesehatan. Keadaan umumnya cukup baik, tetapi Is agak kelelahan. ”Setelah diperiksa, Is langsung beristirahat di kamar,” ungkapnya.
Is akan diisolasi selama 10 hari. Untuk pengecekan ulang pada Jumat (7/8), Is kembali menjalani tes usap. Jika tes usapnya negatif, maka Is akan dipulangkan ke daerah asalnya. Biaya pemulangan ditanggung Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar.
”Is selama ini tidak mau diisolasi dan lari kemungkinan karena khawatir dikucilkan. Mungkin itu yang ada di pikirannya. Maka, selama ini, ia menolak diisolasi. Is ke Kalbar sebetulnya ingin mencari pekerjaan,” kata Harisson.
Seluruh penumpang satu penerbangan dengan Is dari Surabaya ke Pontianak pada 1 Agustus juga akan dites.
Is memiliki sejumlah teman di Pontianak. Namun, setelah mengetahui Is positif Covid-19, tidak ada yang mau menampungnya. Is kebingungan dan jalan ke arah Sungai Ambawang tanpa tujuan hingga akhirnya ditemukan kemarin.
Selanjutnya, semua kontak erat dengan Is akan ditelusuri, kemudian dites. Seluruh penumpang satu penerbangan dengan Is dari Surabaya ke Pontianak pada 1 Agustus juga akan dites. Tempat-tempat yang pernah dia kunjungi, misalnya hotel dan rumah kontrakan, disemprot cairan disinfektan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menuturkan, selama diisolasi di rusunawa, tidak ada penjagaan khusus untuk Is. Namun, selama perawatan, ada dokter dan perawat yang memantau kesehatannya. ”Dokter dan perawat yang merawat Is di rusunawa empat hingga lima orang setiap sif. Dalam sehari ada tiga sif,” kata Handanu.
Sementara itu, dua maskapai rute Surabaya-Pontianak masih belum diperbolekan membawa penumpang ke Pontianak. Salah satu maskapai dari Surabaya dilarang membawa penumpang ke Pontianak mulai 2 Agustus hingga tujuh hari. Satu maskapai lagi juga dilarang membawa penumpang dari Surabaya ke Pontianak mulai 4 Agustus hingga tujuh hari.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar Manto menuturkan, pengawasan bandara dan pelabuhan diperketat. Bahkan, kapal dari luar daerah tidak diperbolehkan membawa penumpang ke Pontianak hingga 10 Agustus.
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar per Kamis (6/8/2020) pukul 07.00, secara kumulatif, terdapat 387 kasus konfirmasi Covid-19. Sebanyak 371 orang sudah sembuh, 12 orang masih diisolasi, dan empat orang meninggal.
Berdasarkan zona risiko, kabupaten/kota kategori zona hijau ialah Kabupaten Sambas, Bengkayang, Mempawah, Sintang, Kapuas Hulu, Sekadau, Kayong Utara, Landak, Melawi dan Kota Singkawang. Sementara itu, wilayah yang berada di zona kuning ialah Kabupaten Sanggau, Ketapang, dan Kota Pontianak. Adapun wilayah yang berada di zona jingga adalah Kabupaten Kubu Raya.