Pentas Kesenian secara Langsung Belum Diizinkan di Jateng
Menurut Gubernur Jateng, pentas yang dihadiri banyak orang, di tengah situasi pandemi Covid-19, masih berbahaya. Namun, ia pun meminta para seniman untuk tak pasrah pada keadaan dan mendorong pentas seni virtual.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum mengizinkan para seniman untuk menggelar pentas kesenian secara langsung karena masih rawan terjadi penularan Covid-19. Sebagai solusi, mereka didorong berpentas secara daring melalui kanal media sosial.
Pada Rabu (5/8/2020), di Kota Semarang, sejumlah perwakilan seniman Jateng menemui Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Mereka menyampaikan keluh kesah para seniman yang benar-benar terdampak akibat pandemi Covid-19.
Semula, para seniman berharap diperbolehkan berpentas secara langsung. ”Kami prihatin melihat teman-teman yang saat ini enggak kerja apa-apa. Mencoba usaha lewat jalur apa pun, tetapi buntu,” kata Wartoyo, dalang asal Kabupaten Boyolali.
Merespons permintaan tersebut, Ganjar menolaknya dengan halus. Menurut dia, pentas yang dihadiri banyak orang, di tengah situasi pandemi Covid-19, masih dianggap berbahaya. Namun, ia pun meminta para seniman untuk tak pasrah pada keadaan.
”Silakan pentas, tetapi virtual. Selain itu, seniman harus bisa mengoptimalkan potensi lain pada dirinya. Jangan hanya menggantungkan pada seni. Ada yang bisa jualan makanan, buat masker, atau apa pun digerakkan,” katanya.
Ganjar juga meminta para seniman bersatu dalam menghadapi persoalan tersebut. Ia pun siap membantu jika ada seniman yang terdampak dan tidak bisa makan. Para seniman diminta mendata untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah.
Pentas yang dihadiri banyak orang, di tengah situasi pandemi Covid-19, masih dianggap berbahaya. Namun, Ganjar Pranowo pun meminta para seniman untuk tak pasrah pada keadaan.
Sebelumnya, pada Mei 2020, di rumah dinasnya, Ganjar menggelar Panggung Kahanan yang memberikan tempat bagi para seniman untuk pentas. Acara itu disiarkan melalui kanal Youtube. Pentas juga dilakukan untuk penggalangan dana bagi para seniman hingga terkumpul sekitar Rp 400 juta.
Wartoyo menuturkan, pihaknya telah menggelar pentas virtual. ”Sebenarnya sudah kami lakukan, tetapi teman-teman di bawah, yang belum punya kanal, tak bisa ikut aktif. Kasihan juga. Saya pun berhenti demi kebersamaan dengan yang lain,” ujarnya.
Sementara itu, dalang asal Kabupaten Pati, Wibowo Asmoro, menuturkan, banyak seniman yang tak memiliki keahlian selain mementaskan kesenian yang digelutinya. Hal itu pula yang menjadi dasar permintaan diperbolehkannya lagi pentas langsung.
”Yang jelas, kami bersama rekan-rekan seniman di Jateng akan duduk bersama kembali untuk menyikapi ini. Walaupun pada 19 Juni kemarin sebenarnya sudah. Kami berharap Covid-19 ini benar-benar hilang,” ujar Wibowo.
Saat ini, penambahan kasus positif Covid-19 masih terus terjadi di Jateng. Menurut data Pemprov Jateng yang dimutakhirkan Rabu (5/8/2020), terdapat 10.402 kasus positif kumulatif dengan rincian 2.740 orang dirawat, 6.728 orang sembuh, dan 934 orang meninggal. Ada penambahan 188 kasus dalam 24 jam terakhir.